006

866 148 13
                                    

"Habis dari mana?"

Sunghoon yang baru pulang ke rumah jam 5 sore kaget saat tiba tiba dibelakangnya ada papanya, padahal tadi dia sudah mengendap ngendap tapi malah ketahuan

"Ehh papa"

"Papa tanya habis darimana?"

"Itu tadi ada jam pelajaran tambahan dari sekolah karena bentar lagi ujian kenaikan kelas 12"

"Tadi papa udah nelpon wali kelasmu dan dia bilang kalo semua murid udah pulang dari jam 3"

Sunghoon membeku dalam hati dia mengumpat karena ketahuan Berbohong

"Papa tanya sekali lagi, habis darimana"

"Eee... Ituu paa"

Sunghoon berusaha keras mencari alasan agar tidak ketahuan ayahnya

"Tadi habis main ke rumah Jay" Sunghoon berdoa dalam hati agar kali ini tidak ketahuan

"Tadi papa dah nelpon semua teman dekat kamu termasuk Jay dan dia bilang kalo kamu gak ada di rumahnya"

Tamat sudah, Sunghoon lupa menyusun rencana dulu agar tidak ketahuan

"Masi mau bohong lagi?"

Sunghoon terdiam segala jenis umpatan sudah dia lontarkan dalam hati

"Habis main Ice skating kan?"

Skakmat!

Kalo begini Sunghoon sudah gak bisa menghindar

"Iyaa pa" Sunghoon berbicara sambil menunduk dia takut melihat wajah ayahnya

Sejak kecil Sunghoon sudah sangat menyukai Ice skating tapi papanya selalu melarangnya bermain ice skating kata papanya itu tidak berguna lebih baik belajar menjadi seorang pengacara saja

Keluarga besar Sunghoon adalah pengacara pengacara yang sangat hebat dan selalu menang dalam setiap kasusnya termasuk papanya Sunghoon

Semua saudara ataupun sepupu Sunghoon juga merupakan seorang pengacara tapi berbeda dengan Sunghoon, dia sedikitpun tidak tertarik pada bidang itu

"Udah papa bilang berapa kali, jangan pernah bermain ice skating lagi!!"

"Tapi paa Sunghoon suka main ice skating"

"Papa gak peduli, kamu gak liat sepupu sepupu kamu? Mereka yang bahkan baru duduk di bangku SMP udah tau beberapa hal tentang pengacara tapi kamu sedikitpun gak tau, kamu satu satunya yang bisa nerusin pekerjaan papa, kamu satu satunya anak laki laki yang papa punya, Sunghoon"

"Maaf pa" Hanya itu yang bisa di ucapkan oleh Sunghoon

"Maaf? Hanya itu saja?"

"Papa mau Sunghoon ngapain?"

"Berhenti bermain ice skating dan belajarlah menjadi pengacara"

"Sunghoon gak mau paa"

"Gak ada penolakan! besok kamu ikut papa ke firma hukum punya papa dan belajar dari sana"

Setelah mengucapkan itu papa Sunghoon pergi tanpa ingin mendengar jawaban dari putranya itu

Sunghoon melempar tas sekolahnya sembarang

"Aku gak bakal berhenti buat main ice skating dan aku gak bakal mau menjadi pengacara" Ujar Sunghoon pelan

"Kak Sunghoon"

"Ehh yeri?"

"Papa marah lagi ya?"

"Gak kok"

Memories || EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang