bab 15 - Naura; bolos lagi?

38 4 2
                                    

Hallo, ini dengan Hilda. Ketemu lagi kita 😉.

----------

Tingkatan kedua dari jatuh cinta adalah anda selalu memikirkan segala hal tentang dia.

~HAPPY READING~

[Naura Hildania Ayeesha]

'Kak Hilda sama kak Manar keliatan cocok'

'Gemes banget kalian kenapa ngga jadian aja sekalian'

'Lucu banget kalian bikin orang jadi ikut baper aja'

'Huhuhu couple goals banget duanya jago main musik'

'Ihh parahh gemesnya, jadi pen nikahin langsung'

'Yaampun kenapa kalian sangat menggemaskan'

Gue tersenyum-senyum sendiri saat membaca beberapa komentar di postingan instagram gue beberapa waktu yang lalu.

Ah sial, kenapa gue jadi baper gini si.

Gue beberapa kali menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya pelan. Berusaha menguatkan hati kembali.

"Yaampun Hilda, elo harusnya sadar, Manar itu cuma temen eskul doang, ngga lebih, jangan jadi geer gini dong elahh" ucap gue bermonolog

Gue menggigiti bibir merasa bingung sendiri. Sempat terlintas di pikiran gue, apa ini saatnya gue bener-bener harus buka hati beneran?

Kalo gagal, dan endingnya sama gimana?

Kalo ternyata Manar itu bukan orang yang tepat, apa gue akan benar-benar berubah menjadi gila?

Gue segera menggelengkan kepala dengan cepat. Mencoba menghilangkan bisikan-bisikan otak kadal yang sempat mengusik gue.

Gue ngga boleh gila karena cinta.

Daripada memikirkan segala sesuatu yang masih semu. Gue pun memilih segera terlelap karena waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

"Semoga gue ngga mimpiin cowok itu, biar aja dia yang mimpiin gue, tapi gue jangan" ucap gue seraya berdoa

**

Gue berlarian dari arah parkiran menuju ke ruang kelas dengan perasaan bahagia. Tak peduli beberapa pasang mata kini menatap gue merasa aneh.

"AKHIRNYA GUE BISA BERANGKAT PAGII TANPA KENA HUKUMAN LAGIIIII" teriak gue di sepanjang koridor

Bukkk

Gue mengusap-usap kepala sambil termundur pelan. Mengernyit samar, lalu mengerjap. Mendapati seorang pemuda berdiri tegak dihadapan gue.

"Ngapain lari-lari kayak orang gila?" tanya cowok itu

"Ha? Apa? Siapa?" jawab gue balik bertanya

Fery didepan gue menghela nafas kasar, "Gue tau lo belum sarapan, gue bawa bekal hari ini, lo mau?" ucapnya

"MAU LAH!! MAU BANGET KALO GITU!!" jawab gue sambil berteriak histeris

Fery mengusap telinganya merasa terganggu dengan teriakan gue, "Berisik njir, yuk makan di kelas gue aja" ucap Fery

Dan gue hanya mengikuti langkahnya sambil tersenyum bahagia.

Masih pagi, udah dapet rejeki aja.

Fery mendudukan diri di bangku paling ujung barisan belakang sendiri. Gue pun mendudukkan diri di sebelahnya, duduk manis menanti sarapan pagi yang gratis.

ELDER [Complited] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang