7

86 15 21
                                    

"apa yang kau lakukan pada raihan hah?!" mama yang bersuara itu pada ayah, di luar ruangan jordan

dean atu ayah jordan diam membisu, pasalnya dia tidak bisa untuk menjelaskannya, dia membuang tatapannya pada sembarang arah

"kenapa kau melakukan itu?! apa kau tidak lihat keadaan raihan sekarang!" murka istrinya itu

dean masih diam dan bergulat dengan pikirannya.

"kenapa kau diam saja dean?!!!"

"lantas apa yang harus aku lakukan? itu memang pantas untuk dia dapatkan" jelas dean

istrinya menutup mulutnya, dia kembali masuk untuk membawa rasya, dan dia pulang menuju rumahnya

sementara di ruangan raihan, disana sangat ramai, ada wizzy, vano, dokter adrian, dokter jessica, raihan mengabaikan mereka dengan meminum susu kotak itu, pikiran itu kembali datang, seketika tubuh raihan tegang, nafas raihan sedikit memburu, dokter adrian yang melihat itu langsung panik

"raihan... hey... kau kenapa hm?" ucap dokter adrian sambil menepuk pelan pipi raihan

"sadar sayang sadar" ucap dokter adrian

wizzy menatap raihan kawatir

"hhaaahhh.. j-jangan.. hhhh.." ucap raihan drngan terbata-bata sambil mermas dadanya dia merasa sesak

"RAIHAN! INI PAPA! SADAR RAIHAN!" dokter adrian makin panik

"hhhaahh.. p-pis-tol.. da...rahhhh hhaaahh" ucap raihan masih terbata bahkan bibirnya sudah pucat, keringat dingin membasahi pelipis raihan

dokter adrian menyuntikan obat, seketika membuat raihan diam, nafasnya kembali teratur bahkan tergantikan oleh dengkuran hangat

"apa yang terjadi om?" tanya wizzy

dokter adrian menatap sendu wajah raihan

"dia mengalami trauma jika ingatan itu datang kembali" jelas dokter adrian

"aku pernah melihat raihan seperti ini di kantin sekolah" jelas wizzy

"itu hampir sama dengan kejadian tahun lalu, raihan kembali merasa trauma" ucap dokter adrian

"apa yang harus kita lakukan?" tanya vano

"apa bisa melakukan terapi?" tanya dokter jessica

"sebenarnya tidak, salah satu terapinya dia harus terbiasa dengan ingatan itu, dan ingatan waktu dulu saat di sekolahnya tidak sepenuhnya terhapus" jelas dokter adrian

"kita bisa menghapus ingatannya!" tegas wizzy

semua mata memandang wizzy

"jangan buat raihan mengingat itu, kita berikan ingatan baru untuknya" jelas wizzy

dokter adrian terlihat berpikir

"bisa, tapi sewaktu-waktu kenangan itu akan muncul" ucal dokter adrian

"baiklah, apapun hasilnya aku akan berusaha untuk raihan" ucap wizzy

vano hanya berdeham

"sudah, kalian kembali ke aktifitas kalian, aku akan menunggu raihan untuk sekarang" jelas dokter adrian

mereka mengangguk, tanpa mereka sadari di luar sana ada seorang wanita yang memperhatikan mereka, dia sangat sedih saat melihat raihan dan mendengar penjelasan dokter adrian, hatinya sangat hancur saat melihat mental anaknya hancur oleh suami dan anak sulungnya, airmata itu terus menetes, membajiri pipi wanita itu...

dia berjalan dengan lesu, sampai tiba di rumahnya, di sambut oleh si bungsu rasya

"mamaaa!!" teriak rasya yang membuat anak sulung dan suaminya menoleh

HURT (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang