1

272 32 4
                                    

MAAF YA AKU GA TEPATIN JANJI AKU BUAT UPDATE, AKU SIBUK DAN MALAS MENJADI SATU WKWKWKWKWK.

AKU SARANIN BUAT BACA PART INI PELAN AJA KARENA DIALOGNYA DIKIT GA PANJANG SEPANJANG JALAN KENANGAN.

CUZZZZZZ

🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄

Aku kira aku tidak akan menemui lelaki itu, namun takdir berkata lain saat aku berjalan di koridor tentunya sendiri tanpa bersama riva, reva dan nanda, aku berjalan sambil memandang lantai tiba-tiba aku menabrak seseorang yang sedang meminum coklat sehingga coklat itu mengenai bajunya.
“apa yang kau lakukan bodoh!!” teriaknya sehingga lorong ini bergema karena memang sepi disini
“m..mmaaf ka.. aku tidak sengaja” ucapku sambil menenggelamkan wajahku.
“apa katamu! Maaf?! Aku tidak akan memaafkanmu, aku akan membuat kau menderita!” ujar pria itu
Aku terdiam, dia sibuk dengan membersihkan kotoan di bajunya, ya siapa lagi kalau orang itu bukan jordan yang sangat di takuti banyak orang dan bodohna aku kenapa aku malah membuat masalah dengannya.
Satu persatu teman jordan menghampiriku mereka menatapku dengan sinis, sampai jordan mendekat kembali ke arahku, dia mengangkat dagu-ku.
“cih! Sudah ku duga itu kau!”
PLAAAKKKKK
“itu untuk bajuku yang kau kotori” ucap jordan dengan nada dingin.
Aku memegang pipiku yang panas karena tamparan jordan, tak terasa airmata akupun ikut mengalir membanjiri air mataku. Mereka meninggalkanku tidak dengan jordan dia menatapku sangat dalam aku menundukan kepalaku, tiba tiba dia melempar sebuah buku catatan.
“kerjakan tugasku, jika kau ingin maaf dariku!” lalu jordan pergi dari hadapanku.
Aku diam mematung lalu aku bergegas menuju kelasku, aku mengerjakan semua tugas dia karena otak aku sangat pintar aku dapat mengerjakan semua soal dengan sangat mudah aku segera bergegas menuju kelas jordan untuk memberikan buku ini.
“p..permisi ka..”
Jordan menatapku dengan sinis di ikuti oleh teman temannya.
“ngapain lagi lu kesini ha?!” bentaknya
Aku hanya menyodorkan buku itu kepada jordan, dia mengambil buku dengan cara merampasnya dengan cepat.
“hebat juga ya lu bisa kerjain soal ini dengan cepat” jawab dia sambil memperhatikan setiap jawaban yang ada di soal itu.
Saat aku hendak pergi meninggalkan kelas ini, tiba-tiba tanganku di tahan oleh jordan
“eitss.. kenapa buru-buru?” dengan nada yang sangat menyeramkan bagiku
Lalu aku di tarik menuju kebagian kursi belakang, di dudukanlah aku dengan kasar disana, aku hanya bisa diam dan menunduk, jordan menggeladah semua saku-ku sampai dia menemukan beberapa lembar uangku lalu dia masukan ke kantong celananya, tidak hanya itu dia mengataiku dengan kata yangsangat tidak layak.
“apakau seorang pelacur?” tanya jordan
Aku hanya bisa menggeleng sebagai jawaban
“lalu bagai mana kau mendapatkan uang ini? Bukan kah kau seorang anak rantau yang hiudp sendiri disini tanpa memiliki siapapun? Dan dengan tekad besar kau ingin masuk ke sekolah ini? Dengan jalur beasiswa?”
Aku hanya diam dan tanpa terasa airmataku telah menetes
“apa aku benar?” tanya jordan
Aku hanya diam dan mengusap pipiku
“diam berarti benar, lalu bagaimana jika kau bekerja denganku? Sebagai budak ku? Apa kau mau?”
Aku mengepal kuat tanganku, dan aku sudah tidak tahan lagi
PLAKKKKKKK!!!
Aku menampar pipi kanannya, aku menangis, aku tidak menerima atas apa yang dia ucapkan
“kau siapa sampai kau seenaknya menindas orang-orang sepertiku?!”
Jordan hanya terkekeh, teman jordan sudah memegangi tangan kanan dan kiriku.
“AKU ADALAH YANG BERKUASA DISINI!” penuh penekanan pada setiap kata tersebut.
Jordan menatapku sangat tajam, lalu dia mendekan ke arahku, aku hanya diam menunduk.
PLAKKKK!!
Jordan menampar pipi kananku
“itu untuk balasan karena kau sudah berani menamparku”
PLAKKKK!!!
Jordan menampar pipiku
“itu untuk kau tadi pagi yang sudah membuat bajuku kotor”
BUGHH!!!
BUGHHHH!!!
BUGHH!!
