Hari berganti minggu dan Jongho masih menolak untuk pulang. Seonghwa sudah beberapa kali menelfonnya. Memang kesannya kekanak-kanakan tapi ia masih tidak ingin melihat San dulu. Apalagi berapa hari terakhir ini ia mengabaikan chat dan telfon dari Yeosang. Hal ini membuat Yeosang berusaha bertanya ke Seonghwa tentang Jongho.
Tentu Seonghwa hanya memberi tahu kalo Jongho sibuk dengan kuliahnya. Akhir-akhir ini pun Jongho mencari lebih banyak part time untuk mengalihkan perhatiannya dari masalah beasiswa. Kadang ia berpikir. Apakah pertengkarannya dengan San dan egoisnya untuk mendiami Yeosang seperti ini sebanding dengan angan-angan menunggu kedua orangnya kembali.
Pikiran Jongho ini membuatnya sering melamun. Baik ketika bekerja maupun menghadiri kelasnya.
"Jongho sana cepetan ada yang mau pesen tuh" ujar Seongjun. Mereka bekerja disebuah kedai kopi yang tak jauh dari tempat tinggal Seongjun.
Jongho merapikan apronnya dan segera menuju ke kasir. Seorang pemuda berambut biru mendatangi kasir dan memesan 2 americano.
"Atas nama siapa kak?" tanya Jongho
"Yeonjun" jawab lelaki itu
"Baik kak, itu saja?" Di jawab lelaki bernama Yeonjun "Pesanan atas nama Kak Yeonjun akan segera dibuat terima kasih" Jongho menunduk sopan. Ia kemudian memberikan pesanan itu ke Seongjun.
'Yeonjun?' batin Jongho
Setelah Seongjun selesai membuat pesanan Yeonjun, ia menaruh tisu dan sedotan lalu memanggil sang pemesan
"Pesanan atas nama Kak Yeonjun" tak berapa lama datang lah Yeonjun dengan seorang lelaki yang digandeng olehnya. Jongho membelakan matanya dan buru-buru pergi mengambil masker untuk menutupi mukanya.
Yeonjun celingak-celinguk melihat siapa yang memanggilnya. Jongho pun kembali dengan menggunakan masker dan menurun kan rambutnya sedikit.
"Pesanan atas nama Kak Yeonjun, silahkan menikmati" Jongho memperhatikan sosok lelaki yang digandeng Yeonjun lebih teliti. Seperti dugaannya. Jung Wooyoung. Ia tidak ingin Wooyoung tau kalau Jongho tau tentang hubungannya dengan Yeonjun.
Orang yang sudah memiliki pacar pasti akan lebih berhati-hati dalam bertindak. Apa lagi dengan temannya seperti itu dan Jongho tau hal ini tidak beres. Setelah mereka pergi Jongho buru-buru mengeluarkan handphonenya dan memotret beberapa kali untuk nanti di spill dengan San.
Sejak kapan ia jadi peduli dengan San? Sejak ia tidak suka melihat kakaknya diperalat dan diduai oleh Jung Wooyoung. Mau semenyebalkan apa pun ia, Choi San tetap kakaknya.
~~
Malam itu Jongho kembali kerumahnya untuk sekedar makan malam. Sejujurnya ia tidak ingin melihat San saat ini tapi ia harus memastikan satu hal. Apakah Wooyoung masih dekat dengan San atau malah sudah berpisah. Seonghwa terkejut melihat Jongho datang dan segera memeluk lelaki itu. Jangan lupa pukulan sandal di kepala Jongho.
"That's for running away from home" ucap Seonghwa lalu beranjak menaruh makan malam mereka. Seonghwa segera memberi tau Mingi dan Yunho untuk datang karena kepulangan Jongho.
Tak sampai 5 menit kedua lelaki tinggi itu sampai
"JONGHO!!!" Yunho segera memeluk Jongho rindu
"Kemana aja lu?" Tanya Mingi
"Berburu harta karun" Jawab Jongho asal. Mendengar ada keributan kecil San turun menghampiri meja makan
"Balik juga lu" Ucap San yang hanya dibalas senyuman oleh Jongho. Tak berapa lama turun Wooyoung dari tangga dengan handuk di tangannya. Jongho mengerutkan alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUST. || ATEEZ
Random"Semua ini terjadi karena keegoisan kamu,Hongjoong" Hubungan penuh ego Hongjoong dan Seonghwa "Jadi selama ini lu pikir gw apaan Woo?" Permainan perasaan Wooyoung dengan San "Jatuh cinta sendirian itu ngga enak Mingi" Cinta bertepuk sebelah tangan d...