LAMARAN ZIA

2.2K 309 27
                                    

KOMENTARNYA TOLONG!!!

KURANG GREGET TANPA KOMENTAR KALIAN INI MAHH...

5. LAMARAN ZIA

Iqbaal terkekeh melihat sang istri yang mendumel karena dress yang disukainya tidak muat.

"ini kenapa si, aku kesel." dengus (namakamu).

"ga usah dipaksain sayang, kasian anaknya lah."

"tapi aku pingin yang ini." lirih (namakamu).

Iqbaal mendekati istrinya, mengelus bahu sang istri.

"Besok cari yang kaya gini ya, yang agak gedean."

"kamu ngatain aku gendut?"

Iqbaal mengehela nafasnya, "engga sayang, aku cuma nyaranin."

Iqbaal duduk dipinggiran kasur menunggu istrinya memakai pakaian yang disukai.

Dirinya sesekali memainkan ponsel miliknya, sudah jam setengah 5 sang istri masih ribut juga.

"gini bagus ga?" tanya (namakamu).

"bagus kok."

"yuk."

Mereka berdua berjalan ke basement, didalam mobil (namakamu) menyenderkan kepalanya dibahu suaminya.

"kata Mamah, kalo mau ada acara pengajian empat bulanan. Dirumah Mamah aja katanya." ujar (namakamu) kepada Iqbaal.

"ga dirumah kita aja?"

"aku si maunya gitu, tapi Mamah mau gitu. Katanya eyang mau dateng juga."

"ya terserah kamu aja."

"kalo kamu maunya gimana?"

"kalo aku si pinginya dirumah kita aja, tapi kalo Mamah pingin ya udah ga papa."

"maafin Mamah ya."

"aku ngerti kok, Mamah sayang sama kamu, sama anak kita. Jadi Mamah mau ngasih yang terbaik buat kamu." jelas Iqbaal.

Sesampainya dirumah Zia, Iqbaal menggengam lengan sang istri.

"aku harap kamu tau, sekarang kamu ga sendiri."

(namakamu) menyeritkan alisnya, "aku ga mau adek kenapa-kenapa." bisik Iqbaal.

(namakamu) menganggukan kelapanya, "iya sayangnya aku."

Iqbaal terkekeh, istrinya itu sangat menggemaskan.

Mata Iqbaal tidak sengaja menatap gadis yang entah Ia lupa atau entah, yang jelas gadis itu menatapnya dengan intens.

Iqbaal menatap sang istri yang berbincang dengan Zia pastinya, Iqbaal sudah risih sebenernya.

Tapi dirinya Tak mungkin berbicara langsung kepada sang istri.

(Namakamu) menikmati makanan namun Ia melihat sang suami yang tanpak gelisah.

Iqbaal memainkan ponselnya, jika Sudah seperti ini berati sang suami Tak menikmati acara ini.

Iqbaal mengalihkan atensinya menatap sang istri, (namakamu) menggenggam tangan Iqbaal.

"Abis aku makan Kita pulang ya."

Iqbaal menganggukan kepalanya, gadis yang menatapnya tadi. Berada Tak jauh dari hadapanya.

Gadis itu tersenyum tipis ke Iqbaal, namun Iqbaal Masa bodo.

Out Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang