BERBINCANG

1.5K 233 21
                                    

Pagi ini (namakamu) mual-mual, membuat Iqbaal yang hendak ke kantor menunda keberangkatanya.

Ia Tak tega jika (namakamu) ditinggalkan dengan keadaan munta-muntah.

"Makasih ya, mau nemenin." lirih (namakamu) kepada Iqbaal.

"Aku ga bakal biarin kamu dirumah sendirian, meskipun aku bisa panggil Mamah tapi aku gakan bisa tenang dikantor."

"Padahal, aku mau minta temenan Zia." (Namakamu) mengelus rahang Iqbaal.

"Aku pingin ga ngerepotin kamu."

"Ini sama sekali ga ngerepotin aku, justru aku mau menikmati masa-masa aku jadi seorang Ayah."

Iqbaal mengusap pipi (namakamu), mencium keningnya pelan.

"Kita pernah seneng sebagai temen, sebagai pacar, sebagai suami istri dan aku mau Kita bareng-bareng juga jadi orang tua."

(Namakamu) tersenyum, ini yang membuatnya dan Iqbaal langgeng sampai sekarang.

Iqbaal yang selalu sabar dan selalu mengerti, dan (namakamu) yang selalu Ada.

"Tapi emang Zia aku suruh kesini."

Iqbaal menyeritkan alisnya, "ada sesuatu yang mau dia tanyain?"

"Dia mau tau banyak soal Kita pas nikah, dia mau siraman yang kaya aku."

"Harus banget sekarang?"

"Aku udah janji, ga mungkin aku batalin kan?" Tanya (namakamu).

Iqbaal menganggukan kepalanya, "ga boleh setengah hati, percaya. Dia ga akan rewel."

(Namakamu) menuntun tangan Iqbaal menyentuh perutnya yang masih datar.

"Kamu jangan rewel ya, Kita berdua harus kerja sama. Jangan buat kesayangan Kita sakit ya." Lirih Iqbaal tepat didepan perut (namakamu).

🍌🍌🍌

Zia sudah sampai dirumah Iqbaal dan (namakamu), sangat pas Karena Iqbaal baru saja tidur.

Zia kesini siang, saat (namakamu) sudah tidak lemas. Dan sang suami tidur.

"Terus gue siramannya gimana ya, mau di Bali si sebenarnya. Sama Papah Gibson."

"Emang mereka ga bisa ngadain diJakarta?"

"Gue ga yakin mereka bisa."

"Masalahnya kalo lo bakal di Bali, gue gakan dibolehin pergi sama laki gue." Terang (namakamu) sambil memakan buah apel.

"Iya juga si."

"Gini Aja, gue kan ga terlalu ngaruh. Kita bisa video call. Lo habisin waktu lo sebelum jadi istri, masa-masa sama orang tua bakal keinget deh. Beneran."

"Lo iya?"

"Ya walapun gue sama Iqbaal dari SMP, SMA bareng. Selalu gue sama dia, tapi pas gue beneran jadi istri dia gue kadang ya kangen orang tua gue. Sekarang gue kaya apapun cerita ke Iqbaal. Dulu kan pas gue pacaran sama dia ga semua dia gue kasih tau."

"Meskipun, apapun yang dilakuin Iqbaal. Dia cerita, kalo gue engga. Gue kaya masih ga bisa. Ibaratnya gue masih punya orang tua, gue masih cerita sama Mamah gue. Bahkan intensitas gue cerita lebih banyak ke Mamah sama lo." (Namakamu) bernafas dan meminum segelas air putih.

Out Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang