6

377 52 7
                                    

Jungkook melangkah dari tempatnya ia berjalan menuju ruang tengahnya lalu memutar lagu dari salah satu band kesukaannya. High and dry mengalun merdu di pagi itu dengan Jungkook yang masih menyesap kopinya. Ia bangkit untuk mengambil roti yang sudah terpanggang sempurna dari toaster lalu mengoleskan selai cokelat hazelnut kesukaannya lalu kembali ke sofa nyamannya. Jungkook melahap sarapannya dengan masih menggunakan kaus oblong biru tuanya dengan celana training abu-abu yang dikenakan tepat di pinggulnya. Setelah satu lagu terputar dan sarapannya lenyap ke dalam perutnya ia bergegas untuk membersihkan diri untuk kemudian bertemu dengan puterinya.

000

Nara tampak menggemaskan saat ia berusaha menyusun puzzle di hadapannya. Ia dan ibunya sudah selesai menyantap makan siangnya beberapa saat yang lalu, sementara Soora asik mengobrol dengan kawannya, Nara sibuk dengan potongan-potongan yang nanti akan membentuk satu kesatuan indah di hadapannya. Taeri bayi perempuan lucu di sampingnya kini sibuk bermain dengan boneka putri di tangannya. Anak ketiga dari Heeyoung dan Taehyung.

"Kau akan berkencan dengan Jimin sore ini?" tanya Heeyoung setelah menyesap lychee is tea-nya yang tadi ia pesan.

Soora mengangguk setelah melakukan hal yang sama. "Setelah sekian lama?" tanya Heeyoung kembali dan kembali Soora mengangguk.

"Akhirnya penantian panjang pria itu terbayar," kekeh Heeyoung.

"Biasanya pria akan meninggalkan wanita itu saat rasa penasarannya telah terpenuhi," ungkap Daniella yang ikut berkomentar

Soora mengedik. "Aku tak terlalu mempermasalahkannya, ini hanya kencan"

"Tapi Taehyung tak seperti itu, bukan?"

Heeyoung pura-pura terkejut saat mendengar Soora mengatakan hal itu. "Excuse me? Bahkan sekarang pun ia lebih mengutmakan anak-anaknya, kadang aku iri aku hanya seperti mesin pembuat bayi" gerutu Heeyoung akan sikap suaminya yg seakan melupakannya dan fokus pada kedua anak kembar serta bayinya yg baru berumur 5 bulan.

Mereka bertiga saling memandang kemudian tertawa. Sesaat kemudian, Soora merapihkan dirinya lalu memakaikan Nara mantel birunya serta topi dengan pita cokelatnya. "Kau mau pergi sekarang?" tanya Daniella yang melihat gelagat temannya itu.

Soora mengangguk. "Jungkook akan menjemput Nara sebentar lagi" jawab Soora dan kedua temannya mengangguk secara bersamaan.

Setelah berpamitan, Soora memacu mobilnya setelah memastikan Nara aman berada di carseat-nya. Ia tak mau terlambat dan Jungkook lebih dahulu sampai di rumahnya. Tepat lima belas menit saat mereka sampai di rumah, suara bel terdengar dan Soora tahu siapa gerangan yang ada di depan pintunya. "Hey," sapa Jungkook saat melihat Soora membukakannya pintu.

"Hai," balas Soora dengan suara yang masih terdengar tak teratur.

Mata Jungkook melihat lengan atas Soora sedikit membiru. Ia menahan wanita itu saat ia akan kembali ke kamar Nara dan mempersiapkan apa saja yang akan dibawanya untuk menginap bersama dengan ayahnya ini. "Lenganmu?" tanya Jungkook dengan nada khawatir namun berusaha untuk menutupinya.

Soora mengedik. "Hanya sedikit lebam dari latihanku muay thai ku"

"Latihan?" kini Jungkook mengamati mantan istrinya ini dari bawah sampai atas dan alisnya mengerut saat melihat pakaian yang digunakannya. Celana training dan tanktop serta rambut lepek yang dikepang.
Manik tak percaya terpancar dari wajahnya. Ia tak habis percaya dengan apa yang baru saja diucapkan oleh ibu dari anaknya ini. Ia tahu bahwa Soora bukan tipe pecinta olahraga, bahkan ia tak suka untuk lari dan kini ia mengikuti hal semacam ini. "Sejak kapan kau mengikuti bela diri?"

"Dua tahun terakhir. Jadi, bila kau menjadi semakin menyebalkan aku tak sungkan untuk menghajarmu," kekeh Soora namun Jungkook tak menganggap hal ini sebagai hal yang lucu.

Divorce [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang