"Ed..." Jeda, terdengar suara tangisan. Pria itu terdiam. "Kau nangis?" Butuh beberapa saat sampai Keisha menjawabnya. "Kau bisa ke sini? Aku ga bisa ke rumah sakit sendirian dengan kondisi begini." Lalu hening. " Memangnya kau kenapa?" Edward menunggu jawaban Keisha. Ia mulai khawatir.
Keisha tidak melanjutkan ucapannya.
"Keisha?" ia melihat layar handphonenya, memastikan bahwa telepon masih tersambung. "Kei—Keisha? Halo?" Masih belum ada balasan. "Jawab aku!" Hening. Dengan sigap, Edward meraih dompet dan jaket hitamnya dan langsung meninggalkan ruangan itu.
Setelah menelepon Kevin berkali-kali yang akhirnya diangkat walaupun marah-marah, Edward mendapatkan alamat apartment Keisha. Tanpa menunggu lama-lama, Edward lari ke dalam gedung apartment itu tanpa memperdulikan tatapan resepsionis yang kaget karena kehadirannya.
Edward tidak memiliki waktu untuk mengambil masker dan topi.
"Beri aku akses ke ruang 2001." Ucap lelaki itu tersengal-sengal karena lelah berlari. Wanita di resepsionis itu butuh beberapa saat untuk mencerna bahwa di hadapannya ini adalah Edward Kenneth. "Maaf, tapi kami tidak bisa memberikannya. Anda harus menghubungi pihak kamar—" Wanita itu berhenti bicara karena Edward menggeram. "Pemilik ruangan itu pingsan. Mungkin sekarat. Ingin membuang waktu membiarkannya meregang nyawa?" Ucap Edward. Dengan segera, wanita itu menuntut Edward naik ke lantai 20.
Benar dugaannya. Wanita itu sudah tak sadarkan diri dan tergeletak di lantai saat Edward menemukannya. Tubuhnya meringkuk, dengan handphone ditangannya dan terlihat nama Edward disana. "Kei!" Tangannya bergetar, namun ia segera meraih Keisha dan membawanya ke dalam mobil.
"Keisha! Kei!" selama perjalanan, Edward terus memanggilnya, walaupun ia tahu Keisha sudah tak sadarkan diri Lelaki itu dengan cepat membawa mobilnya, menghiraukan klakson pengendara lain karena kecepatan mobilnya yang terlampau tinggi.
Sesampainya di rumah sakit, Edward langsung membawa Keisha ke meja resepsionis. Tak heran, semua orang yang ada disana langsung menatap mereka, dan Edward segera menutup muka Keisha agar tidak masuk media.
Tiga orang suster langsung mempesiapkan tempat tidur dan infus, dan membaringkan Keisha.
"Itu bukannya Edward?"
"Siapa wanita itu?"
"Itu pacarnya?"
Telinga Edward panas mendengar bisikan orang-orang dan bunyi kamera handphone yang tidak menyia-nyiakan pemandangan itu. Apa orang-orang ini tidak ada kerjaan? Batinnya. Seorang dokter datang sambil memeriksa Keisha dengan stetoskop.
"Siapkan IV Saline." Ucap dokter laki-laki itu kepada seorang suster di sisinya. "Anda bersamanya?" mata dokter itu membulat melihat siapa di hadapannya. Edward mengangguk. Hening sejenak, lalu dokter itu menarik tirai agar menutupi mereka dari tatapan orang yang seperti kepalaran. Ia tahu betul pria dihadapannya ini siapa. Dan terlihat jelas dari ekspresi Edward bahwa ia tidak nyaman karena menjadi pusat perhatian.
"Apa yang terjadi?" Tanya dokter itu. Edward terdiam. Dahinya mengernyit, tak tahu ingin mengatakan apa. Aku tak tau dia kenapa. Batinnya. "Aku...tak tau. Dia sudah seperti ini saat aku menemukannya." Jawabnya. Ada rasa bersalah dan kekhawatiran dalam dirinya, yang ia pun tak tau apa penyebabnya. Edward melirik Keisha yang terbaring lemah dan mengernyit. Kenapa aku merasa seperti orang jahat ya? Aku tidak melakukan apapun padanya.
Dokter itu terlihat bingung, namun segera melanjutkan ucapannya. "Baik. Yang saya duga pasien ini mengidap Gastroephageal Reflux Disease, atau yang biasa disebut dengan asam lambung. Penyebabnya karena tidak atau telat makan, dan mengonsumsi makanan pedas. Jika tadi anda tidak langsung membawanya ke sini, gas dari lambung itu bisa naik menyebabkan tekanan jantung, dan akibatnya bisa fatal." Jelas dokter itu. Edward hanya mengangguk. Setelah memberi obat melalui suntikan dari infus, dokter dan perawat keluar dan meninggalkan mereka berdua.

KAMU SEDANG MEMBACA
Knowing You Was Monochrome
RomansaBukan tentang Edward. Bukan tentang Keisha. Ini tentang mereka, dua manusia dengan latar belakang yang berbeda. Edward adalah seorang aktor yang bisa dibilang sempurna. Keluarga yang kaya, karir yang sukses, dan bisa mendapatkan semua yang ia ingin...