✨Chapter 6✨

109 11 4
                                    

••••••

Dua pasang anak kecil sedang bermain di sebuah taman.... Sangat lah bahagia layaknya tak ada hari esok.

Siapa lagi kalau bukan Ham Wonjin & Koo Jungmo.

"Besok Ayah ku dan Ibu mu akan segera menikah, kita akan bersaudara kan besok?" Tanya Jungmo dengan senyum cerahnya.

Wonjin pun mengangguk.... Sangat Senang rasanya dia bisa mempunyai saudara begitupun juga dengan Jungmo.


Jungmo dibesarkan di istana, karena memang keluarga dia adalah Keluarga Kerajaan.

Beda seperti Wonjin, yang dibesarkan di keluarga biasa.... Namun keluarga Wonjin dahulu lebih hangat dibanding keluarga Jungmo.










Pernikahan pun diselenggarakan dengan meriah, semua gembira begitupun para rakyat rakyat. Layaknya mereka bergembira seperti tak ada hari esok.

Wonjin yang saat itu masih 10 tahun & Jungmo yang juga masih 11 tahun.... mereka memilih untuk berdiri di halaman istana saja dan memandang bintang kecil dilangit.






"Wonjin?" Panggil Jungmo, Wonjin pun menoleh.

"Tak terbayang.... sekarang kita sudah kakak adik" Ujar Jungmo, lalu beberapa menit kemudian Wonjin malah tertawa.

"Hey?!! Memang lucu??" Heran Jungmo

"Tentu tidak, entah nada bicara kamu begitu membuat perut ku tergelitik" Canda Wonjin

Mereka pun tertawa bersama dibawah langit penuh bintang, sang bintang menjadi saksi kebahagian mereka saat itu.










Kehangatan Kakak Adik ini mulai berkurang semenjak sang Ayah menurunkan warisan kerajaan ke Jungmo.

Bukan nya Wonjin iri atau bagaimana? Dia curiga mengapa gerak gerik sang Ayah menjadi aneh..... namun akhirnya Wonjin mengabaikannya saja. Setidaknya Wonjin masih memiliki ibu kandungnya.





Namun sayang, Sang Ratu terbunuh oleh Sang Raja.... berita ini langsung tersebar luas begitu saja. Saat Wonjin mendengarkan berita tersebut suasana mood nya langsung hancur.

Dia benci dengan Ayah tiri nya, dan tak disangka ia juga sama benci dengan Kakak tirinya yaitu Koo Jungmo.

Bagaimana tidak? Saat Wonjin berduka atas kematian Ibu nya, Jungmo masih sempat membahas pasal dia akan memimpin kerajaan ini.

Owh sedikit risih bukan?







•••••

"Lalu kisah dibalik pedang itu apa???" Tanya Wonjin setelah memori kecil itu terputar di kepala nya.

"Pedang ini diwariskan ke dirimu" Seru Serim lalu memegang Pedang tersebut.

Wonjin langsung tercenga, dia berpikir kalau dia dahulu tidak akan diwariskan apa apa di kerjaan ini.... namun salah besar.

"Ayah Jungmo aah... lebih tepatnya Ayah tiri ku" Seru Wonjin namun terpotong karena dia harus mengingat memori menyakitkan itu.

"setelah dia membunuh ibu ku, ia hanya berpesta layak nya tak ada yang terjadi..... itu membuat ku benci dengan nya" Mata Wonjin pun mulai berkaca kaca.

"Yang mulia.... kau baik baik saja" Serim pun khawatir.

"iya aku baik baik saja.... terus kisah pedang sebenarnya apa?" Tanya Wonjin kembali.




"Ayah mu juga terkena Black Fire, setelah menikah dengan Ibu mu...." Jelas Serim, Wonjin pun terkejut dengan perkataan Serim.

"bagaimana..... Maka dari itu Jungmo juga terkena?" Tanya Wonjin memastikan.

𝒯𝒽𝑒 𝒮𝓌𝑜𝓇𝒹 𝑜𝒻 𝐻𝑜𝓃𝑜𝓇 | Tomatoz (Cravity)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang