12.

49 3 0
                                    

Matahari yang terik dan aspal yang panas di soreh hari..

Tanpa alas kaki Hera dan teman-temannya lari mengelilingi lapangan yang memiliki luas 4000 meter sebanyak 10 kali putaran..

Tapi karena Hera tipe orang yang selalu datang lebih awal sehingga dia sudah memutari lapangan 15 kali sebelum semuanya mulai untuk berlari..

" Hah.. Huh.. Hah.." Yasski yang kelelahan di putaran kedua

" ayo yas.. Kamu bisa!!" Hera yang berlari di pinggir barisan untuk menjaga barisan agar tetap rapi dan tidak tertabrak kendaraan

" sebentar her... Kakiku sepertinya melepuh.. Hari ini matahari sangat panas.. Boleh aku pakai sepatu lari?" Tanya kiran

" ini baru putaran kedua.. Jangan berhenti.. Ayo lari" tolak hera

" tapi kaki aku perih her.." kiran yang membujuk hera

.
.
.
.
" Lebih baik mandi darah saat latihan daripada mandi air mata karena kekalahan" Hera menepuk pundak kiran dan Yasski lalu mempercepat larinya
.
.
.
" Hera manusia gak sih?" kesal kiran
" kurasa tidak" Yasski yang kesal karena kakinya juga mulai melepuh

Setelah berlari 10 putaran mereka berbaris

" Yang lerlambat masuk barisan push up 25 kali dan yang tidak terlambat waktu minum kalian 5 menit setelah itu masuk barisan " perintah Hera

" Ingat!! Jangan minum terlalu banyak karena ini hanya pemanasan.. Kita belum masuk ke latihan inti" Hera dengan wajah dinginnya

" Haaah.. Nyawaku seperti melayang.. Ah.. Tulangku seperti lepas.. Dan kakiku.. Panas.." Yasski yang minum dan membasahi kepalanya karena kepanasan

Saat Hera menghitung push up yang terlambat Arzi datang dari belakang dan membuka jaketnya memakai baju doboknya

" Pemandangan yang indah yass " bisik kiran

" Indah apanya.. Menyeramkan tau.. Liat Hera saat jam latihan" Yasski menghela nafas

" Bukan.. Tapi itu.. Arzi ganti baju.." bisik kiran

" Wah.. Roti sobek.." Yasski memandang Arzi yang dengan santainya mengganti bajunya

Hera membalikkan badannya dan tidak ingin melihat Arzi

Setelah Arzi memakai dobok dan mengikat sabuknya dia membungkuk untuk melakukan hormat ke Hera dan Hera juga membungkuk untuk membalas hormat

Tapi setelah itu wajah Hera semakin dingin.. Hingga semua hening karena takut melihat Hera marah..

Semua yang sedang berbisik, bercanda dan mengeluh mendadak diam..

" Arzi.." Hera menatap dengan tatapan dingin

" Iya?" Arzi yang tidak tau kesalahannya

" Push up 75 kali.." Hera dengan wajah dingin

" Baiklah.." Arzi melakukannya..

" Ah.. Selesai.." Arzi berdiri dan membenarkan sabuknya

" lakukan lagi.." Hera dengan nada pelan tapi menakutkan

"....." Arzi melakukannya lagi

" Selesai.." Arzi berdiri

" lagi!!! " teriak Hera

" Kenapa? Aku sudah melakukannya berulangkali" Arzi yang mulai kesal

" Fikirkan sendiri kenapa" Hera yang kesal dan meninggalkan tempat latihan dan pergi

Seketika semua yang di barisan kembali hening..

"Auranya lebih panas daripada aspal.." lay sambil melihat Hera yang pergi

ZEUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang