10

39 15 2
                                    

BACA DENGAN PERLAHAN, MAAF KALAU ADA KETIDAK NYAMBUNGAN, DAN USAHAKAN BACA PART SEBELUMYA YA..






RAIHAN POOV

saat kenzo menyingkir aku melihat ada wizzy di depan pintu, aku diam mematung, aku menghela nafasku karena bagaimanapun juga wizzy memiliki orang suruhan yang sangat dapat di andalkan.

"Masuklah.." ucapku.

Aku berjalan menuju dapur dan membawa dua gelas air lalu aku menyimpannya di meja.

"Rai.." wizzy belum selesai memanggil namaku aku sudah memotongnya.

"Tidak ada yang perlu di jelaskan lagi, aku sudah lelah biarkan rasa sakit itu menusuk tubuhku, aku tidak akan mencari orang untuk mengobatiku, aku tidak akan memintamu untuk mengobatiku, jalani saja seperti biasa seolah tidak terjadi dan seperti dulu, ya bukan seperti dulu saat kita sangat dekat, tetapi seperti dulu saat kita tidak saling mengenal wizz" ucapku.

"Apa kau tidak memberikanku sebuah kesempatan? Apa kau tidak kasihan pada kenzo? Lihat? Kau tinggal di tempat yang kurang layak raihan, jangan egois kita harus membesarkan kenzo" ucap wizzy.

"Jangan jadikan kenzo sebagai alat agar kau bisa kembali bersamaku wizzy, bahkan hidup kenzo jauh lebih baik saat ini" ucapku menatap wizzy dengan tatapan tajam.

"Apa yang harus aku lakukan agar kau memaafkanku?" Ucap wizzy

"Bukankah aku sudah memberitahu? Jalani saja seolah tidak terjadi apa-apa, anggap saja pertemuan kau dan aku adalah sebuah mimpi" ucapku.

"Tidak raihan, jangan lakukan ini, setidaknya demi kenzo" ucap wizzy.

"Sudah ku katakan jangan jadikan kenzo alat agar kau bisa bersamaku lagi wizzy!!" Aku menaikan nadaku.

"Dan satu lagi, aku sangat mengenalmu wizzy, kau boleh melakukan apapun terhadapku, dan bahkan jika kau ingin menghancurkan hidupku silahkan saja, aku tidak masalah karena hidupku jauh lebih hancur sebelum aku mengenalmu wizzy" ucap-ku.

Wizzy menatapku dengan matanya yang berkaca-kaca.

"Jangan tunjukan wajahmu itu" ucapku membuang muka.

"Sepertinya sudah malam, tidak baik bertamu sampai malam, kau harus pulang" ucapku

Tidak lama aku mengucapkan itu ada suara petir yang sangat kencang yang membuat kenzo berlari keluar kamarnya dan melompat lalu memeluk wizzy, dia bersembunyi di dada bidang wizzy.

"Kau kenapa jagoan? Apa suara petir itu menganggumu?" Ucap wizzy sambil mengelus rambut kenzo.

Aku menatap interaksi mereka berdua dalam diam.

Aku mendengar kenzo terisak sambil matanya terpejam, dia sedikit berbicara pelan walaupun tidak terlalu jelas karena suara hujan di luar sana yang sangat deras, namun aku bisa mendengarnya.

"Jangan sakiti ayah, aku hanya mempunyai dia.." ucap kenzo yang bisa aku dengar, wizzy menatapku, aku langsung membuang muka.

"Ssttt, sudah kau harus tidur, papa akan menemanimu" ucap wizzy.

"Dimana kamar kenzo?" Ucap wizzy berbisik aku menunjuk sebuah pintu, wizzy menggendong kenzo dan membawanya ke kamar.

WIZZY POOV

Aku menidurkan kenzo, sepertinya dia sudah tertidur dengan nyenyak, saat aku hendak pergi tanganku di tahan oleh kenzo.

"Jangan pergi.." ucap kenzo

Aku hanya mengangguk lalu duduk di ujung ranjang kasur, kenzo duduk dengan tubuhnya di lilit oleh selimut tebal.

"Kenapa hm? Ada apa?" Ucapku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HURT (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang