"Sion" ujar Vira antusias. Orang yang merasa dipanggil menengok ke arah Vira bingung.
"Lu gak kangen gue Sion?" gerutu Vira. "Mana Dion?" lanjutnya. Matanya mencari-cari kehidupan lain.
"Dek? Kok diem!?" ujar Vira kesel.
"Dek,dakdekdek. Gue bukan dedek lu princess." jawabnya.
"Jadi siapa?" ujar Vira bingung.
"Hai kak!" itu bukan suara Vira melainkan suara Vero tidak tau kapan sudah menyenderkan badannya di pintu, sambil menahan tawanya.
"Kak? Emang gue punya kakak lagi selain lu Ver?" Vira bingung.
"Gue Frans, masa lupa padahal baru 5 tahun gak ketemu. Pikun dasar!" gerutu Frans. Vira mengingat-ngingat apakah dia punya kakak lagi selain Vero, karena Vira gak ingat jadi Vira dengan jujur berkata.
"Gue gak tau siapa lu! Mending lu pergi dari rumah ortu gue!" geram Vira karena tidak bisa mengingat. Tiba-tiba Vira teringat sesuatu, saat Frans ingin berjalan ke lantai atas Vira menahan tangan Frans.
"Eh.. Hmmm... Frans Alviando Reonard Orlando?" ujar Vira tiba-tiba. "Kakak gue yang di amerika?" lanjurnya.
"Hm.. Iya.. Iyaa.. Kenapa hm? Makin ganteng ya? Makanya gak bisa ngenalin? Hahah "ujarnya dengan tawa garing.
"Ada apa ke sini? Pasti lu mau kasih gue, Vero, Sion , dan Dion pekerjaan." ucap Vira dengan mata berbinar.
Karna memang sudah jadi kebiasaan Frans jika ada keperluan baru bertemu.
"Pekerjaannya apa? Bunuh? Ngancem? Jadi mata-mata? Atau apa?. Cepet jawab napa "lanjutnya kesal karna pertanyanya dijawabnya lama.
"Iya."jawabnya singkat membuat Vira geram.
"Cepat apa tugasnya kak! Sebelum gue batal ambil cuti " ujar Vira penuh penekanan.
"Kepo.. Ehh.. Sorry sorryy.." karna mendapat pelototan Vira. "gue punya rival!. Nah gue pengen lu buat dia kesal, marah-marah tiap deket lu. Tapi lu jangan pernah kasih tau kalau lu pintar, cerdas dan anak dari keluarga Orlando."lanjut Frans panjang lebar.
"Jadi gue harus bilang apa?" jujur saja kali ini Vira tidak mengerti ucapan kakaknya yang ngasal.
"Mungkin maksud kakak bales dendam?" seru Vira setengah yakin setengah tidak.
"Bisa dibilang begitu. Buat lu Ver. Lu bantuin Vira buat belajar beladiri!." kata Frans tegas.
"Huhuuhhhuh.. Kakak ketinggalan zaman banget " gumam Vira. Tetapi masih bisa didengar Frans. " ketinggalan gimana?" tanya Frans tajam.
"Masa setiap prilaku adik sendiri gk tau " bukan itu bukan suara Vira melainkan Vero. Kini girilan Frans beralih menatap Vero. "Kita semua pada udah sabuk hitam. Kan dari kecil udah di jajalin ama dunia kejam oleh ayah." jelas Vero berjalan menuju sofa dan duduk di sebelah Vira.
Jelas saja Frans tidak tahu menahu soal adiknya.
Frans tinggal bersama omnya. Adik ayahnya Sevegas. Yang mempunyain anak bernama Jean.
Frans tidak tinggal bersama Dad , Mom, Vira , Vero, Sion, dan Dion. Karna memiliki alasan tertentu.
" kenapa gak bilang kakak di skype!!" geram Frans.
"Kakak gak nanya. Kakak kan cuma nanya gimana kabarnya itupun ke Vero bukan ke Vira" kata Vira santai.
"Iya juga tapi sama aja." kata Frans. " Ver!. Kenapa gak ngasih tau kakak!" lanjutnya.
5 detik.. 20 detik.. 1 menit.. 3 menit.. Tidak dapat jawaban.
"Ver" seru Frans.
"Vir"
Geram tidak dapat jawaban cowok itu melihat sofa sampingnya.
"What!! Daritadi gue ngomong panjang lebar ternyata dia tidur ._." cibir Frans. Melihat Vira tertidur disebelahnya dan Vero sudah tidak ada di sebelah Vira.
Karena melihat tidur Vira yang begitu pulas. Frans membiarkan saja, tapi kalau lama-lama bosen juga. Dengan cepat Frans bangun dari duduknya dan mengunakan satu tangan, dengan tampang tak berdosanya mendorong Vira dari belakang sofa membuat dia berteriak.
"Kak!! Arrgghhh!!!... Kak Veroo!!! Pulang nyokk! Ngantuk.. Disini gue di gangguin orang gila.." teriak Vira dan berlalu begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival
Romancecewek karir pekerja keras pinter dan sebagainya. bertemu dengan lelaki karir yang tak kalah pinter mempunyai masa-masa yang tak kalah nakalnya dengan tuh cewek.. umur mereka gk jauh-jauh amet. cewek 22 cowok 24. yang 1 sifatnya manja yang satu lagi...