22 : Hello Baby! and Hello...

2.8K 220 1K
                                    

Hyeongjun memijit tengkuk Minhee pelan ketika pagi ini laki-laki itu kembali mengalami morning sick.

Bedanya jika kemarin Hyeongjun panik karena takut terjadi sesuatu kepada laki-laki itu, kali ini Hyeongjun lebih kearah tersentuh dengan bibir yang tidak berhenti tersenyum.

Bukan karena dia senang Kang Minhee menderita, tapi dia senang karena Kang Minhee ternyata sangat mencintainya.

"Masih mual?" tanya Hyeongjun ketika melihat Minhee terduduk lemas di lantai lalu tangan nya mengusap bibir Minhee

Minhee menghembuskan nafasnya. Tangan nya menarik Hyeongjun pelan agar bisa dia peluk. Wajahnya dia benamkan pada dada Hyeongjun.

"Perutku kacau lagi" gumam Minhee

Hyeongjun mengusap kepala Minhee lembut "aku buatkan air hangat ya?" tanya Hyeongjun

"Tunggu sebentar. Kenapa kau terlihat sangat senang?" tanya Minhee melihat kearah Hyeongjun dengan kerutan di keningnya

Bagaimana mungkin Hyeongjun tersenyum dengan sangat lebar padanya padahal dia sedang merasa tidak baik, padahal melihat Hyeongjun sakit saja Minhee rasanya ingin menggantikan posisi Hyeongjun kemarin.

Apa Hyeongjun benar-benar tidak mencintainya sampai-sampai dia senang saat Minhee tidak baik-baik saja?

"Tidak Hyung. Tentu saja aku tidak senang melihatmu seperti ini..." ucap Hyeongjun mengusap pipi Minhee lembut "—tapi aku senang karena tau kau sebegini cintanya padaku" lanjut Hyeongjun

Minhee mengerutkan keningnya bingung "apa—Hueeek!"

Ucapan Minhee terhenti digantikan dengan Minhee yang kembali mengeluarkan isi perutnya pada closet.

Hyeongjun sendiri sudah mengusap punggung Minhee dengan menahan senyum nya.

Bagaimana ya?

Bohong sekali bukan jika Hyeongjun tidak merasa senang saat tau seberapa besar Kang Minhee mencintainya?




.
.
.




Siang ini Hyeongjun tersenyum dengan lebar kearah Minhee yang tengah memakan makanan yang dia bawakan seperti biasanya.

Hanya saja kali ini Minhee terlihat memakan makanan nya dengan wajah datar nya. Bahkan ketika Hyeongjun datang saja laki-laki itu hanya mengecup kening Hyeongjun sekilas.

Sepertinya Kang Minhee masih kesal pada Hyeongjun karena tersenyum saat Minhee merasa tidak baik tadi pagi.

"kau masih marah?" tanya Hyeongjun

"Tidak"

"Iya. Aku tau kau masih marah padaku" ucap Hyeongjun menekan pelan pipi Minhee

Minhee diam.

"Kenapa tidak memakai parfum yang biasanya?" tanya Hyeongjun saat dia mencium wangi parfum Minhee terasa berbeda

"tidak. Perutku kacau kalau mencium wangi parfum itu"

Hyeongjun memeluk pundak Minhee "padahal aku suka sekali perfum yang kemarin kau pakai—"

"Sepertinya kau senang sekali melihatku sakit" ucap Minhee melirik Hyeongjun sinis

Galak sekali.

Hyeongjun tertawa pelan "tidak begitu. Kenapa kau sensitif sekali?"

Minhee diam dan hanya melanjutkan makan nya.

Diam-diam Hyeongjun mengusap perut nya "Nak... Jangan buat Daddymu kesusahan" ucap Hyeongjun dalam hati

"nanti malam pulang pukul berapa?" tanya Hyeongjun

Mr. KangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang