HAPPY READING!!!Kini gantian Killa yang menepuk pundak Ara pelan " Berusaha Ra" Saran Killa yang membuat Ara mengacak ngacak rambut nya.
"Lo tau gak sih-"
"Gak"
"Diem dulu, gue tuh udah berusaha baca bukunya tiap hari tapi sama aja gak bisa bisa " Ungkap Ara yang membuat Killa dan Raina tertawa.
"Seorang Ara mau gerak itu langka deh" Ejek Raina.
"Bisa masuk keajaiban dunia " Tambah Killa lalu bertos ria dengan Raina.
"Au ah gue mau nonton lebih deket siapa tau ketularan bisa" Ucap Ara lalu duduk di salah satu kursi barisan depan.
"Gak usah ngadi ngadi lo! " Balas Raina lalu duduk di samping kanan Ara.
Galaksi masih sempat sempatnya melirik sekilas ke arah Killa yang duduk di bangku penonton lalu melempar senyuman kepada Killa. Hari ini ia tak boleh kalah, tebar pesona di depan pacar sendiri tak salah kan?. Galaksi dengan cepat merebut bola dari Gio lalu melemparkannya ke arah ring. Berhasil! Sorak soraipun tak terhindarkan, apalagi para siswa yang memang menyukai Galaksi.
Ya, Killa salah satunya " Pacar lo La! " Pekik Ara histeris, sedangkan Killa sudah tersenyum bangga.
Galaksi kembali menatap Killa lalu melayangkan kedipan mata sebelah kanannya yang sontak membuat para gadis tak berhenti berteriak. Killa langsung menunduk, menyembunyikan semburat merah di pipinya. Ara dan Raina yang menjadi saksi hanya bisa meringis melihat keuwuan yang terpampang jelas di depan nya tadi.
Gio menoyor kepala Galaksi gemas " Tepe tepe aja lo" Kesalnya.
"Iri? Bilang babu! " Remeh Galaksi.
Permainan dihentikan sementara, para pemain sedang beristirahat. Seperti yang kalian bayangkan, para siswi yang awalnya menonton kini berbondong bondong menghampiri Galaksi yang sedang berjalan mendekati Killa. Sedangkan Killa hanya tertawa melihat ekspresi kesal Galaksi. Ia sama sekali tak cemburu, buat apa Killa melakukan itu, toh Galaksi hanya menyukai Killa.
Galaksi terus menolak, hingga akhirnya bisa duduk disamping Killa. Galaksi mengelap keringat di dahinya lalu menoleh ke arah Killa " Kamu gak mau kasih aku minum gitu? " Kode Galaksi.
" Banyak lho yang mau kasih aku minum" Tambahnya sambil melirik mug berisi coklat yang berada di genggaman Killa.
Killa menggeleng " Yang ini gak boleh? " Tolak Killa.
" Trus, buat aku yang mana? " Tanya Galaksi berharap.
Killa membuka tas ransel nya lalu mengeluarkan sebuah botol air mineral berukuran sedang dan menyodorkan air tersebut pada Galaksi, " Makasih " Ucap Galaksi lalu menegak air yang diberikan Killa hingga sisa setengah. Killa pikir sebagian air itu akan diminum nanti, nyatanya air itu Galaksi pakai untuk mencuci muka dan rambut nya.
•••
Permainan tentu dimenangkan oleh Galaksi, tentu saja aku bangga. Walaupun sebenarnya, aku sudah sering melihat dia menang di berbagai lomba basket. Jika Galaksi kalahpun, aku masih tetap mendukungnya. See, aku emang sebutin itu.
Pada dasarnya menang dan kalah dalam sebuah perlombaan adalah hal yang lumrah bukan?. Hal terpenting adalah spotifitas,solidaritas dan kerjasama tim yang baik. Aku sedang membelah jalan Ibukota bersama Galaksi diatas kuda besi miliknya. Aku memeluknya erat kali ini, ah bukan kali ini saja tapi, selalu.
Motor itu terus melaju hingga pada akhirnya berhenti di sebuah cafe bernuansa minimalis dengan kursi dan meja yang terbuat dari kayu. Konsep vintage yang menyatu dengan alam langsung kurasakan. Alunan 'lemonade' yang dinyanyikan Jeremy Passion mengalun merdu. Aku memilih duduk di lantai dua dan dekat dengan jendela yang memperlihatkan jalanan Ibukota yang tak pernah sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIMULAKRA
Fiksi Remaja( REVISION STORY ) Saling mencintai merupakan dasar dari sebuah hubungan. Namun, terkadang masalah yang datang membuat perasaan itu perlahan menghilang. Menyerah atau bertahan merupakan pilihan yang sangat menentukan. Bertahan dengan rasa sakit ya...