••••••
Setelah pertarungan itu, Wonjin lah yang dinobatkan sebagai Raja. Sifat sangat berbeda dengan Jungmo. Dia mengurusi rakyatnya seperti layaknya anak dia sendiri. Sangat perhatian sekali, bahkan ia bisa dibilang salah satu raja paling ramah pada saat itu.
"Yang Mulia raja!!" Panggil Minhee. Minhee menghampiri Wonjin yang sedang memandang pandangan Kotanya yang ia kuasai itu.
"Iya ada apa Minhee?" Tanya Wonjin dengn ramah.
"Aa.. Aku mendapatkan informasi ini dari penyihir kerajaan yaitu Serim Park" Seru Minhee.
Setelah mendengar nama 'Serim Park' Wonjin langsung menoloh bahkan pupil matanya berbesar.
"Apa yang ia katakan?" Tanya Wonjin, Jujur ia takut sekali jika salah satu warga nya ada yang terkena suatu sihir atau semacamnya.
"Tenang Wonjin, Kau tak perlu panik" Tenang Minhee lalu mengeluarkan senyum tenangnya.
"Oke, saat itu Koo Jung-" Baru saja Minhee memulainya Wonjin langsung membantahnya.
"YAK MENGAPA KAU SEBUT NAMA ITU LAGI HUH?! DIA SUDAH MATI BIARKAN TENANG" Bentak Wonjin lalu membuat Minhee terkejut.
Untung saja diruangan itu tak ada seorang pun kecuali mereka berdua, Jadi tak ada yg mendengarkannya.
"Maaf tapi, ini sangat penting tolong dengarkan sampai akhir" Seru Minhee dengan hormat.
"Pada saat Koo Jungmo duduk di tahta ini pertama kali, terdapat asap hitam besar menutupnya mungkin karena itu lah Jungmo menjadi kejam" Ujar Minhee dengan Hormat lagi.
"Huh, bagaimana" Wonjin kebingungan lalu mendekat ke hadapan Minhee.
"Dimana Penyihir si Serim itu? Aku ingin menemuinya" Tanya Wonjin dengan muka tegasnya.
"Biasa, ditempat bawah tanah Yang Mulia" Ujar Minhee setelah itu Wonjin berlari menuju Bawah Tanah.
Setelah Wonjin pergi Minhee menghela nafas lega dan kembali ia bermain dengan Demon.
*Dimana pun Minhee berada disini pasti disitu ada Demon :"(
Wonjin berjalan menuju bawah tanah dengan gagah tegas, Dan tak mungkin juga dia memakai baju istana nya kebawah tanah ia hanya memakai kemeja putih dan jubah coklat nya.
Tok!! Tok!! Tok!!
*Do you wanna build a snowman? /engga canda biar ga tegang/
"Serim Park, ini Wonjin bisa kah kau buka pintu nya" Ujar Wonjin dengan sedikit berteriak.
"Oh bentar Yang Mulia"
Cklek!!
Dibalik pintu itu menampilkan Serim dengan pakaian biru tua nya dan rambut Biru tua nya yo, Everything is a blue.
Setelah Wonjin masuk ke Ruang Sihir. Serim Mengajaknya untuk duduk di salah satu kursi di ruangan itu.
"Ada apa Yang Mulia?" Tanya Serim dengan hormat.
"Aih.. kau tak perlu panggil ku Yang Mulia, Kau kan anggota kerajaan" Seru Wonjin dengan senyum ramahnya lalu Serim membalasnya juga dengan senyumnya.
"Aku baru mendapatkan info ini dari Penasihat kerajaan ku" Garis wajah Wonjin berubah yang tadinya ramah menjadi datar dan serius.
"Apa yang terjadi dengan Koo Jungmo waktu itu?" Tanya Wonjin sontak Serim langsung memasang muka kaget.
Bagaimana bisa? dia tau semua kejadian itu?
"Pasti kau tau ini semua dari Kang Minhee ya" Seru Serim, Wonjin mengangguk.
"Iya memang benar, kejadian itu terekam langsung dari mataku tapi aku merahasiakannya pada penjuru kerajaan.. karena kau tahu? Aku tidak dipercayai oleh seorang pun itu hanya Kau dan Minhee" Seru Serim lalu mengeluarkan senyum mirisnya.
"Asap itu dinamakan Asap Kejahatan atau Black Fire, biasanya Asap itu akan menutupi orang yang memiliki hati yang bersih ya seperti kaka tirimu" Ujar Serim lalu beranjak dari kursi itu dan menuju sebuah meja dimana itu ada sebuah Pedang.
Wonjin Masih saja mendengarkan penjelasan dari Serim. Ya memusingkan bukan.
"Walaupun jasad Jungmo sudah mati tapi asap didalam tubuh nya masih hidup, Karena itu bisa dibilang Jungmo belum sepenuhnya mati" Lanjut Serim.
"Tapi walaupun Asap itu sudah dihilangkan dari dalam diri nya, sama saja Hati Jungmo tak akan sebersih dulu. Bahkan menurut ku kau berjuang menghilangkan Asap itu ya percuma" Tawa renyah Serim, lalu ia menyodorkan Sebuah pedang kehadapan Wonjin.
"Jika kau ingin membunuhnya, atau melawannya pakailah pedang ini" Seru Serim lalu Wonjin mengambil alih Pedang itu.
Ia melihat lihat bagaimana pedang itu.
Gagang berwarna emas hitam, Logam pedang yang mengkilat dan juga ada gambar seekor ular diantara gagang dan tengah Pedang itu.
/Ganemu visualisasinya:"(/
"Itu adalah Pedang Kehormatan, biasa dipakai jika memberantas kejahatan termasuk Asap hitam itu." Ujar Serim dengan ramah.
"Jadi, kau menyuruhku untung melawan Jungmo?" Tanya Wonjin tak terima.
"Terpaksa, karena jika tak kau lawan.. Jungmo bisa saja datang kembali dan iya.. Rakyat kita lah yang menjadi korbannya lagi"
Wonjin setuju dengan perkataan Serim.
Lalu ia berdiri dari anjakkan duduknya dan berkata.
"Aku akan melawannya demi rakyat ku" Seru Wonjin lalu pergi meninggalkan Serim sendirian.
Serim pun tersenyum bangga dengan raja nya itu, Sungguh Wonjin adalah Raja terbaik dinegara ini.
•••••
The Loyal One
Tbc.
WAW AKU BALIK ASKKSSK MAAF ILANG BERAPA MINGGU TUH HIKS....
Maklum udah kelas ujung apalagi lagi masa uprak hiks:"(
Kemungkinan updatenya juga ngdet ngadet hiks maaf yaaa:"((
Btw... CRAVITY BARU COMEBACK NIH AZEEQQQ
JANGAN LUPA DITONTON GEZ WKKWWK...
Btw.... kalau kalian stan dreamcatcher (Insomnia) trs tau salah satu mv nya pasti bakal gaasing sama scenes scenes diatas wkwkwk🤧👍
Udah segitu dulu dari akuu... Makasihh udah mau bacaaa... Kalau mau Vote/Komen boleh kok silahkan wkwkwk...
STAY SAFE SEMUAA!!!
AND SEE YAA😘❤️✨
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒯𝒽𝑒 𝒮𝓌𝑜𝓇𝒹 𝑜𝒻 𝐻𝑜𝓃𝑜𝓇 | Tomatoz (Cravity)
Fanfic"I will Show you the most powerful king & the most kind king" A Short Story Start : 15 Desember 2020 End : 21 Februari 2021 *kisah ini dari halu/ide author... jika ada kesamaan dengan kejadian/peristiwa tersebut... Hanya kebetulan saja.... maaf jik...