Takut kehilangan

4 1 0
                                    

Dengan nafas yang memburu gadis itu segera mengambil obat didalam laci samping tempat tidur. Meraih obat yang ia sering dikonsumsi jika penyakit nya kambuh. Setelah berhasil meneguk obat tersebut dengan perasaan lega ia bernafas, menetralkan detak jantung nya yang tidak beraturan. Ini sudah sering terjadi ketika ia mimpi buruk pasti penyakit nya kambuh. Entah sampai kapan hidupnya seperti ini, Garisa tertawa getir meratapi hidupnya yang entah bertahan sampai kapan. Ia hanya ingin hidup tanpa obat sialan itu, ia muak dengan semua ini. Tapi ia harus bertahan demi Abang, ayah dan yang pasti bunda. Terdengar suara ketukan pintu dari luar.

Tok,tok,tok....

" Dek lu dah tidur" terdengar suara Ganesa dari luar kamarnya.

"Iya bang, masuk aja"

Ganesa terlihat membuka pintu kamar dengan membawa susu coklat kesukaannya.

"Abang kira udah tidur, ini susunya diminum dulu"ujar Ganesha sambil tersenyum memberikan susu coklat buatan nya.

"Lu kambuh lagi dek" ujarnya sambil menatap obat-obatan yang berantakan diatas kasur.

" Iya tadi, tapi gak papa kok udah minum obat tadi" ucap Garisa sambil tersenyum padahal mati-matian ia menahan rasa sakit di dadanya yang belum sepenuhnya hilang.

"Adek Abang gak boleh bohong, Abang tau dek" ucap Ganesha sambil menarik tubuh adik kesayangannya. Mereka berdua saling berpelukan dengan nyaman.

"Adek Abang harus kuat ya, pokoknya Abang disini temenin Adek sampai sembuh" ucap Ganesha yang selalu memberikan semangat kepada adik kecilnya ini. Kenapa semua cobaan ini harus dialami adik kecilnya tuhan. Ia semakin memperkuat pelukannya seakan takut kehilangan adiknya.

Garisa yang merasakan tubuhnya dipeluk erat oleh Abang nya, hanya mampu terdiam karena sungguh ia ingin menyerah dengan semua ini. Tapi apa boleh buat ia tak mungkin mengecewakan keluarga yang sangat sayang kepadanya.

"Adek capek bang" ucap Garisa lirih disamping telinga Ganesha.

Ganesha yang mendengar ucapan lirih itu pun, semakin mengeratkan pelukannya dan mengecup kepala adik kecilnya dengan sayang. Ia harus kuat demi adiknya, ia tidak boleh ikut sedih didepannya. Setelah beberapa waktu berjalan ternyata adiknya tertidur dengan tenang, ia baringkan tubuhnya dengan pelan dan menyelimuti tubuh adiknya. Tak lupa ia mengecup keningnya cukup lama.

"Abang sayang kamu dek, Abang gak mau kehilangan kamu. Abang mohon sama kamu bertahan sebentar lagi ya dek, Abang janji buat kamu sembuh dan bisa main sebebas yang kamu mau" ucap Ganesha yang tak sadar air matanya mulai menetes.

........
Jangan lupa vote dan komen ya😬
Follow ig aku juga hehe @ddelatri__

Maaf kalau ada yang typo🙃

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang