4

70 17 6
                                    

SORRY LAMA UPDATE KARENA AKU GAMAU BUAT CERITA PENDEK WKWK MAKLUMI YA

AKU SARANIN BACANYA PELAN AJA, JANGAN LUPA VOTE OKAY


AUTHOR POOV

setelah kejadian di rumah sakit, raihan kini tinggal di apartemen dokter adrian, hari ini dia kembali ke sekolah dengan di antar oleh dokter adrian, raihan tidak melepaskan genggaman di tangan dokter adrian.

"apa kau yakin papa antar sampai depan kelas?" tanya dokter adrian

raihan hanya mengangguk sambil menundukan kepalanya, dia takut dengan sosok itu, iya siapalagi kalau bukan jordan.

sampainya di depan kelas yang tidak begitu ramai, dokter adrian memegang bahu raihan, lalu mengecup kening raihan.

"semangat belajarnya!! kalau ada apapun yang terjadi, hubungi papa segera mungkin" ucap dokter adrian sambil mengusap kepala raihan

raihan hanya mengangguk lesu, dan dia mulai memasuki kelasnya, banyak pasang mata yang menatapnya, entah kenapa raihan kini menjadi takut saat banyak orang yang menatapnya, raihan duduk di bangkunya, dia mengeluarkan ponsel yang dokter adrian berikan untuknya, raihan mengotak-ngatik ponsel itu sampai dia tidak menyadari bahwa ada nanda yang sedang memperhatikannya.

"HARI INI KITA BEBAS KARENA GURU ADA RAPAT UNTUK UJIAN KITA BULAN DEPAN" teriak ketua kelas yang mengagetkan raihan

dia memberi senyuman manisnya kepada nanda.

"kantin kuy, gua laper belom sarapan" ajak nanda

raihan hanya diam

"tapi papa akan marah kalau aku makan sembarangan" ucap raihan sambil tertunduk.

"ututututu gemasnya anak papa" ucap nanda sambil mencubit pipi raihan

"aaww swakwitt~" rengek raihan.

"hahaha maaf maaf" ucap nanda, lalu bangkit dan menarik tangan raihan menuju kantin

"si kembar kemana?" tanya raihan saat berjalan bersama nanda di sampingnya

"mereka izin untuk beberapa hari, bilangnya sih acara keluarga" ucap nanda

raihan hanya mengangguk, sampainya di kantin di sini sangat penuh, sampai nanda mengantri makanan raihan menuju kulkas tempat minuman, dia mengambil susu kotak rasa strawberry kesukannya, sampai raihan merasakan sebuah tepukan di bahunya, namun saat membalik mata raihan membulat sempurna..

JORDAN POOV

ayah masih mengabaikanku karena aku sudah membuat raihan menderita, aku akan berusaha untuk mengambil raihan dan membawanya ke rumah ini, aku kaget saat melihat jam di tanganku, aku semakin mengencangkan laju motorku, aku menghela nafas untunglah hari ini tidak terlambat.

aku memasuki kelasku, tapi tumben sudah jam segini belum ada guru yang masuk.

"jordan, kantin?" tanya dimas.

dimaslah yang paling dekat denganku dariapda yang lainnya.

aku mengangguk lalu berjalan ke kantin, cukup ramai hari ini, tapi tumben. dimas menghentikan langkahnya, lalu dia menatap ke sebuah kulkas yang berisi minuman sambil menyeringai, aku mengikuti tatapannya, aku melihat punggung kecil itu, saat dimas akan menghampiri raihan aku menahannya, aku yang akan menghampiri raihan, aku memberanikan menepuk pundaknya.

namun saat berbalik..

RAIHAN POOV

aku kaget saat orang itu berada di depanku, iya dia jordan, bersama dimas, dan temannya yang lain, aku melangkah mundur, mataku sudah berkaca-kaca, jordan melangkah maju sambil wajahnya tersenyum tapi itu membuatku mengingat apa yang jordan lakukan kepadaku.

HURT (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang