ten

864 90 45
                                    











jadi males up

coz sidersnya banyak....nih kalo gini trs mending Hiatus aja kali ya

brrti ini jadi part terakhir krn bakal hiatus

selamat berfikir hahahaha ga canda

happy reading
















ini sudah puhan rengekan yang jisoo keluarkan pada Jungkook, jisoo sudah meminta pulang sedari tadi tapi pria jeon itu seakan tuli

dia lebih memilih merebahkan dirinya dikamar villa dan mengabaikan rengekan calon istrinya itu, sedikit menggangu gadis itu. menyebalkan memang

"kook ayolah kita harus pulang....aku yakin ibu mencariku" jisoo menggoyang goyangkan lengan kekar calon suaminya itu

"tidak mau" akhirnya pria itu membuka mulutnya walau jawabannya tidak sesuai harapan jisoo

"ishh kau ini" jisoo merajuk lalu melipatkan kedua tangannya

pria itu tidur telentang dengan kedua tangan sebagai alas kepalanya sementara jisoo duduk disebelahnya sambil merajuk

Jungkook melirik pada jisoo"memangnya ibumu meneleponmu?" tanya Jungkook

jisoo sedikit berfikir, iya juga sedari tadi ponselnya itu tidak berdering sama sekali

"tidak kan" Jungkook meraih tangan jisoo lalu ia menggenggam tangan jisoo dan meletakkannya di atas dada bidangnya

"ya walau begitu aku tetap harus pulang" ujar jisoo dan melirik pada Jungkook

"tidak, aku sudah bilang pada ibumu...kita akan menginap ini sudah malam jisoo" jelas Jungkook

"apa!" jisoo menatap tajam pria jeon itu "kenapa kau tidak memberitauku jeon Jungkook ish" jisoo memukul dada Jungkook dengan membabi buta hingga pria itu meringis

"diamlah sayang" Jungkook menarik jisoo dalam satu tarikan hingga jisoo terjadi diatas tubuhnya

jisoo berontak namun Jungkook langsung mengeratkan pelukannya hingga membuat mangsanya itu terdiam

"ahh kook jangan begini" rengek jisoo ia tak bisa bergerak sama sekali

"tidurlah"

"jinjja?bagaimana aku bisa tidur dengan posisi seperti ini huh?dasar!" omel jisoo

jungkookpun merebahkan jisoo disampingnya lalu memeluk gadis itu seperti guling sementara jisoo pasrah saja ia tidak akan bisa melawan pria itu

jisoopun membalas pelukan Jungkook dengan tangannya yang bebas dan mulai masuk kedalam mimpi

sungguh pemandangan yang indah, pasangan berbeda jenis itu tidur saling berpelukan terlihat sangat lucu

tenang saja, mereka tidak akan melakukan  hal hal diluar batas mereka juga tau itu

.

pagi pagi sekali mobil putih range Rover putih itu sudah keluar dari pekarangan rumah, siapa lagi jika bukan Irene

gadis itu berencana untuk keluar rumah hari ini selain suka berbelanja dia juga bukan tipe orang yang terlalu suka berdiam diri di rumah

rencananya hari ini ia akan bertemu dengan kai kekasihnya itu, katakan ia rindu itulah yang terjadi

"Irene" panggil kau setelah melihat Irene sampai

mereka berpelukan dan melempar senyum lalu merekapun duduk

"kau sudah memesan minuman rupanya, trima kasih" irenepun menyereput minumannya

"tentu saja, aku sangat tau apa kesukaanmu" sahut kai

"kapan kau akan melamarku kai" Irene to the point inilah tujuannya

"kenapa kau bertanya begitu ren?bukankah aku sudah bilang jika aku ingin kita menghabiskan waktu kita berdua dulu" jawab kai

ia sudah menjelaskannya dulu pada Irene dan Irene setuju akan itu dan itulah komitment keduanya lalu kenapa Irene membahas lagi

"aku hanya butuh kepastian kai, setiap wanita selalu butuh kepastian" tegas Irene

"aku tau, tapi..."kai bingung harus berkata apa sekarang

watak Irene sangat keras kepala, selama mereka berpacaran sifat Irene itu tidak pernah berubah sangat susah membunuk gadis itu

"apa kau mencintaiku" tanya Irene dengan tatapan yang tajam

"tentu aku mencintaimu, kau meragukanku?aku bisa melakukan apapun hanya untukmu" tegas kau

ia serius dengan ucapannya, ia tidak main main ia rela berkorban untuk Irene demi Irene

Irene mengangguk" benarkah?kau rela melakukan apapun demi aku?" tanya Irene

"tentu saja" yakin kau, ia sangat yakin

"bahkan mati?"

"ya!kau mau aku loncat dari gedung apartemen?aku akan melakukannya

katakanlah kai ini bucin tingkat akut, jika sudah seperti itu percayalah apapun yang Irene katakan pria itu akan menurutinya

"jangan bodoh, aku masih membutuhkan bantuanmu" jawab Irene tersenyum miring

"apa yang bisa kulakukan?" tanya kai dengan cepat ia ingin membuktikan cintanya pada Irene

Irene tersenyum puas sekarang, dia punya seseorang untuk menghancurkan satu orang tanpa harus mengotori tangan sucinya itu





















siders aktif trosss

klo yg blm follow, nih cerita bakal aku privasi nih

VOTMEN, ingat!

tbc

𝘌𝘯𝘥𝘭𝘦𝘴𝘴 (KookSoo) END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang