Langit Senja #2.

9.2K 678 22
                                    

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠❤




Senja Caramellati

Seorang gadis cantik,berkulit putih,bergigi gingsul,dan berambut cokelat gelombang itu tengah bersiap-siap untuk melakukan rutinitas nya,yaitu berkerja paruh waktu

Dia adalah Senja Caramelati,atau lebih kerap dipanggil Mel ,gadis berumur 17 tahun itu membanting tulang untuk melangsungkan hidup bersama sang adik yang tengah berumur kisaran 10 tahun,ia hanya tinggal berdua dirumah minimalis Peninggalan Memdiam bundanya MAWAR PERITA dengan adiknya yang bernama BOY ARLANDO atau yang kerap disapa Alan oleh orang terdekatnya

"Dek,kak Mel kerja dulu ya,kamu dirumah aja soalnya ini udah sore,dan jangan lupa pintunya dikunci,oke?" Ucap Mel kepada adiknya

"Oke kak,Kak Mel semangat ya kerjanya" balas Alan sambil tersenyum

"Iya,kakak berangkat dulu ya,assalamualikum" ucap Mel

"Waalaikumsallam, hati-hati kak" ucap Alan yang dibalas senyuman oleh Mel

Mel berjalan menuju sebuah cafe tempat ia bekerja,ia berangkat pada pukul 17.00 - 22.00

Sesampainya di Cafe itu,ia bergegas menuju ruang ganti untuk mengganti bajunya dengan baju pelayan, setelah itu ia pun keluar untuk melayani para pembeli

"Sore din" sapa Mel pada Dinda-teman kerjanya yang lebih tua darinya

"Sore Mel,oh iya ini lo antar ke meja nomor 9 itu ya" ucap Dinda dan diangguki oleh Mel

Mel pun mengambil alih nampan itu dan berjalan menuju ke meja tersebut, setelah nya ia kembali kebelakang untuk melayani yang lainnya

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 20.00, yang berarti dua jam lagi sift nya akan usai

"Mel ini lo antar ke meja nomor 5" ucap Dinda sambil menyerahkan nampan yang berisi sebuah Kopi Panas

"Oke" balas Mel

Ia pun berjalan menuju ke meja nomor 5,namun saat dalam perjalanan menuju meja tersebut,ia gagal fokus dan tidak terlalu melihat sekitar,hingga akhirnya,,,

Brak

Prang

Ia menabrak seorang laki-laki seumuran dengannya yang sedang berjalan sambil memainkan ponselnya,hingga membuat bajunya basah dan kotor ditambah lagi ponselnya yang mahal itu rusak

"Kalo kerja tuh yang bener dong,liat baju gue jadi basah dan Kotor,dan ini? Liat ini ponsel gue rusak" Bentak laki-laki itu yang membuat Mel takut, pasalnya dia tidak pernah dibentak sama sekali

"Maaf mas saya ngak sengaja" ucap Mel yang menunduk ketakutan

"Maaf lo bilang? Apa dengan kata maaf baju gue bisa kering dan bersih lagi? Dan ponsel gue bisa bener lagi?" Serkas laki-laki itu

Mel tidak menjawab karena memang benar apa yang laki laki itu bilang,tapi ini bukan sepenuhnya salah Mel bukan?

"Ada apa ini?" Tanya manager cafe yang datang karena mendengar keributan

"Liat! Dia bikin baju saya kotor dan basah, ditambah lagi dengan ponsel saya jadi rusak" ucap laki-laki itu pada manager cafe

"Saya selaku menejer cafe ini minta maaf atas kecerobohan pelayan kami" ucap manager itu

"Maaf? Maaf gak akan mengembalikan semuanya" balas laki-laki itu

"Lalu apa yang bisa saya lakukan untuk menebus kesalahan pelayan kami?" Tanya manager itu

Laki-laki itu melirik ke arah Mel yang masih setia menunduk

"Pecat Dia"

Deg!

Dengan cepat Mel mendongak menatap laki-laki itu yang lebih tinggi darinya tatapan mereka terkuci,ia menggeleng lemah

"Janga pecat saya,saya mohon saya sangat butuh pekerjaan ini" mohon Mel kepada laki-laki itu, sedangkan laki-laki itu hanya menggendikkan bahunya acuh

"I don't care" balas laki-laki itu,Mel menatap kearah menejer cafe

"Pak saya mohon jangan pecat saya" ucap Mel memohon

"Maaf Mel,saya tidak bisa melakukan apa-apa,sekali lagi saya minta maaf,kamu saya pecat" ucap manager itu, pasalnya dia tau siapa laki-laki yang ada dihadapannya itu

"Pak,,,"

"Maaf Mel,silahkan pergi" ucap manager itu

Dengan berat hati,Mel melangkah menuju ruang ganti untuk menganti pakaiannya dan bergegas pergi,sebelum ia pergi dari sana ia berpapasan dengan Dinda yang sedang menatapnya iba

"Sabar ya Mel" ucap Dinda

"Gapapa din, gue emang salah gue terlalu ceroboh" balas Mel sambil tersenyum

"Kalau gitu gue pergi dulu din" lanjutnya lalu pergi dari cafe itu

Mel menyusuri jalan yang tampak sepi karena sudah malam,ia berhenti dan duduk disebuah halte dengan tatapan kosong dan mata yang berair

"Gini ya rasanya jadi orang yang Drajatnya rendah,selalu ditindas dan dipelakukan seenak jidatnya sama orang kaya" monolog Mel

"Kenapa semua orang kaya itu jahat sama orang miskin, mereka yang berada diatas tidak pernah melihat kebawah" lanjutnya

"Gak semua orang itu jahat,mungkin mereka lagi banyak masalah jadi kena senggol dikit aja langsung marah" sahut seorang laki-laki yang sudah duduk disamping Mel

"Kamu siapa?" Tanya Mel

"Kenali Gue Andra,temen cowok yang marah sama lo tadi" ucap orang itu sambil mengulurkan tangannya dan dibalas oleh Mel walau sedikit ragu

"Aku Mel"

"Sorry ya,tadi Antariksa lagi ada sedikit masalah jadi ya gitu deh" ucap Andra

"Antariksa?" Beo Mel

"Oh itu, orang yang ngebentak lo tadi,dia namanya Antariksa Langit Sanjaya" balas Andra

"Gak papa kok kak,aku ngerti tadi emang aku yang ceroboh" ucap Mel sambil tersenyum

"Terus lo sekarang gimana?" Tanya Andra

"Gimana apanya?"

"Lo masih kerja?" Tanya Andra

"Em gatau sih kak, aku mau cari lowongan lagi" ucap Mel

"Gimana kalo lo kerja di cafe keluarga gue aja?" Tawar Andra

"Emang boleh?" Tanya Mel

"Boleh kok, namanya Caffe Golden lo tau kan tempatnya" ucap Andra dan diangguki oleh Mel

"Yaudah deh,makasih ya kak kalau gitu aku pamit dulu, besok aku kesana, tapi pulang sekolah gapapa kan?" ucap Mel

"Gapapa kok,sans aja" balas Andra yang membuat Mel tersenyum sumringah

"Makasih ya kak, aku pergi dulu, bye-bye" ucap Mel lalu pergi dari hadapan Andra

Andra terus menatap Mel yang kian menjauh
"Her eyes are like someone" batin Andra

~o0o~
TBC

Langit Senja [𝗧𝗲𝗿𝗯𝗶𝘁]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang