Chapter 4

1.7K 126 6
                                    

Chimon duduk didalam perusahan GMMTV bersama aktor dan aktris lainnya dalam sebuah ruang pertemuan, disebelahnya sudah duduk Pluem dengan ekspresi tenang seperti biasa, Chimon melirik off gun dengan iri begitu romantisnya mereka bahkan didepan umu...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chimon duduk didalam perusahan GMMTV bersama aktor dan aktris lainnya dalam sebuah ruang pertemuan, disebelahnya sudah duduk Pluem dengan ekspresi tenang seperti biasa, Chimon melirik off gun dengan iri begitu romantisnya mereka bahkan didepan umum seperti ini. Sedangkan ia, harus jaga jarak soal hubungannya dengan Pluem atas permintaan produser flem yang dibintangi Pluem dan Janhae.

"Kalian berusaha keras dengan sangat baik" ucap CEO GMMTV pada aktor dan aktrisnya yang kini berkumpul diruangan yang sama
"Jadi, nanti malam kita akan mengadakan makan malam bersama dan diliput bahkan disiarkan langsung, jadi aku harap kalian bersama pasangan kalian masing-masing" lanjutnya
"Aku tak keberatan" ucap off mengoda gun yang hanya tersenyum maklum akan kekasihnya itu. Krist tersenyum senang kearah singto, kali ini harus berpasangan dengannya.

"Kecuali Pluem dan Chimon" ucapan sang CEO membuat dahi Chimon dan Pluem mengerut tak mengerti
"Pluem harus berpasangan dengan Janhae dan selama acara harus membangun chemistry yang sempurna untuk promosi series mereka, hubungan mereka harus terlihat nyata agar ranting series itu naik" jelasnya, sungguh hati Chimon hancur rasanya. Janhae tersenyum senang.

Chimon melihat Pluem yang mematung tak percaya, tapi dimana-manapun ketika menaikan ranting series maka mereka harus melakukan promosi bahkan membuat hubungan palsu dengan lawan mainnya agar terlihat nyata. Entah, rasanya Chimon tak sanggup akan melihat Pluem bersama gadis lain yang akan bermesraan bak sepasang kekasih dihadapannya malam ini
"Aku harap Chimon tak akan kekanakan dan tak akan menghancurkan promosi series pleum. Dan Pluem kau harus menjemput Janhae untuk datang diacara nanti malam, karena kalian harus membuat hubungan sepasang kekasih seperti diseries kalian".

Nanon melihat ekspresi wajah Chimon menjadi sendu, biasanya sahabatnya itu sangat ceria kini ia yakin Chimon ingin menangis disana. Chimon menguatkan hatinya, ia berusaha tak cemburu toh hanya kerjaan saja. Hati Pluem pasti hanya untuknya, Pluem selalu bilang untuk percaya padanya
"Apa itu tidak berlebihan ?" Pluem bertanya pada sang CEO
"Tolong profesionalah" ucap sang CEO membuat Pluem bungkam. Apa yang dijelaskan sang CEO 100 persen benar. Dalam dunia perfileman memang seperti itu untuk menaikan ranting filem mereka. Pluem ingin bicara lagi namun Chimon memegang jemarinya, Chimon tak ingin Pluem mengambil keputusan salah, Chimon tau jelas cita-cita Pluem sedari kecil adalah menjadi aktor terkenal dan profesional.

"Aku tidak apa-apa phi, ini hanya kerjaan" bisik Chimon berusaha tegar dan kuat akan perih dihatinya
"Tapi"
"Aku baik-baik saja. Tenang saja" ulang Chimon berusaha tersenyum tipis
"Dibawah banyak reporter bahkan wartawan, Pluem kau harus lebih dekat Janhae dan pulang bersamanya, foto-foto kalian pulang bersama akan membuat para pengemar kalian histeris dan lebih mendukung series kalian"
"Okey" santai Janhae, Pluem terdiam ia jadi pusing sendiri namun Chimon kembali berbisik padanya bahwa ia baik-baik saja.

"Pertemuan kita selasai, ku harap acara nanti malam berjalan lancar" ucap sang CEO dan satu persatu mereka menunduk sopan dan berlalu dari sana"aku masih ingin bicara dengan Janhae, Pluem Chimon dan menajar pribadi mereka" ujar sang Sutradara seri...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pertemuan kita selasai, ku harap acara nanti malam berjalan lancar" ucap sang CEO dan satu persatu mereka menunduk sopan dan berlalu dari sana
"aku masih ingin bicara dengan Janhae, Pluem Chimon dan menajar pribadi mereka" ujar sang Sutradara series yang dibintangi Pluem dan Janhae hingga mereka berhenti melangkah dan tetap didalam ruangan
"Apa lagi ?" Tanya Chimon malas, sungguh ia ingin cepat berlalu dari sana toh Pluem akan keluar bersama Janhae karena banyak wartawan dibawah sana siap mengambil gambar mereka
"Pluem kau harus menghapus foto-foto Chimon kecuali foto kerjaan kalian di Instagram dan upload foto Janhae bersamamu" ucap sang sutradara
"Bukankah itu berlebihan ?" Heran Pluem dan Chimon mematung, cobaan apa lagi ini.

"Aku akan melakukan apapun agar series ini berhasil" ucap sang sutradara
"Aku tidak bisa dan juga tak mau" ucap Pluem tenang sama sekali tak nampak ekspresi kesal diwajahnya, Pluem tak pernah lepas kendali
"Lakukan, profesionallah, demi series dan masa depanmu didunia film ini" ancam sang sutradara, Janhae diam-diam tersenyum tipis sedangkan Chimon tak bisa menahan kesedihannya ia memejamkan matanya hingga air mata jatuh dari kedua matanya, sekarang tidak ada harapan lagi, hubungannya tak akan diketahui publik lagi. Publik hanya akan mengenal Pluem sebagai kekasih Janhae.

Pluem tak bergeming ia tetap berkukuh tak akan menghapus satupun fotonya bersama Chimon di Instagramnya, namun sang manajer khawatir akan masa depan pekerjaan Pluem dengan cepat merampas handphone Pluem yang kebetulan masih menyala dan belum terkunci, tentu saja Pluem cukup kaget saat handphonenya dirampas
"Aku akan menghapusnya untukmu" ucap sang manajer, masuk ke Instagram Pluem menghapus foto-foto Pluem dan Chimon
"Hentikan" ucap Pluem masih dengan wajahnya yang selalu tenang dan kalem
"Tolong hentikan, ini sudah merusak privasiku" Pluem mengulang ucapannya lagi, sedangkan Chimon sudah menunduk sedih. Ia sudah pasrah, toh ia tak bisa melakukan apapun.

"Ku bilang hentikan"

Chimon membuka matanya dan menatap Pluem syok, bahkan sang manajer berhenti dan melotot tak percaya apa yang ia lihat dan barusan ia dengar, sang sutradara bahkan terdiam, sedangkan Janhae menutup mulutnya tak percaya. Pluem baru saja marah, dan marahnya sangat mengerikan, Pluem tidak berteriak seperti orang pada umumnya saat marah namun ucapannya begitu dingin, datar, dengan tatapan tajam yang mengintimidasi yang membuat ciut seketika
"Ini sudah melewati batas , dan melanggar privasi sang aktor, aku bisa saja membawa masalah ini kejalur hukum" lanjut Pluem lagi menatap tajam sutradara dan manajernya sendiri.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Tbc

I'am jealous Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang