"Dan ceritanya selesai secara bersambung!" sorak Alea dan kembali melipat kertas itu dengan hati-hati.
"Eh? Tadi itu e apa?" Tanyaku penasaran
"Aku tak tahu, kertasnya sobek. Karena itulah aku menceritakannya padamu, barangkali kau tahu.." Alea mengedikkan bahunya.
"Aku juga tak tahu. Memangnya, dimana kau temukan kertas itu? Dan siapa penulisnya?" Aku menatap kertas usang yangtelah memberiku pelajaran hari ini.
"Rasanya, aku pernah melihatnya di...." Alea membolak-balik kertas itu dan menjerit sembari menunjuk bagian sudut kertas tersebut.
"Mau tahu gak? Namanya Dea!" Soraknya bahagia seolah menemukan harta karun. Sedangkan aku yang kaget, berusaha melihat tulisan kecil tegak bersambung yang tak terlalu jelas itu.
"Aku? Maksudmu aku?" Aku menunjuk diriku sendiri, bingung.
"Ya ampun Dea! Namamu kan Dea Armaya! Nah yang ini namanya Deandra Azarni!" Alea mencubit pipiku gemas.
"A.. ampun Alea!! Sakit! Lagian kamu ga bilang kalo namanya Deandra." Aku berusaha melepaskan cubitannya namun Alea segera berhenti dan menarik tanganku lalu berlari. Akupun berusaha menyamakan kecepatan langkahku dengan langkahnya.
Adzan Maghrib terdengar. Sedetik kemudian, Alea berbisik dengan suara yang mengakibatkan bulu kuduk berdiri, seperti suara kuntilanak!! "Biarkan semua itu tetap menjadi misteri!!"
Aku mengangguk pelan-pelan. Dalam hati-jawaban itu kusembunyikan-aku tahu apa kata terakhir di, kertas usang tadi. Euforia..
Selasa 6 Oktober 2020
-18:17Terimakasih telah membaca!:')
![](https://img.wattpad.com/cover/256229317-288-k976539.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Usang
ContoDengarkan dan simak baik-baik.. Kalian mungkin saja menemukan sesuatu yang janggal dalam cerita ini.. Tingkatkan kepekaan kalian!! Sebuah cerita dari masa lalu yang terangkai di kala senja.. STOP PLAGIAT!!!