part 1

233 3 0
                                    

Pagi hari yang cerah, Matahari bersinar cerah seolah tersenyum kepada dunia. Bedahalnya dengan seorang gadis yang masih setia meringkuk didalam selimutnya. Entah sudah berapa kali 'Alarm' berbunyi dan menjadi 'korban'gencatan tangan gadis itu, sampai-sampai dia tidak menyadari seorang laki-laki yang tak lain adalah kakaknya yang notaben usil, masuk kedalam kamarnya dengan membawa panci dan pemukulnya, lalu memukulnya dengan keras sehingga menimbulkan suara yang memekakan telinga, karena adiknya tidak kunjung bangun dengan cepat dia menarik selimut dan menarik kaki adiknya.

"KAK!!... MASIH NGANTUK! JANGAN GANGGU! INI KAN HARI MINGGU! COCOK KUGUNAKAN UNTUK BOCAN (bobo-cantik)" gerutu gadis itu lalu kembali menarik selimutnya sampai bagian kepalanya ketutup. Kakaknya yang melihati tingkah adiknya itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Jika hari libur adiknya selalu berkata 'kak! Ini hari minggu. Gue lelah hari untuk malas-malasan' begitu katanya. Saking tidak tahan dengan sikap adiknya dia bertindak lagi 'bagaimana cara membangunkan anak ini, terus ikut gue' batinnya.

"SAVIRA MELANIA PUTRI ORLANDO! HARI INI LO HARUS TEMENIN GUE MEETING!. KALAU GAK SIAP-SIAP AJA DIPECAT JADI ADIK DARI ORANG TAMPAN!." teriak kakaknya geram. Gadis yang dipanggil Savira langsung bangun dari tidurnya dan duduk dipinggir kasurnya sambil melongo karena mendengar kata 'Tampan' dari mulut kakaknya.

"SAVERO MARVINO PUTRA ORLANDO! apa kakak bilang?! Tampan?. Tampanan orang gila didepan komplek deket rumah kak Derson. Saking tampannya tuh orang gila. dia sampai dikejar-kejar petugas RSJ." ujar Savira.

"Terserah! apa kata lo deh. Lo temenin gue Meeting dengan ALD Group! Jam 09:30. Penting nih." ujar kakak laki-laki yang dipanggil Savero.

"Iya deh gue ikut. Tapi nanti lo teraktir gue ya kak! "Ujar Savira antusias. Mendengar adiknya yang begitu semangat Savero terkekeh geli melihat tingkah adiknya.

"Yasudah, lo siap-siap gue tunggu diruang kerja gue!" ujar Savero tegas lalu berjalan kearah pintu, membukanya lalu menghilang setelah menutup pintu kamar Savira.

Savira berjalan kearah kamar mandi, dan memulai ritual mandinya. Sekarang masih jam 7 pagi, jadi Savira tidak terburu-buru. Setelah selesai mandi, Savira keluar dari kamar mandi menggunakan Kimono berwarna coklat tua menuju walk in closet.

Savira memakai Kemeja wanita berwarna putih, Blazer berwarna hitam, Rok diatas lutut 2 cm berwarna senada dan high heels berwarna putih. Kemudian dia melihat penampilannya di cermin besar yang terdapat disitu dan memoleskan make-up tipis diwajahnya lalu menggunakan lip-gloss Cherry bening.

Setelah puas dengan penampilannya Savira mengambil tas dan berjalan keluar kamar menuju ruang kerja kakaknya yang berada di lantai 1.

Sampai di depan ruang kerja kakaknya Savira langsung masuk tanpa mengetuk pintu, dilihatnya Savero yang sedang duduk disofa menatap laptop yang ada dipangkuannya, seperti sedang membaca E-mail yang dikirim keluarga, sekertaris, client , atau apalah yang jelas Savira tidak tau dan tidak mau tau!.

"Kak ayok! Jangan buang-buang waktu! Jam segini jakarta macet" ujar Savira tegas. Jam menunjukan ke angka 08.30.

"Hmm ayok." jawab Savero seraya menutup laptopnya dan memasukan kedalam tas kerjanya lalu mengambil kunci mobil dan i-phonenya yang ada dimeja kerja, setelah itu berjalan nenuju bagasi mobil.

Didalam mobil, Savero dan Savira sedang berbincang-bincang sambil mendengar siaran radio.

"Dek. Tadi Dad kirim E-mail ke gue, katanya minggu depan Dad,Mom, Sion ,dan Dion bakal datang" ujar Savero membuat senyum mengembang dari bibir Savira.

"Pasti Sion dan Dion sudah besar."

"Hmm.. Sekarang kita turun.. Sudah sampai di lokasi" ucap Savero lalu turun dari mobil dan berjalan memutari mobil membukakan pintu mobilnya dan membantu adiknya keluar.

RivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang