"Apakah A-Ling kesepian?"

1.7K 229 55
                                    

Jam makan siang sebentar lagi dan anak-anak sedang menghabiskan waktu dengan menggambar. Mereka menggunakan kuas dan tinta warna-warni yang sudah disiapkan.

Chu Wanning menunduk untuk melihat gambar Lan Sizhui, "A-Yuan menggambar apa?"

Di kertasnya terlihat dua sosok besar dan dua sosok kecil. Sosok besar itu berbaju hitam merah dan satunya berbaju putih biru. Karena ikat kepalanya, Chu Wanning sudah tahu siapa itu.

"Ini HanGuang Jun dan Mama!"

Jin Ling menoleh lalu menatap kertasnya sendiri. Dia bangun lalu memutar untuk melihat apa yang digambar teman-temannya. Ia menoleh kembali ke kertasnya. Jin Ling menggambar anjing kesayangannya, Peri.

Lonceng makan siang pun berbunyi dan seperti biasa mereka menghambur lari ke ruang makan. Menu hari ini sepertinya sup dan ikan.

"A-Yuan, hali ini A-Ling mau menginap di lumah A-Yuan," ucap Jin Ling.

A-Yuan mengangguk, "Iya, paman Jiang cudah bilang pada mama,"

Xie Lian yang mendengar mereka, mendekatkan diri untuk bertanya, "Hm, sepertinya akan ada yang menginap?"

"Ya, A-Ling akan menginap di lumah A-Yuan. Besok libul, kan Yang Mulia?"

"Benar, A-Ling pintar sekali menghitung hari,"

Jin Ling tersipu malu setelah dipuji oleh Xie Lian. Mereka kembali melanjutkan makan.

Seperti jadwal biasa, makan siang dilanjutkan dengan bermain dan menunggu jemputan. Jin Ling membereskan tasnya. Mo Ran yang saat itu sedang memakaikan sepatu pada Shang Qinghua mencuri pandang ke arah Jin Ling.

Isi tas Jin Ling sangat tertata rapi. Mo Ran pikir anak ini sangat galak dan tak teratur, namun siapa sangka bahwa paman Jin Ling adalah orang yang sangat pemarah dan sentimental. Sehingga Jin Ling harus menuruti semuanya dan sikap jutek serta pemarahnya diturunkan. Contohnya ya seperti tas ini. Tertata rapi berkat pamannya.

Jin Ling lalu memakai tasnya dan berdiri di depan gapura bersama Lan Sizhui dan Jingyi untuk menunggu jemputan.

"A-Ling akan menginap di rumah A-Yuan," ucap Jin Ling tiba-tiba tanpa ditanya.

Setelah dilihat, ternyata Jin Ling sebenarnya berbicara pada Chu Wanning yang sedari tadi duduk di dekatnya.

Chu Wanning yang menyadari hal itu, mengangguk dengan kikuk. Sebenarnya ini sudah kelima kali Jin Ling memberitahu pada dirinya bahwa ia akan menginap ke rumah Lan Sizhui. Hari ini, di kelas khusus, semua orang sudah tahu akan hal itu. Karena apa? Karena Jin Ling sangat antusias memberitahu mereka.

"Chu-zongshi, terima kasih atas hari ini," ucap Wei Wuxian ketika sampai di gapura.

"Sama-sama," Chu Wanning mengangguk.

Wei Wuxian menunduk pada ketiga bocah kecil yang menunggu untuk naik ke pedang.

"Karena hari ini kita berlima, kita naik kuda. Bukan pedang,"

Lan Jingyi yang awalnya senang, perlahan bibirnya turun.

"Hei, apa kau tidak senang naik kuda? Kuda itu jauh lebih terasa perjalanannya daripada naik pedang yang terasa seperti meluncur di es,"

Di alam iblis, Mobei Jun tiba-tiba bersin saat digendong oleh Luo Binghe.

Luo Binghe, "loh, bisa sakit?"

Kembali lagi,

Lan Jingyi merenggut untuk pulang dengan pedang.

"Kalau begitu, kamu dengan HanGuang Jun akan pulang dengan pedang. Aku, A-Yuan dan A-Ling akan memakai kuda," jelas Wei Wuxian.

MXTX Day Care!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang