Hari berganti hari dan topik tentang pekerjaan baru Soora ini tak pernah diangkat ke permukaan karena setiap topik ini disebut hanya pertengkaran yang muncul. Soora kesal bukan kepalang. Ia mengatakan hal ini pada Jungkook bukan bermaksud untuk meminta izin padanya, ia hanya menginformasikan saja. Karena sesungguhnya ia adalah wanita yang bebas dan Jungkook tak memiliki hak untuk mengaturnya.
Sudah hampir satu minggu mereka tak bertemu. Soora sudah sangat pesimis dengan hubungannya dengan pria kekar itu. Mungkin mereka memang sudah ditakdirkan berpisah. Jungkook selamanya tak akan pernah berusaha mengerti dirinya. Akhirnya tadi saat makan siang, Soora menghubungi Jungkook yang terhubungkan ke kotak suaranya. Ia mengatakan bahwa bila Jungkook masih tetap saja bersikap seperti ini, maka bukan hanya satu bulan ia meninggalkannya namun selamanya.
Soora masih duduk di kantornya walaupun acara beritanya sudah berakhir beberapa saat yang lalu. Sosok yang berdiri di ambang pintunya benar-benar mengejutkannya. "Cukup satu bulan kau meninggalkanku. Aku tak siap untuk berpisah denganmu lebih lama dari itu."
Soora masih menatapnya pongo. "Aku akan berusaha menjaga Nara sebaik mungkin dan kau berusahalah untuk tak mati di kota itu."
Wanita itu tertawa dan berlari kepadanya. Ia langsung memeluk Jungkook dengan erat dan menciumi pria itu habis-habisan. "Aku serius, sayang. Bila kau mati disana, aku akan menuntut CNN sampai akhir dan mencari cara untuk ikut mati bersamamu."
"Tak lucu."
Jungkook mengedik. "Aku memang sedang tak melucu."
Namun Soora tertawa dan kembali mencium prianya
...........................
Satu minggu kemudian , Soora mengurus segalanya termasuk pengunduran dirinya di CNN. Semua orang merasa terkejut begitupula dengan Jimin. Ia tak tahu bahwa Soora akan berhenti dan pergi selama satu bulan untuk menjadi produser lapangan. Ia juga membawa serta Dani bersamanya. Daniela adalah belahan jiwanya di pekerjaan dan ia tak akan meninggalkanya begitu saja. Karena hal ini juga menjadi impian terdalam dari Dani. Ia bersyukur bukan main dengan ajakan Soora ini.
Setelah semuanya terurus dengan baik, saatnya Soora meninggalkan Seoul. Meninggalkan Nara dan Jungkook. Mereka berkumpul di airport dengan dikelilingi oleh sahabat-sahabatnya. Air mata Heeyoung berderai begitupula degan Christy serta Nara yang sedari tadi tak lepas dari pelukannya.
Seluruh sahabatnya memberikan waktu berdua untuk Soora dan Jungkook. Jungkook mencium lembut bibirnya sambil memejamkan mata. "Jangan berikan glukosa berlebihan padanya mulai sore hari. Ingat dia alergi terhadap kacang tanah. Dan kau jangan terlalu banyak minum bir dan mulai kurangi semua junk food kesukaanmu."
"Kau sudah selesai?"
Soora mengangguk. Jungkook kembali menciumnya. "Aku akan menjalankan semua permintaanmu."
"Aku menyukai dirimu versi sekarang," kekeh Soora.
"Aku tak akan pernah merubahmu lagi, Soora. Pergilah. Kejar semua impianmu dan segera pulang kepadaku."
Soora mengangguk pasrah.
Setelah acara mengharu biru, akhirnya Soora dan Daniella berada di penerbangannya. Ia mengeluarkan kotak yang diberikan Jungkook padanya tadi. Tiga buah foto terdapat di dalamnya. Foto ia, Nara dan Jungkook sat di Bali. Foto mereka bertiga di white house serta foto ia dan Jungkook yang diambil Nara saat mereka tengah bergelung akhir pekan lalu. Ada sebuah tulisan tangan di balik foto terakhir itu.
I'll wait for you even for the rest of my life
I love you
Your Jk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce [JJK]
Chick-Lit"Aku ingin kita memulai dari awal lagi," ujar pria itu seperti berbisik. "Jungkook," hanya namanya yang keluar dari mulut Soora. Jungkook masih menatap wanita itu dan tak berniat sedikitpun untuk mengalihakan perhatiannya. "Aku ingin kita memulai da...