nineteen

625 69 9
                                    

sampe sekarang kalian masih belum bisa nebak pelakunya hihihi(ketawa puas)😂

yok komen lagi yok!tuangkan semua emosi kalian pada kolom komentar jgn jadi siders

karena ga enak, kalian bisa penasaran nanti heheheh

aku buat cerita ini sesuai judul,deskripsi dan spoiler

jadi bakalan rumit dan kalian ga bakal nyangka² akan sesuatu

I told u guys, akan ada kejutan di cerita ini huhuhuhu

'tarik napas buang'
happy reading



"dia berulah lagi!aku jadi tak sabar menghancurkan gadis itu" ucap seseorang sambil menatap layar komputer didepannya



















"semua selesai dan tinggal satu sentuhan" Irene duduk dimeja rias milik jisoo lalu mengambil secarik kertas dan menulis sesuatu disana

selesai menulis sesuatu diatas kertas itu Irene berdiri sambil melipat kertas itu dengan rapi Serapi rencananya

senyum licik itu menghiasi wajah cantiknya itu, matanya mengedarkan pandangan keseluruh kamar itu dan perfect

semua bersih bahkan tak ada noda darah sama sekali disana, sepertinya sutradara pembuat film harus menggunakan dirinya untuk berakgting berperan sebagai antagonis

"okay bae Irene, sekarang lanjutkan peranmu.....Let's start this game" monolognya

ia pun melangkahkan kaki nya menuju pintu sedikit menarik napas sebelum bermain agar semua berjalan dengan lancar tanpa hambatan

klekk

pintu itu terbuka lebar, sedetik kemudian ia merubah air mukanya menjadi sedih dan mengedip ngedipkan matanya berusaha mengeluarkan air mata

setelahnya ia berjalan lebih cepat setengah berlari sambil membawa kertas itu, ia bisa lihat dilantai bawah sudah banyak orang yang bersiap namun belum ada juga yang naik kelantai atas menuju kamar jisoo?

"ibu!ayah!" teriak Irene yang berlari menuruni tangga

semua mata menoleh pada Irene yang sedang berlari dengan berderai air mata yang membuat wajahnya memerah

"ada apa Irene?kenapa menangis?" tanya nyonya Bae mendekati putrinya itu

Irene menyerahkan kertas itu pada ibunya "jisoo i-bu" tangisnya

ketika mendengar nama jisoo mereka semua mendekati Irene dengan berbagai macam tatapan, melihat Irene yang menangis sambil menyebut nama jisoo membuat semua khawatir bukan kepalang belum lagi sedari tadi jisoo juga belum turun

nyonya Bae membuka kertas itu lalu membacanya dengan perlahan, matanya bergerak kekiri dan kekanan untuke membaca dengan teliti surat itu hingga didetik terakhir tangannya bergetar hingga kertas itu terjatuh

"apa yang terjadi?" tanya tuan Bae pada istrinya

"jisoo" ucapnya dengan suara bergetar

𝘌𝘯𝘥𝘭𝘦𝘴𝘴 (KookSoo) END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang