Masih flashbacknya
*******
" jadiii..." ucapku ngegantung lagi.
"Kamu kalau ngomong ngegantung mulu. Lemot banget. Biasa aja paling cepet tanggep" sindir Vero.
"Ya aku masih belum ngerti arahannya. Kan kak Frans belom kasih tau rencananya secara detail. Aku baru tanggep kalau pembicaraannya dibahas secara detail." ujarku gak mau kalah sambil memeletkan lidahnya.
"Ah.. Emang dasar kamu lemot aja otaknya. Kalau udah berantem aja peka banget." ledek Vero.
"Memangnya lu enggak? Kalau lagi galau juga otak lu gk kerja sama sekali" balasku memakai Gue-Lu karna kesal.
Punya kakak kagak pengertian banget.
"Lah.. Mending aku pernah galau berati aku laku. Lah kamu? Ngejomblo mulu padahal banyak yang mau pedekate ama kamu!" ledek Vero masih bertahan dengan Aku-Kamu.
"Ah kalian apaan sih!. Kekanak-kanakan banget. Omongan jadi melenceng, udah kalian berdua sama-sama lemot. Gak usah saling ledek!." Lerai Frans kesel karna pembicaraan mereka melenceng ntah kemana.
"Tau!" seru Dion, Sion, dan sekarang mereka sedang berselenjer di sofa sambil memainkan PSP mereka.
"Apa sih ikut campur!bocah dasar!." bales Vero dan aku dibalas oleh mereka dengan memeletkan lidahnya.
Huh? Menyebalkan sekali mereka.
"Udah, kagak pernah akur deh kalau kalian bersatu." menyeramai mereka."sekarang kaliana berdua jadi bantu kakak tidak?"tanyanya.
Aku dan Vero mengangguk cepat.
"Tapi, kenapa aku juga di libatkan? Kan hanya Vira yang kakak butuin. Lagian aku laki, masa gituin laki. Ogah!, aku normal tau." gerutu Vero.
Hais gk ngerti-ngerti dia harus jaga adik kecenya dari serangan buas makhluk ehmm apa ya?, lupakan!.
"Kak jangan dengerin Vero sekarang jelasin secara detail ke Vira" ujarku.
"Jadi gini, kakak minta Kamu, Vira. Untuk deketin Liam, semacam Pedekate gitu. Kalau kamu udah lihat dia aja tuh jatuh cinta ke kamu, ya kamu tinggalin, kayak di film-film. Tugas kamu, Vero. Jagain Vira, terserah mau kamu sendiri atau sewa bodyguard atau yang lainnya. Dan untuk kalian berdua Sion-Dion, kalian juga bantuin Vero jaga Vira." perintahnya tegas, aku dan yang lain mengangguk mengerti.
"Kalau begitu aku ke kamar dulu kak" pamitku seraya berdiri dan berjalan ke arah tangga.
Sebelum menaiki tangga, kak Frans kembali memanggilku dan berkata.
"Kamu gak boleh jatuh cinta kepadanya, ingat itu Vira." ujarnya kembali, aku hanya mengangguk.
Flashback off
*********
Begitu melihat mereka berdua duduk di bagian pojok kanan.
Kenapa mereka pilih bagian pojok. apa mereka mau mojok-mojokan, grepe-grepean, atau melakukan hal cabul lainnya?. Eh kayanya gak mungkin, dilihat dari raut wajah Liam aja kayaknya dia risih banget.
Kasian, bantuin ah.
Aku berdiri dari tempat yang aku dudukin.
Merapikan penampilanku, mengambil kaca kecil yang ada di dalam tasku untuk melihat penampilan wajahku, setelah sempurna aku berjalan dengan anggun bak model internasional yang terkenal sejagal rayal. #ApaDehMakinNgacoABAIKAN."Sayang?" ujarku pelan seraya mengedipkan sebelah mata kepada Liam yang bingung melihatku memanggilnya dengan panggilan itu.
Seperti mengerti maksudku, dia langsung menyentakan tangan wanita badut yang mengenggam tangannya, lalu berdiri dan dia memelukku seraya membisikan kata terimakasih kepadaku.
Tentu ada bayarannya, ucapku dalam hati.
"Ini bukan seperti yang kamu lihat say. Dia bukan siapa-siapa aku." jelas Liam dengan raut wajah pura-pura panik.
"Aku tau kok, tadi aku lihat dia narik-narik kamu. Kurang kerjaan banget" jawabku pengertian sambil mencium pipinya,oh tidak itu bahkan hampir mendekati bibirnya,--dia sempat menegang lalu menetralkannya menjadi normal kembali-- dan menariknya lalu dia melingkarkan lengannya di pinggangku aku pun juga sempat menegang tapi langsung ku netralkan kembali.
Ah sepertinya aku cocok berakting jadi wanita penggoda.
"HEI JALANG! LU SIAPA MAIN CIUM-CIUM CALON SAYA? GAK TAU MALU BANGET SIH!"teriak wanita badut itu, gila bar-bar banget sih teriakannya yaampun bikin pengeng telinga.
"Lu lah yang jalang!, megang-megang pacar orang!. Dan tadi apa lu bilang calon lu?yakin? Jangan ngarep ketinggian deh jatohnya sakit!." seruku tertahan, elah dia bilang gue jalang tadi, gue malu juga keles kalau teriak kayak dia, penghuni alias pengunjung restoran aja pada nengok ke kita.
PLAKK..
Yaelah muka cantik gue pake ditampar segala lagi.
Wah ni anak nantangin gue, bodo amet diliatin orang, yang penting harga diri, tapi sama aja ngejatohin harga diri.
PERSETANAN!.
Aku mendekatinya dan.
Brukk.. Brekk
Suara orang terjatuh dan robekan.
Hahahahhaahahaha... Piuuupiuuuu
Disusul tawa terbahak dari para pengunjung dan siulan dari para tetua, temuda, om-om mesum.
Kalia mau tau kenapa mereka pada bersiul dan tertawa?.
Baik aku beri tau.
Aku mendekatinya dan menarik dadanya yang besar hasil silikon atau suntik aku tak tau.
Pokoknya aku asal narik wong aku terlanjur kesel sama dia.
Lalu dengan kasar aku merobek dress minimnya di bagian dada sampai.... Pokoknya hampir semua robek berarti celana dalam juga kelihatan tapi dikit, dan terpangpanglah payudara hasil oplasnya,--BH transparan--, dan putingnya lalu mendorongnya hingga terjatuh.
Yeyyy hasil karyaku bagus juga, tapi kok dia berani menggunakan BH itu?. Au deh.
Maapkan Pila ya Reder. Omongan Pila tadi perontal banget.
Aku menahan tawaku saat melihat wanita badut itu berteriak histeris sambil mencoba menutupi, dan menyembunyikan wajahku di dada bidang Liam.
Ah sekarang persetanan itu hilang.
Aku malu banget sumpah!.**********
Pila = Vira.
Vira jadi barbar ya kalau sudah di ledek.
Vote and coment thx all
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival
Romancecewek karir pekerja keras pinter dan sebagainya. bertemu dengan lelaki karir yang tak kalah pinter mempunyai masa-masa yang tak kalah nakalnya dengan tuh cewek.. umur mereka gk jauh-jauh amet. cewek 22 cowok 24. yang 1 sifatnya manja yang satu lagi...