Jordan menonjok pipiku berkali-kali sampai aku merasa pandanganku buram dan dari sudut bibirku mengeluarkan darah segar, karena aku tidak sanggup menopang kedua kakiku lagi, aku terjatuh dan saat aku mencoba untuk berdiri.
BUGH!!!
Jordan menendang dadaku sehingga aku tersungkur ke belakang, dia pergi bersama temannya meninggalkanku di kelas itu, aku berjalan dengan sempoyogan sambil memegang tembok sebagai penahanku, saat aku berjalan dengan sangat pelannya tiba-tiba ada tangan yang menepuk bahu-ku lalu dia membalikan tubuhku, aku mengenali pria tampan ini, iya dia adalah wizzy, aku mencoba tesenyum namun tidak lama dari itu semua gelap.
---
Aku terbangun, dengan rasa pusing, rasa sakit pada wajahku, dan rasa sakit pada hatiku, aku memandang langit-langit ruangan ini dan membayangkan kejadian tadi pagi, andaikan saja aku bersama kakak-ku aku pasti akan di lindunginya, atau bahkan aku bersama ibu-ku aku bisa menceritakan kesakitan ini, ayah... andai kau tahu bahwa anakmu ini tersiksa disini, semua pikiran itu hilang ketika ada yang menghampiriku.
“kau sudah sadar?” tanya wizzy dengan segelas teh hangan di tangannya.
Aku mengangguk, dan mengusap kedua mataku.
“ada apa? Apakah seseorang jahat padamu?” tanya wizzy
Aku merubah posisi tidurku menjadi duduk walaupun di bantu, karena aku sangat pusing, lalu aku menggeleng sebagai jawaban
“hmmm baiklah, minum ini aku sudah meminta izin pada gurumu hari ini jadi kau beristirahatlah disini, aku akan kembali ke kelasku saat jam istirahat aku kan kembali” ucap wizzy dengan senyuman manisnya
aku hanya mengangguk sebagai jawaban  lalu wizzy meninggalkanku sendiri di uks, tiba-tiba ada seseorang masuk dengan langkah yang sangat menegangkan untuk di dengar dan orang itu adalah jordan.
“jangan sampai orang lain mengetahui bahwa akulah penyebab semua ini, jika kau memberi tahu maka aku bisa membuat kau tertidur tanpa terbangun” ucap jordan dengan nada dingin dantatapan tajamnya.
Aku mengangguk lemah.
-----
Saat aku sedang beristirahat dengan sangat tenang, aku di kagetkan oleh sahabatku.
“raiiiiiiiiiiiiii” ucap riva
“kamu gapapa kan?” tanya reva
“aku gapapako, Cuma kecelakaan kecil aja, kalian gausah kawatir okay” jawabku dengan mencoba baik baik saja, tidak dengan nanda dia menatapku tajam aku membuang muka karena aku takut melihat nanda seperti itu
“ohiya, aku bawa bekal lebih mama sengaja masakin kita banyak soalnya mama coba resep baru tadi nanda udah coba sekarang giliran kamu ya, mana riv kasih rai makanan mama” ujar reva
“ihkan tadi kamu yang bawa!” riva
“lah kan aku suruh kamu” reva
“engga ko, kamu ga suruh aku” riva
“plis jangan berisik ini di uks, lu bedua bawa gih sana gua nunggu disini sama si rai” ucap nanda dengan dingin, mereka langsung pergi menuju kelas mereka karena mereka tau dengan nanda yang seorang wanita tapi penuh ke sangaran dan ketegasan.
“jadi?” tanya nanda
Aku menautkan alisku
“gua tau lu boong kan?” ucap nanda
“m..aksudnya?” tanyaku
“udahlah raihan, gua ga bego okay lu di hajar kan sama kakak kelas sialan itu? Si jordan anjing yang kaya babi tu anak”
Aku diam menunduk.
“kenapa lu coba tutupin hah?” tanya nanda
Aku diam mematung
“gua gasuka sahabat gua kaya gini”
“nanda.. a..aku gapapako, luka ini ga seberapa, ini hanya hal biasa, malah aku lebih suka merasakan luka ini di banding dengan rasa sakit yang aku pendam selama bertahun-tahun, percaya deh nanda, aku gapapa ko, dan aku sempat berfikir bawha untuk apa aku hidup? Siapa yang akan aku banggakan? Aku ga punya siapa-siapa nand.. dan mungkin dengan cara ini aku bisa pergi dengan sangat tenang..” tanpa sadar airmataku menetes dan sebuah pelukan hangat aku rasakan
“gua lebih suka airmata lu rai, bukan sebuah keputus asaan kaya gini okay? Inget lu harus tau bahwa sebenarnya kebahagiaan lu itu dekat asalkan lu ga putus asa okay?” ucap nanda menguatkanku.
Aku mengangguk lemah.
“lu harus pulang, harus istirahat biar gua yang ngomong sama wali kelas okay?” nanda melanjutan pembicaraannya

---

Apa aku harus pergi bekerja untuk hari ini? Tapi jika tidak pergi aku sangat membutuhkan uang, lagi pula aku sudah merasa baikan juga lebih baik aku pergi bekerja saja, aku berjalan melewati jalanan pinggiran kota ini tidak terasa akhirnya aku sampai di tempat kerjaku, tidak ada yang spesial, pekerjaan ku berjalan dengan sangat lancar dan hari ini cessa sangat baik terhadapku dia memberikan beberapa uang saku untuk ku, setelah pulang bekerja aku sepat diam di taman kota yang sangat sepi aku mendinginkan kepalaku dengan suasana di taman ini.
“ARGHHHH!!!!”
Aku kaget mendengar sebuah jeritan, yang ada di belakang pohon besar itu, aku memberanikan didi untuk mendekatinya, dan sepasang mataku membulat sempurna aku melihat dimas sahabat dari jordan atau geng jordan itu menutup matanya dan meringgis sambil menggengam pergelangan tangan kirinya.
“apa.. yang terjadi ka?” tanyaku
Dia tidak menanggapiku.
“baiklah aku akan menutup luka ini untuk sementara sampai kita bisa menuju rumah sakit”
Aku mengambil syal yang ada di leherku lalu aku membuat lilitan yang ada di lengan kirinya,setelah selesai dimas menatapku dengan dinngin lalu pergi meninggalkanku di tempat itu.
“sama-sama” ucapku lirih beserta senyuman kecut sambil menatap punggung dia yangmenjauh.

----
Hari ini seperti biasa, aku berjalan menuju sekolahku, berharap ya tidak menemui jordan atau dimas atau yang lainnya, manun takdir berkata lain..
“DIAM KAU DISANA!” teriakan jordan membuat lorong menjadi bergema dan beberapa siswa menatapku, dimas menghampiriku lalu dia menyeretku menuju atap sekolah.
“apa yang udah lu lakuin ke temen gua?!” tanya dimas dengan nada tingginya.
Aku menatap jordan bingung.
“gausah belagak bego deh! Gua tau ya lu itu yang kemarin malem sayat tangan si dimaskan di taman?!” tuduhnya
Aku membulatkan mataku
“a..aku tidak melakukan itu, a..aaku hanya mencoba menolongnya saja..”
“halahh ngeles teroooosss!!” ucap diki teman jordan
Aku menarik nafasku pelan lalu menghembuskannya.
“yasudah, percuma aku menjelaskannya kepada kalian, sekarang apa yang kalian inginkan? Silahkan lakukan saja” ucapku dengan sangat pasrah
Dimas menghampiriku, lalu dia penamparku tidak hanya itu dimas juga menonjok perutku, di ikuti oleh diki yang memegang tangnku lalu dia menjatuhkanku sehingga aku berlutut di hadapan jordan dan jordan? Dia tidak akan diam, dia menendang dadaku, dia mendaratkan kakinya pada perutku sehingga aku mual, tidak sampai disitu jordan menarik kerah bajuku, lalu dia melemparku ke belakang sehingga aku menabrak tembok, aku menatap dimas dengan miris, dimas membuang mukanya sampai aku melihat di pojokan sana ada yang melihat aksi jordan dan teman temannya dan saat itu juga penglihatanku gelap.

🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄

GIMANA NIH?
LANJUT JANGAN?
KAYANGA AKU BAKALAN BUAT DIKIT DEH CERITA INI,
PALING GA SAMPE 10 CHAP GITU LAH
DAN MUNGKINNAKU ANGGAPNYA INI CERPEN YANG BER BAB WKWKWKKWKEKW

LANJUT GA?
LANJUT JANGAN?

LUVVVVVVVVVV!!!!!!!!

HURT (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang