16.

16 0 0
                                    

Hera yang tiba di sekolah bertemu Zian di gerbang sekolah dengan sekumpulan pria bermotor dan beberapa memegang balok.

" ngapain disini? "

Hera yang bertanya dengan wajah datar dan Tatapan sinis menatap Zian, namun semua sekumpulan anak sekolah luar mentapnya karena terpesona dengan Hera, bagaimana tidak? Hera yang tinggi, putih, cantik dan wangi menghias mata mereka di pagi buta ini.

"nyari ikan"

Jawab Zian dengan wajah mendekat ke wajah Hera dengan senyum tipis di bibirnya.

" di laut sanah.. Ngapain disini?"

Hera dengan nada sinis mengusir kehadiran Zian karena merasa paginya terusik oleh kehadiran Zian yang sangat tidak dia sukai.. Bahkan bisa dibilang sangat dia benci.

" yaampun Hera.. Kamu bodoh atau gak punya otak?"

Zian tertawa diiringi teman-temannya karena kepolosan Hera yang membuat mereka terhibur dengan jawaban Hera yang tidak bisa diajak bercanda.

"..."

Hera terdiam karena tidak tau apa yang sebenarnya terjadi dan masih berdiri menatap sinis Zian yang berada di gerbang sekolah.

" aku sama temen sekolah aku mau tauran sama sekolah kamu hari ini"

Zian dengan nada sombong dan tanpa ragu mengatakannya dengan tegas seolah tidak ada yang dia takut apa yang dia akan perbuat dan sangat terlihat senang dengan perkataannya, bagaimana tidak? Zian seorang pentolan sekolahnya yang selalu memimpin dalam hal perkelahian apapun.. Termasuk tauran antara sekolah.

" ooh.."

Hera hanya cuek dan pergi meninggalkan rombongan itu

" eh.. Kamu gak boleh masuk sekolah hari ini"

Zian yang berusaha menghalangi Hera untuk memasuki sekolah itu dengan menarik tangan Hera hingga langkahnya terhenti.

" lah.. Serah aku dong"

Hera dengan keras kepala tidak perduli apa yang akan terjadi karena dia hanya ingin datang untuk belajar dan itu tujuan dia bangun pagi dan berangkat ke sekolah ini dan tidak ada yang boleh menghalangi tujuannya.

" kamu itu sudah bodoh.. Kalau kena batu saat tauran entar gak bisa berfungsi lagi otaknya"

Zian yang masih berusaha melarang Hera dengan perkataan mengejeknya karena gengsi ketahuan kalau dia takut Hera terkena dampak dari perbuatan sekolahnya yang akan membuat onar di sekolahan Hera.

Tangan gera yang di pegang Zian menarik tangan Zian untuk membuat wajah Zian sangat dekat dengan wajahnya.. Dan menatap tajam Zian.

" bukan... urusan.. kamu. "

Namum Hera yang berhati dingin tidak akan menerima saran maupun ajakan dengan mudah, hingga Hera melepaskan genggaman Zian dan pergi.

Dafa dan farhan mendatangi Zian dengan wajah heran.

" Wiss cantik.. Bening.. Harum.. Keren..lagi.."

" Daffa.. Diam gak."

" itu pacar kamu? Kalau bukan.. Yah.. Bisa lah.. Bantuin aku.. Buat.. "

" Farhan.. Diam atau mulut kalian aku buat bengkak sampai gak bisa ngomong lagi."

"...."

" Oke.. Semuanya bubar.. Nanti jam pulang sekolah baru kita serbu "

" Lah.. Zian.. Kok di tunda? "

" aku mau semua cewek pulang dulu biar kita gak dibilang banci"

" semua cewek atau cewek kamu?"

ZEUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang