Part 8

51 5 2
                                    

Beberapa hari setelah kejadian tonjok-tonjokan, Jongho masih tidak pulang. Hubungan San dengan Wooyoung pun membaik seiring berjalannya waktu. Walaupun San masih merasa janggal, tapi ia berusaha menikmati yang ada sekarang dan tidak ambil pusing dengan urusan Changbin.

Mingi dan Yunho ya tetap seperti Mingi dan Yunho yang biasa. Hari ini mereka memutuskan untuk pergi ke amusement park yang baru saja dibuka di kota mereka. Perjalanan kesana membutuhkan waktu sekitar setengah jam menggunakan mobil.

Sesampainya disana, Yunho segera berjalan ke stand terdekat yang menjual bando.

"Min ini lucu banget!!" Ia mengambil bando berbentuk telinga anjing. Tanpa pikir panjang Mingi segera membayar bando itu

"Ih Mingi. Kan gw Cuma bilang lucu aja" Yunho mengerucutkan bibirnya. Mingi terkekeh dan memakaikan bando itu di kepala Yunho

"Nah ginikan cantik" Ucapnya yang membuat Yunho serasa terbang. Ia segera berjalan menuju wahana terdekat untuk mengalihkan pandangan Mingi dari pipinya yang memerah.

"Ayo main" Mingi lagi-lagi terkekeh dan mengikuti Yunho dari belakang

Mereka mendatangi permainan roller coaster. Sepanjang ride Mingi tidak melepas pegangannya pada pengaman. Berbeda dengan Yunho yang sangat menikmati. Setelah itu mereka mengunjungi beberapa permainan lain sampai akhirnya mereka harus berhenti karena Yunho mabok setelah bermain kora-kora.

"Kan udah gw bilang jangan main itu" Mingi menghampiri Yunho dengan segelas air hangat

"Tapi asik"

"Sekarang kalo pusing jadi ga asik kan?" Mingi duduk disebelahnya dan segera menarik kepala Yunho kepundaknya. Yunho tadinya ingin mengelak tapi elusan Mingi dikepalanya terlalu nyaman.

"Senderan dulu aja gapapa. Nanti kalo udah ga pusing kita main lagi ya" yunho hanya mengangguk pelan. Selama Yunho menyenderkan kepala, Mingi tidak berhenti mengelus rambutnya. Sampai akhirnya mereka berjalan lagi untuk mencari mainan yang lebih tenang.

Mingi menunjuk Bianglala yang tak jauh dari mereka dan segera saja mereka mengantri. Selama mengantri Yunho hanya melihat pasangan-pasangan dan beberapa keluarga kecil. Hatinya dag dig dug ser. Tapi ia juga ingin menikmati wahana itu. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Yunho dan Mingi naik ke salah satu kursi bianglala.

Mereka duduk besebrangan. Yunho sedari tadi tidak mengalihkan pandangannya dari pemandangan perkotaan dengan latar belakang matahari yang hampir terbenam. Mingi memperhatikan Yunho yang terpukau dengan pemandangan sekitar. Ia lebih tertarik melihat wajah manis Yunho dari pada sekitarnya.

"Cantik" tanpa sadar Mingi berucap

"Ha?" Yunho menoleh kearah Mingi bingung

Mingi segera berpindah kursi dan membuat ruangan kecil mereka bergetar. Yunho yang kaget segera bersender ketempat terdekat, dada bidang Mingi. Mingi tersenyum dan mengelus pipi Yunho lembut. Tatapan mereka bertemu. Mingi begitu mengagumi sosok didepannya ini.

"May I?" tanya Mingi yang dibalas anggukan Yunho malu sambil memejamkan matanya. Mingi mendekatkan wajahnya perlahan dan menyatukan kedua bibir mereka. Ciuman hangat dan singkat yang membuat Yunho kehilangan kata-katanya. Hanya Mingi yang ada dipikirannya saat ini.

Tanpa sadar Yunho mengalungkan kedua tangannya di leher Mingi. Salah satu tangan Mingi menarik pinggang Yunho untuk memperdalam ciuman mereka. Waktu serasa berhenti. Yunho pun memutuskan ciuman mereka karena tau kedua nya masih butuh bernafas.

Ia membenamkan wajahnya yang merah padam di pundak Mingi. Telinganya sampai ikut-ikutan merah. Mingi mengelus kepalanya dan memberikan kecupan singkat di rambut Yunho.

TRUST. || ATEEZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang