"Ada apa, A-Yuan?"

2.3K 285 60
                                    

Sebuah jeritan tangis menggelegar siang itu. Yang didapati ternyata Lan Jingyi yang kepalanya dipukul oleh Quan Yizhen dengan mainan balok susun.

Semua anak kecil di sana jadi teralihkan ke mereka dan berkerumul di dekat Lan Jingyi dan Quan Yizhen.

Lan Sizhui membantu mengelus-elus kepala Lan Jingyi, "tsudah, tudah, cakit-cakit pelgilah,"

Sedangkan Quan Yizhen terlihat menyangkal dengan matanya tertuju ke arah Xie Lian. Wajahnya yang bulat sambil menggenggam balok susun itu membuat Xie Lian dilema.

Alis Xie Lian berkedut, "Untuk apa melihatku? jelas-jelas kamu masih memegang balok susun itu,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alis Xie Lian berkedut, "Untuk apa melihatku? jelas-jelas kamu masih memegang balok susun itu,"

"Sudah, jangan menangis. Ayo Quan Yizhen, minta maaf pada Jingyi," ucap Chu Wanning. Nadanya membuat seluruh anak yang melingkari mereka bergidik takut.

Qi Ying merasa yang tadi itu hanya sekedar refleks. Namun ia tidak suka berurusan dengan orang lain, jadi dia memberikan tangan pada Lan Jingyi.

"Maaf," ucapnya dengan bibirnya yang kecil.

Lan Jingyi memberikan tangannya juga, "Un," sambil mengangguk. Lan Sizhui menggandeng tangannya dan mengucapkan beberapa kalimat hiburan dengan lidahnya yang masih berantakan.

Xie Lian menyadari sesuatu saat melihat Lan Sizhui.

"A-Yuan, tadi pagi kamu dan Jingyi diantar lagi oleh Zewu-Jun. Kemana Lan Wangji dan Wei Ying?"

"Zewu-Jun bilang meleka macih ada pekeljaan,"

Xie Lian manggut-manggut. Setelah hampir dua minggu, dia tidak pernah lagi melihat Wei Wuxian dan Lan Wangji mengantar bahkan menjemput Lan Sizhui. Hal ini sudah terlalu lama dan cukup mencolok. Lusa akan diadakan makan bersama di Sekolah Hua dengan mengundang wali yang memiliki waktu untuk datang. Tujuannya untuk beramah- tamah saja. Xie Lian takut pasangan kultivator itu tidak datang. Namun melihat betapa sayangnya mereka pada Sizhui, rasanya tidak mungkin.

Mereka lalu kembali bermain bersama lagi. Hua Cheng dibantu Mo Ran dan si hantu kepala babi menyiapkan makan siang untuk anak-anak kecil.

Hua Cheng mengelap tangannya setelah membuat bola-bola nasi berbentuk kepala kucing. Mo Ran kemudian meletakan juga bola daging dengan hiasan wortel berbentuk bunga.

Kemudian mereka berjabat tangan setelah melihat sebuah karya indah yang sudah mereka buat.

Kemudian mereka berjabat tangan setelah melihat sebuah karya indah yang sudah mereka buat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MXTX Day Care!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang