3

114 20 10
                                    

YUHUUUUU IM BACKKKKKKK!!!!!!!

MAAF KALAU CERITANYA GAJELAS, MAAF KALAU AKU LAMA UPDATE, AKU AKAN LAMA UPDATE DAN AKU AKAN BUAT CERITANYA PANJANG PERPARTNYA.

SAYA SARANKAN BACANYA PERLAHAN!!!

💜💜💜


"Maka dari itu, silahkan hancurkan saja hidupku"

ucapanku dengan kepala memandang lantai, semua orang menatapku.

"HEH!!! BUBAR KALIAN" teriak nanda

ya aku mengenal suara itu, aku menatap nanda lalu menggeleng dan memberi intruksi agar nanda beserta si kembar mundur.

tapi semua itu sia-sia, aku melihat nanda dia memandang tajam jordan dan teman-temannya, aku berdiri aku menatap nanda seolah semuanya baik-baik saja, lalu aku menarik lengan jordan membuat pasang mata menatap kearah kami berdua sampai tiba kami berdua di atap sekolah, aku berhadapan dengan jordan.

"kenapa kau diam saja?" tanyaku

"ah dan iya, disini hanya aku yang bermasalah dengan kamu, tolong jangan libatkan nanda dan si kembar" tatapku penuh mohon

Jordan tidak menanggapiku, dia membuang mukanya.

aku menghela nafas lalu aku pergi meninggalkan dia, sampai pada akhirnya aku tida di kelas dan aku di tatap oleh nanda dengan tatapan penuh tanya

"maksud lu apa?" tanya nanda

"mm..mmaksudnya?"

"ngapain lu serahin diri lu sama si jordan, lu gatau ya kelakuan dia kaya gimana? dan lu malah kasih lampu ijo buat dia hancurin hidup lu?"

aku diam menunduk

"kau tau bukan hidupku sudah lama hancur jauh sebelum aku mengenal kalian dan jordan?" dengan nada pelanku aku yakin mereka pasti mendengarnya karena suasana kelas memang sepi semua memperhatikan aku dan nanda

"terus? dengan lu serahin hiduplu sama dia? bakalan buat hiduplu baik?"

aku menggeleng

"aku hanya lelah nanda"

aku berjalan menuju mejaku, dan aku berniat keluar kelas untuk ke perpustakaan, sampai tiba disana aku melihat dimas dia menatapku dengan tatapan yang sulit di artikan, aku mengambil beberapa buku lalu aku duduk di meja kosong.

"gimana? masih mau bertahan di sekolah ini?" tanya dimas dengan duduk di meja

aku hanya mengepalkan tanganku, aku menunduk

"oh iya, bukannya kau tadi mengajak bermain?" tanya dimas

aku mengangguk lemah

"baiklah, setelah pulang sekolah, di atap!!" tegas dimas, lalu dia pergi dari hadapanku.

aku menatap buku di hadapanku, kenapa yang kulalui ini sangat sulit..

jam pulang tiba, aku mengacuhkan nanda dan si kembar, aku berjalan dengan tatapan kosong menuju atap sekolah, aku menaiki tangga satu persatu sampai tiba aku di atap, aku melihat jordan dan beberapa temannya, sampai aku menghampiri jordan, dia menatapku dengan tatapan tajamnya.

"jadi?" tanya jordan

aku menghela nafas

"silahkan lakukan apa yang kau mau, tapi jangan ada campur tangan temanmu atau siapapun itu, disini yang terlibat hanya kau dan aku" ucapanku

HURT (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang