"Lihat deh, bunga-bunganya bagus ya?"
"Gue ngga suka bunga"
"Kenapa?"
"Karena bunga identik dengan warna dan wanginya yang bisa memikat siapa saja yang melihat. Kalau dipikir-pikir, mending jadi akar aja deh. Akar itu ibarat pondasi, dia yang pegang kendali, dia yang kerjanya paling berpengaruh, tapi tetap memilih untuk ada dibawah yang kebanyakan malah tak terlihat."
"Oiya? Padahal ngga semua bunga indah buat dilihat. Pernah dengar tentang filosofi bunga ngga?"
"Apa?"
"Semua bunga itu punya filosifinya masing-masing. Kayak bunga mawar merah yang indah melambangkan cinta dan kasih sayang. Atau mawar kuning yang melambangkan ketidaksetiaan. Kalau kamu itu kayak bunga Elder"
"Kenapa Elder?"
"Elder itu artinya antusias. Bahkan ada yang menyebutkan Elder adalah bunga yang girang. Elder juga bisa jadi obat. Kayak kamu. Semua hal yang berhubungan dengan kamu akan jadi antusiasme tersendiri buat orang-orang yang ada disekitar kamu. Pembawaan kamu yang selalu ceria, ngga pernah kenal kata lelah, dan selalu jadi mood maker buat semua orang. Kamu juga bisa jadi obat. Orang-orang yang lagi sedih, capek, kesal, atau bahkan putus asa aja bisa sedikit terhibur kalau ada didekat kamu. Terus jadi pribadi yang seperti ini ya. Kamu itu berharga buat orang-orang didekat kamu"
"Tapi kamu kan bakal jauh dari gue. Apa itu artinya gue udah ngga lagi berharga buat kamu?"
"Raga kita boleh aja jauh. Tapikan hati kita masih ada ditempat yang sama. Aku ngga bakal kemana-mana. Maunya di kamu aja. Tunggu aku pulang ya?
~end~
bwaa, kejutan
KAMU SEDANG MEMBACA
ELDER [Complited] ✅
Teen FictionManar dan Naura adalah sebuah takdir yang terjebak dalam kisah rumit yang tak kunjung bertemu dengan akhir yang bahagia. Keduanya selalu mengelak tentang perasaan yang sebenarnya bergejolak. Tapi semesta punya seribu satu cara untuk membuat keduany...