Chapter 11. Unexpected

298 42 13
                                    

"Hei."

Seruan Jeno membuat Chen Ji menghentikan langkahnya. Dengan malas, Chen Ji menoleh, "Apa?"

"Kudengar kau berhenti sekolah. Apa itu benar?" tanya Jeno, ragu.

Chen Ji membuang muka, "Bukan urusanmu!"

Jeno nampak menggigit bibirnya, "Maaf. Aku tidak bermaksud."

"Terserah kau saja." Chen Ji kembali berbalik dan kembali hendak melangkah meninggalkan tempat.

"Bisakah..." suara Jeno yang terdengar menggantung, kembali mengusik kenyamanan Chen Ji. Membuat remaja laki-laki itu kembali menghentikan langkahnya.

"Apa?" sahut Chen Ji tanpa berbalik badan.

"Bisakah aku sekali lagi bertemu dengan kakakmu? Aku ingin..." Jeno kembali menggantung kalimatnya, nampak ragu untuk mengutarakan niatnya.

Chen Ji yang nampak tak kuasa dengan Jeno yang terlalu berbelit-belit, akhirnya kembali membalikan tubuhnya menghadap Jeno yang berdiri tak percaya diri disana, "Kau ingin apa? Ingin memastikan bahwa itu kakakmu begitu?"

Jeno menundukan kepalanya, "Dia... terlalu mirip dengan kakak perempuanku."

"Lalu, kau berpikir hanya karena mereka berdua mirip, kakakku adalah kakakmu begitu? Percaya diri sekali."

Jeno nampak mengepalkan kedua tangannya disamping tubuhnya, "Oleh karena itu, bisakah kau menolongku untuk bertemu dengan kakakmu, sekali saja. Agar bisa memastikan bahwa dugaanku salah."

"Bagaimana jika aku tidak mau?"

Jeno mendongak, "Apa?"

"Kau tidak tuli untuk mendengar apa yang aku ucapkan, bukan?" ucap Chen Ji, Sarkas.

"Kau menolak?"

"Ya." Tanpa ragu Chen Ji menolak permintaan Jeno.

"Kenapa?"

Chen Ji mengendikan bahunya, "Hanya ingin."

Bahu Jeno terkulai lemas, hilang sudah harapannya untuk bisa bertemu sekali lagi dengan sosok perempuan yang seperti salinan sempurna dari kakak perempuannya yang sudah menghilang selama beberapa tahun terakhir.

"Sudahlah. Permisi." Pamit Chen Ji sebelum akhirnya remaja laki-laki itu kembali berbalik dan meneruskan langkahnya meninggalkan Jeno yang nampak berdiri dengan perasaan kecewanya.

Ketika Chen Ji baru saja masuk ke dalam lift gedung apartemen, tubuh Chen Ji menggoyah. Pijakan kakinya melemah hingga membuat dirinya berdiri bersandar pada dinding besi dingin lift. Jantungnya berdebar tidak karuan.

Sungguh, pertemuan mendadak dengan Jeno di area kediaman Wendy membuatnya cukup terkejut, meski ia mampu menyembunyikannya dengan sikap dinginnya. Ia tidak pernah mengira bahwa Jeno bisa saja muncul di waktu dan tempat yang tidak bisa ia tebak.

Chen Ji menghela napas beratnya. Hari ini benar-benar berat baginya. Pertama, ia baru saja di berhentikan dari sekolah. Kedua, ia tidak sengaja memancing keributan dengan tanpa sengaja mengusik ketenangan Wendy hingga memunculkan beberapa alter Wendy lainnya. Ketiga, ia hampir saja terbunuh di tangan Wendy. lalu yang keempat, ia kembali dipertemukan dengan sosok yang selalu ia hindari. Sosok Jeno.

Chen Ji mengacak rambutnya, tidak karuan rasa.

Tuhan benar-benar bersenang-senang dalam mempermainkan takdir mereka.

*****

Jeno mengaduk makanannya tak minat, membuat Jaemin dan Yeol yang duduk di hadapannya itu saling berpandangan.

ECCEDENTESIAST • WENYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang