Part 7

73 2 1
                                    

Vira POV

Malu banget sumpah, Arrrrggghhh!!!!...

Aku menyembunyikan wajahku di dada bidang Liam, sambil berjalan ke luar restauran menuju parkiran.

"Vir." dengan nada horornya Liam setelah duduk di kursi pengemudi.

Aku tau dia pasti kaget dengan aksi ku.

Aku juga kaget kali, apalagi reportasiku bisa hancur kali, mungkin bisa kena hukum kak Vero, mungkin juga Daddy ikutan bisa kena jurus taekwondonya kali yak?.

Sudah sudah husshh husshh.

Memikirkannya saja sudah membuat pusing.

Aku hanya membalasnya dengan cengiran khasku dan berkata. "Aku juga tidak tau, jangan berfikir aneh-aneh, dan aku bakal jamin kejadian itu tidak akan menjadi hotnews di media-media." sambil menatapnya dengan tatapan penyesalan. "Maaf, sungguh aku tidak bermaksud membuatmu malu, ak juga malu sungguh. Dan lupakan" lanjutku.

"Tidak apa, terima kasih menyelamatkanku"

"Itu bukan apa-apa."
"Emm.. Aku balik ke mobilku ya. Sampai jumpaa" pamitku lalu menghilang di balik pintu mobil Liam.

*************

Mommyy!!! Daddy!!!

VIRA MALU SUMPAHH!!!!!
KENAPA VIRA JADI BAR-BAR DI DEPAN DIA HIKSS..

Biasanya Vira ngak begitu Mom, Dad.

Jangan-jangan aku terkontaminasi virus kak Vero ya?

Virus H1Ngila-nya kak Vero menyebar ke aku.

Sumpah gak lucu, malah malu-maluin akhirnya.

Aku memejamkan mataku, kemudian membuka kembali. Aku merasa sudah agak tenang.

Kemudian aku menstarter mobilku dan melajukannya.

********

Author Pov

Suara mobil memasuki perkarangan mansion megah keluarga Orlando.

Seorang gadis keluar dalam mobil dengan tergesah-gesah. (Seperti di kejar momo aje kwkw.. Abai kan author gilamu ini. Salam sayang kecup-kecup muah muah)

Langkah cepat, teratur. Dengan nafas yang setengah-setengah karna kecapean gadis itu berteriak dengan kencang di ruang keluarga.

"VERO BRENGSEKK!!! BAJINGANNN!!! SIALANNN!!! KAMPRETTT!!!" teriaknya kesel.

Dengan langkah tergesah-gesah Vero, disusul Dion dan Sion. Menuruni tangga yang berada di ruang santai, menuju ruang keluarga.

Bisa di lihat beberapa pelayan mengintip dari perbatasan antara ruang keluarga dengan ruang makan dan pintu menuju tengah-tengah mansion.

Ya, kalau di gambarkan ruang keluarga berada si sebelah barat, ruang tamu berada sebelah selatan, di sebelah utara ruang santai yang artinya ruang utuk berbicara tapi tidak terlalu penting atau sekedar kumpul-kumpul bareng teman. Sebelah timur ruang latihan mereka.

Dengan nafas tersengal-sengal Vero,Dion, dan Sion menatap satu-satunya gadis yang paling mereka sayang selain wanita yan melahirkan mereka, dengan tatapan bertanya.

"Gue panggil Vero bukan lu berdua" ketus Vira.

"Yee.. Woles bu. Gue khawatir sama lu elah." Bales Dion karna kesal.

"Kenapa panggil gue?" tanya Vero sok bijak sambil meleraikan mereka berdua sebelum perang dunia ke 4 berlangsung kayak film naruto gitu.

"Lu!"
"HUAAAAHAUAA!! GU..GUEE.. MALUUUUU!!!"rengek Vira tiba-tiba.

Sontak Vero, dan Sikembar mendekati Vira.

"Istt.. Mana sikap dingin, tegas, bijaksana, berwibawa, rajin menabung dan tidak sombong lu itu?." ujar Sion malas.

Bukannya dia gak khawatir kepada kakaknya, dia lagi bad mood karna acara main pspnya terganggu oleh teriakan kakaknya yang mengkhawatirkan.
Dan ternyata kakaknya tidak apa-apa dan malah merengek begitu.

"Oke, jangan ajak gue ngomong selama sebulan" sentak Vira seraya berjalan cepat menuju ruang santai, menaiki tangga, lalu kekamarnya, tanpa mendengar panggilan ketiga laki-laki itu.

*******

PENDEK?? MAAF

Lagian saya juga gak ad niat bikin..

Wong kagak ad yang baca

VOTE AND COMENT UNTUK PART SELANJUTNYA...

DAN MAAF KALAU AGAK MENGECEWAKAN..

KARNA SAYA AMATIRAN HHIIHIHIIJI

SALAM CANTIK DARI ANGGI GUSTINI MUAHAH MUAHH

*****

Vira barbar banget ya? --"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang