thirty two

708 65 25
                                    










disini ga bakal dijelasin waktu dan tempat yg jelas ya......jadi ketika kalian baca, kalian bakal tb² udh di part yg menunjukan 1 thn kemudian

tp ga ada keyerang di situ sudh brp lama..ngalir aja gtu

happy reading



























tak tak tak

langkah kaki itu, semua orang sudah mengenal suara dentuman hilss yang selalu berlari terburu buru disetiap pagi nya dan siapa lagi jika bukan jisoo

langkah kaki itu, semua orang sudah mengenal suara dentuman hilss yang selalu berlari terburu buru disetiap pagi nya dan siapa lagi jika bukan jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kamu mau pergi kemana lagi?" tanya jungkook yang sedang duduk diruang tamu bersama keluarganya termasuk irene

"seperti biasa, aku akan ke sekolah" jawab jisoo lalu menundukan kepalanya menangkup kedua wajah jungkook lalu mencium pipi dan bibir suaminya

lalu ia menegakkan tubuhnya lalu menundukan sopan dihadap kedua mertuanya untuk pamit pergi mengajar disekolahnya bersama sowon

"nak, kau sibuk sekali ya beberapa hari ini" ujar nyonya jeon

"maaf, karena dari pada akuenganggur dirumah bu" balas jisoo tersenyum

"alahh paling paling kau pergi dengan pria lain!" celetuk irene sambil menyeruput teh nya

"jaga bicaramu!" sentak tuan jeon

"seperti kau tidak pernah pergi berkeluyuran saja" sini nyonya jeon sambil melirik tajam irene " kau bahkan seperti jalan yang pergi malam setiap harinya cih!" nyonya jeon berdecih membuat irene meremas kepalan tangannya

"biar ku antar, aku juga akan kekantor" ujar jungkook melihat jam yang melingkar ditangannya

"tak usah, aku membawa mobil sendiri, aku duluan" lalu jisoo pergi dari sana

"kalian kenapa?kalian bertengkar?kenapa kalian seperti menjaga jarak begitu?" tanya tuan jeon pada sang putranya

"tidak, kan tadi kalian lihat kan?jisoo dan aku seperti biasa" ujar jungkook berdiri lalu memakai jas nya " aku pergi dulu" pamitnya

ibu dan ayah jungkook saling menatap bingung, mereka merasa bahwa jisoo menantu mereka seperri menjaga jarak pada putra mereka

"ini pasti ulah wanita sial itu" nyonya jeon mendelik pada irene lalu pergi dari sana

tuan jeon hanya menatap kepergian istrinya lalu menoleh kearah irene yang hanya bermain ponsel itu "jika kau ingin hidup tenang maka tinggalkan putraku" setelah berkata tuan jeon menyingkir dari sana




.



"pagi sowon-ah" jisoo memeluk sowon sebentar lalu melepasnya

"pagi chu" balas sowon terkekeh

"panggilan yang imut" sahut jisoo sbil mengeluarkan ponselnya

"bukankah jika setelah menikah kau harusnya tak perlu bekerja?" sowon membuka laptopnya dan memulai dengan tugasnya

"kata siapa?" jisoo meletakan ponselnya menatap sowon " lagipula setelah menikah aku masih ingin bekerja" jawab jisoo pada sowon lalu mengambil setumpukan kertas diatas meja

"kau menyembunyikan sesuatu dariku kan" tebak sowon lu beranjak dari duduknya menuju meja yang diketakan khusus minuman hangat" jangan sembunyikan sesuatu darim
ku, ceritalah" sowon meletakan satu cup coklat panas untuk jisoo

"gomawo" jisoo memegang gelas cup itu sambil menatap isinya

sowon mengambil satu tangan jisoo lalu ia genggam " aku tak memaksa tapi aku berharap kau mau terbuka padaku" ujar sowon dengan tuluse menepuk sedikit tangan jisoo

"ahh kau sahabat yang baik" jisoo memberikan senyum yang sangat manis pada sowon

sowon hanya menggelengkan kepalanya dan melanjutkan pekerjaanya " ngomong ngomong" sowon menjeda kalimatnya beralih menatap jisoo " aku ada cerita" ujarnya

"apalagi?lebih baik kau fokus bekerja saja" ujar jisoo jengah dengan tingkah sowon yang mulai menggosip ria

"aku punya teman wanita dan dia memiliki tunangan tapi aku lupa namamya dan ia memutuskan hubungannya dengan calon suaminya itu karena ia sempat memergoki calonnya selingkuh dihotel. astaga" sowon bercerita sambil memasang wajah tak percaya

"terkadang seorang pria tak pernah puas dengan satu wanita" celetuk jisoo sambil terus melanjutkan pekerjaanya

"seperti suami mu" ledek sowon dengan senyum miring andalannya

"sialan" umpat jisoo ya walau tak ia pungkiri suaminya itu memang punya dua istri

sowon terkekeh kencang hingga membuat guru yang lainya melototinya bahkan ada yang melempar pensil dikepala gadis itu " aihh chorong-ssi kau kurang ajar sekali melemparku dengan pensil" sowon mendengus lalu meletakan pensil itu dimeja

"tapi apakag suamimu juga melakukan malam pertama dengan irene?" tanya sowon sambil berbisik

"yak! sowon hentikan! aku tak tau, tanya saja sendiri saja padanya" mood jisoo jadi down sekarang jika sudah menyangkut suaminya

"aigoo jangan marah kau itu" ujar sowon

"tapi jika kau ingin irene lepas dari jungkook kenapa kau tak meminta bantuan tante ajaibmu itu" lanjut sowon sambil matanya fokus pada laptop

"hm.." jisoo meletakan telunjuknya di dagu sambil berfikir, mungkin tak ada salahnya ia meminta bantuin tante ajaib maksudnya adalah tante tiffamy " akan kucoba nanti" balas jisoo lalu memfokuskan diri dengan tugasnya



.



sementara disisi lain keluarga jeon sedang berada di rumah sakit kecuali jungkook dan jisoo yang sedang bekerja, jika mereka tak punya hati mereka tak mungkin membawa irene yang pingsan kerumah sakit namun bagaimanapun juga irene ini tanggung jawab keluarga mereka

"tuan jeon dan nyonya jeon kalau boleh saya tau wanita didalam itu siapa kalian?" tanya dokter itu pada mereka

tuan dan nyonya jeon bingung harus menjawab apa karena mereka tidak pernah menganggap irene sebagai menantu mereka

"katakan saja apa yang terjadi" ujar tuan jeon

"baiklah, dia baik baik saja tapi dia sedang hamil itulah kenapa ia pingsan mungkin karena kelelahan" jelas dokter

"apa?hamil?" kedua orang tua itu terkejut

























nah loh gimana tuh?

VOTMEN

𝘌𝘯𝘥𝘭𝘦𝘴𝘴 (KookSoo) END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang