MBC : [7] Ayok taklukkan!

5.4K 908 50
                                    

Gilang menghembuskan nafasnya kesal. Notifikasi dari Andra kian membanjiri hp nya, setiap kali Gilang blok. Andra pasti menghubunginya dengan nomor yang lain, jika saja nomor nya tidak legend.. sudah Gilang ganti sekarang juga.

"Arggghhh kesal!"

Kevan yang duduk di sebelahnya mengerutkan kening. Ia mengulurkan sebuah pisang kearah Gilang. "Giyang mau mamam?"

"Gak mau!"

Randy manggut-manggut di tempat. Ia menyentuh kening Gilang, tidak panas.. masih waras. Lantas, Gilang kenapa?

"Kayaknya dedek Gilang ambeien pan!"

Kevan melongo. Ia meraba-raba pantat Gilang spontan, membuat Gilang refleks menepis tangannya.

Sang kera sakti sedang sensitif hari ini!

"Lu ambeien Lang?"

Gilang cemberut, mukanya tertekuk sempurna.

"Dedek lagi kesal a!"

"Dedek kenapa sini curhat.." Randy merangkul Gilang, ia menyentil bibir Gilang gemas. "Jangan manyun gitu, gak ada yang nafsu sama bibir lu Lang.."

"Aaaaaaaaaa Randy! Dedek Gilang kezal!!"

Gilang berjalan mondar-mandir seiring dengan suara notifikasi yang terdengar ramai di hp nya. Kevan hanya mengerutkan keningnya heran, tumben sekali Gilang galau.

"Gilang ayok main kejar-kejaran!" Ucap Kevan yang spontan membuat mata Gilang berbinar-binar. Gilang sangat suka lari-larian, makannya ia langsung mengangguk setuju.

"Ayok kita kejar-kejaran! Siapa polisinya?" Gilang mengacung, ia menjadi sukarelawan.

"Meskipun tampang Gilang seperti maling, tapi aa Randy gak masalah kalo Gilang jadi polisinya.." Kevan mengangguk setuju, ia memberikan aba-aba kepada Randy supaya berlari bersamaan.

"Satu.. dua.. ti.. ga! Kabur Randy!" Kevan berlari kencang, begitu juga dengan Randy. Mereka melangkahkan kakinya pergi menjauhi Gilang.

Sementara Gilang tertawa riang. Ia mengejar Kevan sekuat tenaga, Kevan yang pada dasarnya pelari cepat pun segera tancap gas. Ia menghilang di hadapan Gilang.

Kini tinggal Randy! Tapi cowok itu sepertinya bersembunyi.

"Aa Randy dimana? Sini cebokin Gilang cepirit!" Gilang berteriak, matanya memandang luas kearah sekitar. Dimana Randy bersembunyi? Gilang mulai menerka-nerka.

"Aa Randy!" Teriak Gilang lagi. Pipinya sudah kembung menahan marah, ia berlari kesana-kemari mencari Kevan dan Randy.

Suara notifikasi terus berbunyi, membuat langkah Gilang melemas seketika. Ia menatap kontak Andra yang sudah menampilkan banyak pesan tak terbaca. Andra ini memang jagonya spam.

+628×××
Gilangggggggggg!

+628×××
Jawab gue woy!

+628×××
Lu blok lagi, gue santet!

Gilang mendengus kesal. Ia mengetikkan sebuah pesan. Membalas Andra.

Gilangtamvans
y?

Bahkan balasan Gilang tidak sampai satu kata. Andra mendecih kesal disana, cowok itu sok jual mahal sekali! Andra sebal.

+628×××
Pengen gue gorok lu!

Gilangtamvans
yyy.. ad ap?

Andra mencebikan bibirnya kesal. Ia belum memikirkan alasan apa yang bagus untuk mengajak Gilang. Pokoknya hari ini Gilang harus mulai Andra taklukkan!

+628×××
Lu sibuk gak?

Gilangtamvans
sbk bat!

Nahkan.. nahkan.. Gilang itu sangat menyebalkan! Dia bahkan tidak memberikan Andra sedikit celah!

+628×××
Yah, padahal rencananya gue mau cari hewan peliharaan buat lu..

Mata Gilang berbinar-binar seketika. Ia mulai menerka-nerka hewan peliharaan apa yang akan ia adopsi nanti. Cicak lagi kah? Atau diupgrade jadi tokek? Ah buaya sekalian! Kalo perlu dinosaurus!

Gilangtamvans
gue pengen pelihara naga!

Andra di sana mengerutkan keningnya heran. Ia terkekeh geli melihat balasan Gilang. Naga? Jaman sekarang? Jangan bercanda!

+628×××
Adanya burung puyuh noh!

Gilangtamvans
g mau!

Andra mengusap-usap keningnya bingung. Ia memikirkan hewan apa yang cocok untuk Gilang, yang pastinya hewan itu harus nyeleneh dan aneh. Kalo normal Gilang pasti enggan.

Tepat sebelum Andra membalas pesan Gilang, pak Jamal datang. Ia menciduk Andra yang asik main hp di jam pelajaran.

"Andra!" Teriaknya yang spontan membuat Andra terkesiap kaget. Ia menyembunyikan hp nya refleks, tapi hp yang hendak ia masukan ke kolong meja malah jatuh, bahkan sekarang layarnya mati! Andra mengumpat dalam hati. Dia ceroboh sekali!

"Kamu itu ya! Perhatikan papan tulis!"

Andra mengangguk. Ia mengambil hpnya yang mati dan menaruhnya di dalam saku. Soal Gilang ia bahas nanti saja, pak Jamal killer! Andra harus fokus pelajaran dulu.

***

Bunyi bel menandakan sekolah sudah usai. Andra menghembuskan nafasnya lega, ia mengambil hpnya dan menatapnya nanar.

Aduh akhirnya nyala juga. Hp legend yang Andra beli dari hasil nabung ini gak jadi inalillahi. Andra tersenyum lebar. Ia membuka roomchat Gilang, ah ya hp nya sedikit nge lag! Maklum abis tersungkur manja dari tangan manly nya.

Gilangcaludih
lu mau ksh peliharaan apa buat gw?

Andra hendak membalas. Ia mengetikkan huruf M bersamaan dengan A. rencananya mau ngetik 'mau nya apa?' tapi sayang hati dan hp nya sedang tak searah. Gara-gara lag di tambah key correct. Andra yang hendak bertanya, malah mengumpat. Ia mengetik :

Andratea
Monyet sia

Andra bersumpah, itu ulah keyboard correct nya!

Gilang tak menjawab, lama sekali. Membuat Andra gugup seketika. Apa Gilang marah? Apa Gilang kesal? Tapi kan cowok itu sudah biasa di hina. Mana mungkin mengumpat dengan nama rasnya sendiri membuat ia marah?

Gilang nampak mengetikkan sesuatu. Tapi terhenti lagi, lalu mengetik lagi, lalu terhenti lagi. Membuat Andra gemas sekaligus panas dingin. Gilang mau ngetik apa?! Mengapa lama sekali?

Gilangcaludih
Aaaaaaaaaa mau onyet!

Mata Andra terbelalak tak percaya. Respon Gilang benar-benar tak seperti yang ia duga. Andra segera membalas, ia mengetikkan keyboard nya cepat. Kali ini tidak nge lag! Alhamdulillah.

Andratea
Maksudnya? Lu? Lu mau pelihara monyet?

Gilang jingkrak-jingkrak antusias disana. Membayangkan anak monyet yang akan dia adopsi nanti. Gilang pasti akan mengajarinya banyak hal! Memberikan nya cinta sebesar cintanya pada Stephen!

Gilangcaludih
mau!

Andra tertawa geli di tempat. Ia lupa dengan siapa ia mengobrol, Gilang adalah satu-satunya cowok teraneh yang pernah Andra temui. Tingkahnya, sifatnya, perilakunya, benar-benar di luar logika.

Tapi hal itu yang membuat Andra sangat tertarik dengannya.

Andratea
Gue tunggu lu di gerbang sekolah gue, kalo mau monyet.. cepet kesini!

Gilang segera ngacir dengan tasnya. Membuat Kevan dan Randy yang sedang beres-beres buku catatan pun saling memandang heran. Ada apa dengan Gilang? Ada apa dengan anak itu? Kevan hanya tertawa sementara Randy tersenyum, palingan tertarik dengan hal aneh lagi.

Gilang kan, abnormal!

__________

TO BE CONTINUE
__________

Ayok ramaikan komentar dan vote biar saya tambah semangat :'v

Aa ini butuh asupan cinta *mojok di pinggir lapang*

MY BAD CASANOVA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang