7. Kla VS Type

428 44 2
                                    

Sekarang ini masa-masa anak kelas tiga bebas ke sekolah. Mereka bisa masuk untuk sekadar mencari info tentang universitas dari sekolah atau nggak hadir pun nggak masalah. Karena, mereka hanya tinggal menunggu penunguman hasil ujian saja dan itu besok.

Tapi beda buat Kla, untuk sekarang saat-saat seperti ini   sangat menyebalkan. Karena sudah dipastikan dia nggak akan melihat Phi No-nya di sekolah. Bahkan akhir-akhir ini dia menjadi sangat malas untuk pergi ke sekolah, seminggu saja mungkin terhitung tiga atau empat hari saja. Sisanya? Tanpa keterangan. Lalu, Kla kena surat peringatan atau skors? Nggak akan ada yang berani melakukan itu padanya, bahkan pemilik sekolah sekali pun.

Kla sedang di kamarnya, rebahan sambil memainkan gawainya. Dia tengah mengetik pesan kepada sobatnya itu. Nic.

"Meung, kakakmu hari ini datang ke sekolah?" Nggak butuh waktu lama, kolom chat menampilkan Nic sedang mengetik.

"Chai, dia datang. Kau masuklah ke sekolah! Aku bosan kalau nggak ada kamu."

"Dai, aku akan bersiap," balas Kla lalu menggeletakkan gawainya di atas kasur. Setelah tiga hari absen tanpa keterangan, akhirnya dia berangkat ke sekolah juga. Ugh! Hidupnya jadi begitu suram nggak ada gairah.

Sesampainya di sekolah, Kla dengan nggak sabarnya bertanya tentang keberadaan si calon kekasih. "Datang, Kla. Tadi dia ngirim pesan, dan katanya lagi sama Phi Type," jelas Nic.

"Bilang padanya, aku nunggu di kantin ...," kata Kla gamang. "Eh, tapi, jangan Nic! Nggak jadi." Dia harus mengatur siasat. Nggak mungkin dia harus terang-terangan bilang pengin ketemu.

Saat lagi asik-asiknya berpikir alasan apa yang tepat agar Phi No mau datang ke sini, tiba-tiba dia dikejutkan dengan sebuah tepukan di pundaknya. Kla berbalik dan menemukan sebuah senyuman manis dengan gigi gingsul merekah sempurna di hadapannya. Kalau boleh, mungkin saat ini juga Kla akan memeluk pria manis yang tengah berdiri di belakang bangkunya dan nggak akan pernah dia lepas lagi.

Tapi, arah pandang Kla berubah saat menangkap sosok lain di samping No. Pria jangkung dengan postur tegap dan kulit sewarna cokelat eksotis itu dilihat dari mana pun terlihat serasi dengan Techno yang memiliki warna kulit seputih salju.

Merasa diperhatikan oleh Kla, Type pun balas memerhatikan si bocah yang berujung terlihat saling tatap penuh keenggak sukaan. Hingga akhirnya tatapan tersebut terputus oleh dehaman Techno.

"Ah, aku belum mengenalkan kalian," ujar No sambil berpindah tempat menjadi di masing-masing sisi keduanya. "Ai Type, ini Kengla. Kla, ini Phi Type."

Keduanya terdiam. Nggak ada yang memulai percakapan atau hanya sekadar jabat tangan, sampai akhirnya Techno menggenggam tangan keduanya dan "menjabat tangankan" untuk bersalaman.

Type tersungging. "Akhirnya aku bisa bertemu denganmu secara langsung anak kecil. Nggak sekadar mendengar cerita dari Techno saja," ujarnya sambil menggenggam erat tangan Kla.

Kengkla mendengkus, "siapa yang kau sebut dek itu? Tahun ini aku tujuh belas tahun," Kla menyergah kesal karena merasa diremehkan. Tapi, meski begitu, diam-diam hatinya menghangat karena dia tahu jika Phi No suka membicarakan Kla kepada temannya itu.

Kenapa senang, Kla? Gimana jika Techno membicarakan keburukanmu?

Oi! Ching na.

Tapi, entah kenapa ... sekarang di antara mereka seperti ada jurang yang begitu dalam dan nggak ada seutas tali pun untuk saling menyebrang dan mempertemukan keduanya.

Nic yang duduk di bangku hanya bisa menatap bergantian pada ketiganya. Yang lebih parahnya, orang yang menyebabkan semua ini berjalan tanpa dosa menuju meja dan duduk sambil menyantap sepiring spageti.

Mengejar Cinta Phi Techno (Remake Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang