Chord 8 [End]

68 21 4
                                    

Attention © Fukuyama12

.
.
.

Aku melenguh dan terbangun, menatap kosong pada televisi dengan layar biru yang membosankan. Tanganku dapat merasakan tangan besar Sage yang hangat menggenggamku erat dalam tidurnya. Ia terlihat tenang setelah semalaman menemaniku menghabiskan waktu bersamanya.

Ibu jariku membelai lembut tulang pipinya yang tegas setelah berusaha melepaskan genggamannya. Mengikuti lika-liku wajahnya dan mengukirnya dalam hatiku. Entah ini berguna atau tidak, tetapi aku tidak ingin melepaskan tatapanku darinya sekarang. Ini menit-menit terakhirku. Aku ingin semuanya berakhir bahagia.

Aku sedikit mencondongkan wajahku, mencium dahinya pelan tetapi penuh dengan kasih sayang.  Aku menarik napasku dalam, berusaha agar tidak terisak dan tidak membangunkannya.

"Sage, aku mencintaimu. Tetaplah hidup meski aku tidak ada di sampingmu. Berbahagialah selalu," bisikku. Aku berharap dia tidak terbangun. Tidak masalah jika dia memang tidak mendengarnya.

"Selamat tinggal, Sage."

Waktu di jamku menunjukkan pukul 10.48, dua menit lagi dia akan benar-benar menghilang dari hadapanku. Aku membelai lembut rambutnya yang panjang untuk ukuran seorang pemuda.

Matanya yang memabukkan itu terbuka, menatapku dalam untuk yang terakhir kalinya. Ia tersenyum kecil, lalu membuka mulutnya.

Dan semuanya menghilang begitu saja, kecuali bisikan kecil yang hinggap bersarang hangat di telingaku.

'Aku mencintaimu juga.'

.
.
.

The end

Jangan pergi dulu! Silakan gulir lagi layarnya!

Attention ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang