FRIENDSHIP

23 13 19
                                    

HAPPY READING!!!
....

Aku membuka pintu bercat putih menuju kamar ku. Rasanya ingin cepat cepat merebahkan diri diatas kasur empuk. Hari ini cukup melelahkan.

Akhirnya, aku melemparkan diri ke atas kasur setelah tas sekolah itu ke letakkan  di samping kasur. Aku menatap langit langit kamar, pikiranku menerawang pada kejadian tadi sore. Galaksi dan bola basketnya. Basket adalah salah satu alasan mengapa aku sangat menyukai Galaksi.

Mungkin aku terlihat lebay, namun yak kupungkiri Galaksi terlihat keren. Aku juga membayangkan bagaimana menawannya Galaksi ketika sedang berdiskusi strategi dengan tim basketnya. Huft, semua tentang Galaksi menarik bagiku.

Hingga getaran ponsel di saku rok menggangguku, ternyata pesan dari Galaksi. Walau hanya berisi pesan 'aku sudah sampai dirumah', aku sudah sangat senang.

"Belum mandi ya lo! " Teriakan itu membuyarkan lamunanku.

Sekarang sang pelaku sedang menyandarkan pada pintu kamar yang terbuka, jika kalian menebak itu Haikal, kalian benar " Ngapain sih lo bang! " Kesal ku.

" Pasti lo lagi chattingan sama ayang bebeb lo kan? " Tebak bang Haikal, yang sebenarnya sudah hafal dengan kebiasaan ku.

"Nih ya, lo dari pagi sampai sore satu sekolah sama dia, kalau malem lo sibuk chattan sama dia, gak bosen apa lo? " Tambahnya yang membuat aku semakin kesal.

Aku membalasnya dengan tawa remeh " Cari pacar lo sana! " Suruh ku yang membuat ia mendengus kesal.

" Sebenernya banyak yang mau sama gue" Balasnya sombong.

"Alasan klise " Aku tetap tak mau kalah.

Ia memembulatkan matanya " Emang banyak, tapi gue tolak semua" Ia kini memberi penjelasan, tentu aku tak percaya.

" Terus kenapa lo tolak? " Tanya ku geram.

" Jangan bilang yang nembak lo jamet semua" Lanjut ku lalu tertawa mengejek.

" Fiesta chicken nugget" Senandung ku lalu kembali tertawa.

"Anjir lah! " Umpatnya.

"Udah lah, lo ngerusuh aja, keluar sana! " Usir ku yang tak merubah apapun.

Tiba tiba Haikal menggelengkan kepalanya heran " Kok bisa si Galaksi mau sama lo? " Heran nya yang membuat sebuah bantal melayang ke arahnya.

" Kok bisa bisanya abang gue yang tampangnya gak seberapa ini nolak cewek! " Sembur ku.

" Lo gak tau terimakasih ya" Cibir Haikal dengan evil facenya.

Aku kembali merebahkan diri di kasur " Apalagi sih baginda raja" Ujar ku tak habis fikir.

"La" Panggilnya.

"Hmmm"

Ia lalu menghembuskan nafas berat " Kalau Galaksi macem macem bilang ya" Ucapnya yang membuat aku mengerutkan dahi.

"Macem macem gimana maksud lo? " Tanya ku balik.

Ia tampak berfikir sejenak " Kalau dia nyakitin lo lah! " Jawabnya lalu menutup pintu dan pergi. Ia meninggalkan ku dengan berbagai macam pertanyaan dalam benakku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SIMULAKRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang