bab 19 - Manar; survey mania mantap

4 3 0
                                    

Inilah kita, saling merindu tapi tak saling sapa. Saling suka,  tapi tidak pernah terucap oleh kata.

~HAPPY READING~

[Manar Fuadi Rafsanjani]

"Gue nomer satu sampai lima, elo enam sampai sepuluh, oke?"

Hazam menatap kearah gue dengan kening berkerut tajam. Lalu memutar bola matanya malas sambil menghela nafas kasar.

"Woy!!" teriaknya di telinga gue

Membuat gue tersentak dan segera mengerjap, "I-iya Ra, gimana?" ucap gue refleks

Mendengar jawaban gue yang ngawur, Hazam pun kembali dibuat bingung.

"Ra? Siapa? Naura?" tanya Hazam sarkas

"Ha? A- eh, sorry sorry, kenapa Zam?"

Hazam mengerling sesaat sambil menampilkan senyum meledeknya, "Hayolo katauan lagi mikirin Naura, cieee" godanya

"Aishh, apaan si lo" ucap gue mengelak

Hal itu membuat Hazam semakin menjadi-jadi untuk meledek gue. Sialan.

"Ehm, disuruh ngapain tadi? Ngerjain yang mana?" tanya gue mencoba mengalihkan topik

"Yeee nyelimur lo, ngga asik ah"

"Ck, serius kampret, bentar lagi bel"

"Eh, oiyaa, yang ini nih.. Ah elo si.. Gue jadi keasikan ngeledek elo jadinya"

"Salah siapa"

Lalu gue dan Hazam sama-sama sibuk mengerjakan soal seperti murid yang lainnya.

**

Bel pulang sekolah telah berdering begitu nyaring. Membuat gue dan yang lain segera bangkit dari tempat duduk dan berhamburan untuk keluar kelas.

Gue sendiri berjalan santai melewati koridor yang cukup ramai, menuju ke ruang seni musik sambil menyumpelkan earphone di kedua telinga.

"Haii kak Manar"

"Siang kak!"

"Semangat latihan ya kak!"

Beberapa sapaan dari para Malovers di sepanjang koridor membuat gue hanya memasang senyuman manis sebagai jawaban.

Lalu dengan langkah cuek segera melanjutkan langkah menuju ke markas seni musik.

"Ah, kebetulan ada elo!" ucap Nander yang berdiri di salah satu anak tangga sambil menunjuk ke arah gue

Gue yang merasa tiba-tiba ditunjuk pun jadi mengernyit heran, "Gue? Apa?" tanya gue memastikan

"Gue ada rapat ketua eskul nih, elo yang gantiin gue survey ya hari ini?" ucapnya

"Ha? Kok gue? Emang dimana?" tanya gue bingung

"Deket Jalan Gerilya, di taman kotanya, nanti elo bilang aja perwakilan dari SFS yang mau survey gitu, nanti bakal ada yang ngarahin ke elo" jawab Nander menjelaskan

Gue mengangguk setuju, "Eh, gue sendiri?" tanya gue lagi

"Mau sama siapa? Xavier belum ada nongol, Kean sama Raka juga dah ngeluyur duluan" jawab Nander, "Ah, atau elo ajak Liana aja deh, dia masih di dalem kayaknya tadi, sono dah samperin, nanti jangan lupa kasih laporan ke gue" lanjut Nander menjelaskan

Dan gue hanya mengangguk mengiyakan, lalu segera melangkah menuju ke markas untuk menemui Liana.

"Woy! Disuruh survey tempat lomba sama Nander, kuy sama gue" ucap gue

ELDER [Complited] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang