14.

23 2 2
                                    

" Hera!" Teriak Fia memanggil Hera

Hera berbalik

" Selamat pagi sayangku.. Ke kantin yuk.. Aku mau sarapan nih.." Fia menarik tangan Hera

" Dasar.." Hera hanya pasrah

Sesampai di kantin Fia memesan banyak makanan namun Hera hanya meminum segelas es jeruk.

" Hera.. Aku mau cerita.. Jadi kemarin aku dikejar anjing di lorong rumah aku, jadi aku lari ke rumah tetangga aku.. Eh taunya ada anak cowok ganteng banget di rumah itu.. Wah.. Aku berterima kasih banget sama anjing itu" Fia yang curhat sambil mengunyah makanannya

Hera hanya diam mendengarkan sahabatnya.

" Besok semogah.. Dikejar anjing lagi deh.. Biar aku punya alasan ke rumah cowok itu heheh " Fia dengan wajah bahagia

" Eh kamu tidak sarapan?" Tanya Fia

Hera hanya menggelengkan kepalanya.

" Ayoo dong sarapann.. Aku suapin yah.. Ayoo buka mulut bayi besar.. Aaa.. " Fia menyuapkan mie goreng pedas

Seketika Arzi datang menahan tangan Fia.

" Hera ada penyakit magh. Dia tidak bisa makan pedas kalau perutnya masih kosong" Arzi menatap tajam Fia.

"....." Fia terdiam dan menarik tangannya dan diam membeku ketakutan.

" Apaan sih kamu! Jangan bentak Fia sembarangan! Aku suka makan pedas kok!" Hera berdiri membentak Arzi dan menatapnya dan memakan mie goreng pedas itu di hadapan Arzi dan pergi menarik Fia pergi.

Sesampai di kelas Hera duduk dan terdiam kesal.

" Hera.. Aku.. Lupa kamu ada sakit magh.. Maaf yah.." Fia dengan wajah sedih memunduk.

" Gakpapa.. Jangan nunduk gitu nanti otak kamu makin bodoh.. Udah bodoh.. Makin bodoh nanti " Hera yang menarik kepalanya dan menatapnya dengan wajah senyum.

" Iih.. Iya deh tau.. Kamu pintar daripada akuu.. Tapi akukan juga pernah juara" Fia berubah menjadi semangat menyombongkan diri.

" kapan?" Hera dengan heran.

" lomba puisi" Fia dengan bangga.

" yah.. Itumah cuman acara 17 agustus doang.. Itupun aku yang buatin puisi buat kamu" Ejek Hera sambil tersenyum.

" iya juga sih.. Eh tapi yang penting aku pernah juara dong.. Hahah" Fia tertawa bahagia.

Hera tersenyum melihat tingkah bodoh sahabatnya itu.














Saat jam pulang sekolah Hera hendak pulang tapi terheran melihat ban motornya kempes, lalu Hera pun berjalan menuju gerbang sekolah.

Saat berdiri di gerbang sekolah ada seorang pria turun dari mobil mewah menghampiri Hera.

" Ruang kepala sekolah dimana yah?" Tanya pria itu

Hera tidak berbicara sepatah katapun, dia hanya menunjuk ke arah ruang kepala sekolah.

" Oh.. Makasih" Pria itu dengan tersenyum manis

" Hera.. Itu siapa? Kok dia mirip preman sih? Eh tapi ganteng" Fia yang menghampiri Hera.

Hera hanya terdiam dan menaikkan bahunya.

" Mukanya putih banget udak mirip tepung beras, makan bengkoang kali yah.. Emaknya waktu hamil " Fia yang masih menatap pria itu yang pergi.

" bentukannya dia campuran gen unggul deh" Fia dengan wajah yakin.

Hera menatap heran Fia.

" Maksud aku ituu.. Orangtuanya ada yang dari luar negeri gitu loh.." Fia dengan tertawa kecil.

ZEUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang