1.

167 43 4
                                    

Pertandingan yang akan digelar dikota akan menjadikan Hera sangat sibuk dan begitupun arzi.. Karena mereka adalah penitia sekaligus atlet yang akan ikut bertanding juga..

Untuk pertandingan ini.. Mereka harus mengumpulkan dana yang cukup besar jumlahnya, dana club masih kurang karena kali ini mereka akan menjadi tuan rumah yang harus menyediakan banyak hal, banyak cara mereka lakukan bersama tim panitia untuk menambah dana mereka.. Mulai dari membawa proposal kesana kemari, membuat penggalan dana, dan mengadakan bazar, saat pembagian kertas bazar hera tidak hadir karena dia harus mengikuti bimbelnya.. Sehingga dia tidak mendapatkan kertas bazar saat itu.

Beberapa hari berlalu dan hera lupa kalau dirinya tidak mendapatkan kertas bazar sedangkan besok malam bazar itu akan dilaksanakan di cafe yang sudah ditentukan, Hera cemas tapi dia tidak tau harus berbuat apa karena dia hanya bisa pasrah akan mendapatkan amarah oleh pelatihnya

Nomor yang tidak dia kenal mengirimkan sebuah pesan namun Hera mengabaikannya, dia tidak pernah perduli dengan orang yang tidak dia kenal. Dipagi hari hera hendak membuka grub kelasnya untuk memastikan apakah ada informasi penting, namun karena mata yang barusajah bangun membuatnya tidak fokus dan tidak sengaja membuka chat nomor yang tidak dia kenal..

Hera membacanya.. Ternyata pesan itu dari Arzi..

" Assalamualaikum.. Ini gue Arzi, lo belum dapat kertas bazarkan? Lo boleh ambil kertas bazar gue.. Masih utuh kok.. Soalnya gue gak bisa datang kebazar besok malam jadi lo boleh jual bazar punya gue.. " Arzi yang mengirimkan pesan dimalam hari

Hera terheran. Darimana dia mendapatkan nomor hera?. Saat semua orang meminta nomor Arzi dan berlomba lomba mendapat balasan chat arzi..

"Ok" balasan chat hera ke Arzi dengan singkat padat dan jelas.

Soreh hari mereka bertemu di tempat latihan Hera tertawa bersama yasski dan kiran, Yasski yang suka bercanda membuat kiran dan hera tertawa saat jam istirahat.

Tanpa Hera sadari satu mata terus menatapnya dari jauh saat dia asik tertawa bersama sahabatnya.. Yap. Mata itu milik Arzi yang diam-diam memerhatikan Hera, Arzi juga tidak tau kenapa dia sering menatap wanita itu darijauh. Saat jam pulang latihan tiba hera hendak pulang dan disaat dia berdiri dari tempatnya.. Arzi menghampiri hera..

"Her.. Ini bazarnya"

"oh.."

Herapun pulang bersama yasski dan kiran dengan wajah yang cuek namun sangat senang karena bisa berbicara untuk pertama kalinya dengan Arzi.

Diperjalanan pulang yasski dan kiran masih memikirkan Arzi yang pertama kali ini mengajak wanita berbicara secara langsung dengan jarak yang dekat

"Her.. Arzi ngasih apaan tadi? " tanya yasski yang sambil membawa motor

" udah fokus ajah bawa motor.. Kalau kamu jatuh..gue juga ikut jatuh.. "

Hera sambil main Hp dan melihat pesan Arzi semalam yang baru dia baca saat itu.

" gue juga bingung sama Arzi.."

karin sambil membawa motornya yang beriringan dengan motor Yasski.

"sudahlah.. Ngak usah difikirin.. Toh.dia ajah ngak mikirin kalian.. Buat apa kalian mikirin dia? " Hera yang sambil menatap Hpnya

Malampun tiba.. Bazar sudah dimulai.. Hera dan panitia lainnya sibuk mengurus dan mencatat pesanan bazar, Kiran dan yasski sibuk mengantarkan pesanan konsumen, disaat sibuk-sibuknya hera terkejut atas kedatangan Arzi.

" lah.. Bukannya lo ngak bisa datang?" tanya hera

"acara gue batal makanya gue bisa datang kebazar " arzi sambil duduk

ZEUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang