Aku duduk diam dihadapan Alea yang fokus pada kertas usang yang ia bawa.
Aku menatapnya lamat-lamat. Bibirnya mengerucut, seolah ada hal yang tidak ia suka terbaca olehnya. Ada sedikit rasa ingin tahu, perlu ditekankan sekali lagi sedikit ingin tahu pada isi kertas yang sedang ia pegang.
Angin yang bertiup pelan, membuat dedaunan kuning berguguran. Juga menyibak beberapa daun yang menjadi panghalang antara aku dan senja kali ini.
Silau..
Kilau senja menusuk mataku perlahan, perih tapi tak menyengat, hangat tapi tak memucat.
Aku memfokuskan pandangan pada awan orange disamping matahari terbenam, warnanya yang keemasan seolah menaikkan nilai keindahan yang selama ini ia tunjukkan.
Aku berada di balkon asrama yang sepi, jarang sekali ada murid yang duduk disini di waktu siang hingga senja. Mereka tak rela diri mereka terbakar oleh cahaya mentari.
Tapi aku dan Alea terbiasa.
Aku melirik pohon kedondong yang tingginya menyamai lantai 3 asrama ini. Kata murid lainnya pohon ini berhantu, tapi bagiku..
Ia seolah menyimpan rahasia masa lalu..
Dan yang tahu, mungkin hanya sang waktu dan pohon itu yang menjadi saksi bisu.
Senja kali ini aneh, sinarnya tak sekuat ribuan senja yang lalu. Sorotnya kali ini seperti bimbang.
Senja yang menggantung..
![](https://img.wattpad.com/cover/256229317-288-k976539.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Usang
KurzgeschichtenDengarkan dan simak baik-baik.. Kalian mungkin saja menemukan sesuatu yang janggal dalam cerita ini.. Tingkatkan kepekaan kalian!! Sebuah cerita dari masa lalu yang terangkai di kala senja.. STOP PLAGIAT!!!