[1]-SATU

24 3 1
                                    

aku sangat butuh pelukan dari seorang membuat ku nyaman hidup saat ini seperti hidup tapi mati rasa...

••••••

PLAKKK

"Jangan pernah Lo pangil gua kakak. Karena gua bukan kakak Lo ngerti!!!" Ucap tegas seorang yang dihadapan pelangi.Marsel

Pelangi yang Pengan pipi kanan nya. "Sampai kapan kakak angap aku adek kakak. Sampe kapan, sampai kapan?." Ucap pelangi

Saat pelangi merasakan sakit buka karena tamparan Marsel melain kan. Ia sakit hati kepada seorang kakak nya. Ia tak bisa merasakan kasih sayang seorang kakak untuk adik nya

Marsel terus-menerus kasari pelangi tapi tak sedikit pun pelangi membenci nya. Karena ia percaya bahwa suatu saat nanti kakak akan berubah menjadi seorang kakak yang menyayangi adik nya.

"Jangan harap gua mau anggap Lo adek gua. Yang disini adek gua hanya winda. Bukan lo, Lo itu hanya seorang beban dalam kehidup kita." Cetus Marsel kepada pelangi

"Dan Lo ingget!!!"

"Jangan pernah Lo pangil gua kakak Lo di luar sana. Gua. Engak.SUDIHHH , punya adek kaya Lo gini." Ujar Marsel

Pelangi menatap semua keluarga. Meraka menyasika tapi tak satu pun yang membela. Karena memang merasa senang membuat pelangi manangis dan menderita

Itu lah yang meraka ingginkan. Bahwa Meraka membenci pelangi. Ya tahu penyebab kebencian mereka kepada pelangi karena pelangi hidup dalam dunia ini

Pelangi lari masuk kamar nya. Menutup pintu kamar nya. Dengan rasa kependihan yang ia rasakan sakit hati dengan perkataan kakak nya. Dan rasa nya Pelangi inggin musna saja.

Pelangi duduk dibelakang pintu sambil memeluk diri. Begitu miris nya hidup nya. Tak satu pun yang tahu bertapa sakit hati. Ia hanya bisa menangis dan menangis. Tak lain begitu

"Dasar anak pembunuh!!"

"Anak sialan"

"Anak ga tahu diri"

"Udah meningan kita jalan-jalan aja malahan mikiran anak tak berguna itu." Ujar safira-mami tiri pelangi

Pelangi yang masih bisa mendengarkan semua perkata Meraka. Bukan hanya sekali dua kali setiap kali Meraka mengatak. Bahwa pelangi adalah pembunuh.

Pelangi marah, karena pelangi tak inggin dilahiran didunia ini karena begitu juga. Ia tak akan mendapatkan semua kebencian dari meraka. Meraka selalu membuat hari-hari pelangi tak berwarna.

Pelangi berlari kekasur tempat tidur nya. Dengan tangisan terus membasahi pipi nya, pelangi mengambil sebuah foto di meja naska. Memeluk foto seorang hitam putih wanita cantik sewaktu remaja. Ya itu bunda nya.

Pelangi meluk bingkai foto. "Bun-.bunda pelangi butuh bunda. Pelangi kangen bunda. Pelangi butuh sosok ibu."

Menangis dan memeluk foto bunda nya. Hanya itu ia bisa lakukan karena ia tak bisa berbuat apa-apa. Marah?. Ia marah sekali dengan diri nya selemah itu.

*****

Pagi hari. Pelangi yang terbangun karena sudah pagi karena inggin pergi sekolah. Sekadau dengan pakaian, buku dan peralatan sekolah, menurunkan tangan

Ternyata...

Pelangi melihat sebuah keluarga sedang tertawa bahagia. Karena tersenyum getir. Hati sakit melihat kebahagiaan mereka tanpa nya. Rasa ia inggin sekali ikut dalam kebahagiaan tersebut.

Namun. Tidak mungkin mereka yang belum terima kehadiran pelangi didalam kehidupan nya. Pelangi berjalan menuju kebawah ruang makan. Dan pelangi duduk

[✓] RUNTUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang