Langit Senja #16.

6K 485 24
                                    

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠❤




Antariksa melangkahkan kakinya masuk kedalam rumahnya,jam menunjukkan pukul setengah delapan malam

Entah setan apa yang merasukinya untuk pulang dibawah jam 10 malam, biasanya ia akan pulang pada pukul 10 lebih,pernah sesekali ia pulang di bawah jam 9 malam namun hanya sekedar untuk membersihkan Badan, selepasnya ia pergi lagi.

Antariksa berjalan tanpa memperdulikan kanan kiri,toh ia yakin jam-jam segini pasti Papanya sudah berada di ruang kerjanya

"Waalaikumsallam" ucap Seorang tiba tiba yang bermaksud menyindir

Antariksa pun menghentikan langkahnya dan menatap orang itu yang tak lain dan tak bukan adalah Ardhi-papanya.

"Kirain gak ada Human" ujar Antariksa,lalu berjalan ke arah Ardhi yang sedang duduk di sofa single dan mengulurkan tangannya

"Assalamualaikum" ucap Antariksa sambil mencium punggung tangan kanan Ardhi

"Waalaikumsallam" balas Ardhi

"Tumben gak pacaran sama kertas kertas tersayang papa" ucap Antariksa sambil merebahkan tubuhnya di sofa panjang yang ada di sana

"Libur" sahut Ardhi dengan mata yang fokus pada Televisi

"Ada liburnya juga ternyata" ujar Antariksa sambil terkekeh miris

Mendengar penuturan Antariksa membuat Ardhi merasa bersalah karena telah mengabaikan Anak semata wayangnya

Ardhi menatap Antariksa yang sedang memejamkan matanya

"Anta,,," panggilnya lirih

"Hm" sahut Antariksa yang masih memejamkan matanya

"Maafin papa An,Papa sadar kalau selama ini Papa Egois" ucap Ardhi Lirih

"Bagus kalo sadar" balas Antariksa acuh

"Bodo Amat kalau dikira gak sopan" batin Antariksa

"Papa sadar kalau bukan hanya Papa yang Kacau,selama 8 tahun ini Papa sudah mengacuhkan kamu,tapi Papa Benar-benar hancur saat mama kamu memilih Pergi,papa memilih menyibukkan diri supaya gak terus-terusan sedih tapi Tanpa papa sadari semua ini berdampak ke Kamu,Papa menyesal" ucap Ardhi tulus dari hati

Antariksa pun mengubah posisinya menjadi duduk menghadap Ardhi sepenuhnya

"Maaf"

Kata itu terus digumamkan oleh Ardhi,Antariksa tahu betul bagaimana rasanya ditinggal oleh orang yang disayangi,ia juga sedih tatkala ditinggalkan oleh Mamanya,namun ia yakin kesedihan papanya jauh lebih besar

"Kita buka lembaran baru Pa" tegas Antariksa sambil menatap Ardhi

"Kamu maafin papa?" Tanya Ardhi

"Anta tau gimana sedihnya ditinggal pergi pah,apa lagi sama orang yang kita cintai" ujar Antariksa

"Makasih nak" ucap Ardhi sambil memeluk Antariksa dan menepuk-nepuk punggung Antariksa

"Kita cari mama sama-sama pah,tapi kalau mama sudah bahagia dengan kehidupan barunya,Anta harap papa bisa ikhlas" ujar Antariksa dan diangguki oleh Ardhi

***

Sedangkan di lain tempat,Mel sedang duduk di meja belajar,niatnya ia ingin belajar akan tetapi pikirannya berterbangan kemana-mana

"Kanya Dewi Puspita" gumam Mel sambil mengetuk-ngetukkan bolpoin ke kepalanya

"Fiks,gue yakin itu pasti mama" gumamnya lagi,ia mengingat ingat wajah dari mama Antariksa yang sangat familiar

Langit Senja [𝗧𝗲𝗿𝗯𝗶𝘁]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang