Chapter 1

3.9K 240 1
                                    

Brakkkkkk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brakkkkkk

Chimon membanting remote tv ditangannya, air mata jatuh dengan sendiri dipelupuk matanya tanpa ia sadari, bagaimana tidak ? Ia baru saja menyaksikan adegan kekasihnya Pluem berciuman panas dengan Janhae diseries terbaru kekasihnya itu. Bahkan sampai ada adegan ranjang. Ia tau itu hanya akting tapi rasanya sakit sekali. Harusnya ia tak menonton tayangannya harusnya ia tak perlu penasaran akan series itu.

Klek

Pluem memasuki apartemen setelah merasa lelah seharian pulang syuting namun yang ia jumpai adalah ekspresi kesal sang kekasih yang duduk di sofa, didepannya tv telah menyala dan memutar series yang ia bintangi itu.
"Sudah kubilang jangan menontonnya" ucap Pluem kalem seperti biasa
"Lihat! Kau betul-betul mendalaminya saat phi Janhae menciummu" sensi Chimon, Pluem menghela nafas duduk disampingnya
"Sayang, bahkan aku tidak melumat apapun, itu hanya menempel dibibirku" jelas Pluem
"Dan itu cuman akting, tidak lebih. Aku berusaha profesional, itu tidak benar-benar ada adengan ranjangnya hanya syuting ditempat tidur lalu tidak ada apapun karena ditake adengan pasangan lain" lanjutnya lagi.

"Tapi bayangannya tuh seperti kalian sedang iya-iya"
"Aku tak akan melakukan hal seperti itu pada siapapun kecuali padamu, percaya padaku" bujuk Pluem mengecup singkat bibir Chimon, ia menghapus air mata dipipi indah milik lelaki imut itu
"Huh! Saat syuting my dear loser, sutradara bahkan tak membolehkan kita adegan ciuman, bahkan saat flem our sky" sewot Chimon membuat Pluem ingin tertawa akan tingkah polos kekasihnya
''buat apa ciuman akting seperti itu pada hal kita bisa melakukannya lebih setiap waktu" goda Pluem, wajah kalemnya saat mengoda terlihat sangat mengemaskan Dimata chimone
"Kau pintar mengoda sekarang" ejek Chimon namun Pluem tersenyum penuh sayang menatap sang kekasih.

"Apa kau ingin dibuatkan makan malam ? Kalau kau lapar dan tak bisa menunggu masak, aku bisa memesankanmu untuk makan malam" ucap Chimon namun Pluem mengeleng
''aku sudah makan dengan pra staff tadi, sekarang aku hanya perlu memakanmu" kini tatapan Pluem yang kalem menjadi menajam
"Huh, kalau fansmu tau kalau sifat aslimu kalau penuh nafsu seperti ini" ejek Chimon
"Hanya karena kau aku bisa seperti ini" Pluem menganggkat Chimon yang hanya tertawa dalam gendongannya yang kini memasuki kamar apartemen mereka.

Pluem membaringkan Chimon diranjang mewah mereka, lalu menindihnya mencium bibirnya dengan lumayan yang panas, satu tangan Pluem sudah mejelajah dibalik baju tidur Chimon
"Uhhh~ phi..." Chimon mulai gelisah saat Pluem memilin satu nipplenya dan mencium perpotongan lehernya, tidak butuh waktu lama baju piyamanya sudah terbuka hingga Pluem kini leluasa mencium dadanya, satu tangan Pluem yang bebas menarik salah satu tangan Chimon, menuntunnya memegang milik privasinya yang sudah menegang diselangkangannya.

.
.

"Bukannya kau ada syuting hari ini phi ? Apa kau ada waktu mengantarku syuting hari ini ?" Tanya Chimon heran saat Pluem mengantarnya sampai lokasi syuting pagi-pagi sekali hari ini"Nanti akan kujemput lagi, kalau nanti aku ada waktu luang lebih a...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukannya kau ada syuting hari ini phi ? Apa kau ada waktu mengantarku syuting hari ini ?" Tanya Chimon heran saat Pluem mengantarnya sampai lokasi syuting pagi-pagi sekali hari ini
"Nanti akan kujemput lagi, kalau nanti aku ada waktu luang lebih aku juga akan menyaksikan syutingmu" ucap Pluem setelah membukakan pintu mobilnya untuk Chimon, sembari ia melihat sekeliling sekolah dimana Chimon akan syuting
"Itu akan membuatmu lelah phi, gunakan waktu istirahatmu" khawatir Chimon
"Kudengar kau syuting flem horor disini, itu cukup bahaya apa lagi sampai malam nanti"
"Flemnya memang horor tapi banyak kru disini dan akan ramai"
"Tetap saja, itu terlalu menyeramkan. Pergilah syuting nanti terlambat, aku juga akan ketempat syutingku" ucap Pluem.

"Apa kau akan beradegan cium-ciuman lagi dengan phi Janhae ?" Tanya Chimon cemberut dan Pluem berusaha tersenyum hangat menenangkan kekasihnya
"Aku harus jujur padamu karena kau sangat penting untukku melebih apapun, aku tidak ingin berbohong padamu. Aku masih ada adengan ciuman dan pelukan" jujur Pluem membuat Chimon memejamkan matanya menahan cemburu yang teramat sangat. Hei...siapa yang kuat melihat kekasih akan ciuman dan pelukan bersama yang lain.

"Tetapi, ku pastikan ciumannya tak sungguhan hanya trik kamera saja saat syuting. Aku janji padamu" ucap Pluem membuat Chimon legah
"Aku tak berbohong kau bisa memata-mataiku kalau syuting bila kau tak percaya"
"Aku selalu percaya padamu phi" senyum Chimon malu-malu
"Seandainya ini bukan tempat umum, aku sudah melumatmu disini" ucap Pluem, dan Chimon memasang wajah heran yang imut, tentu saja ia heran, bisa-bisanya Pluem bicara sefrontal itu dengan wajah yang begitu kalem tanpa dosa.

"Aku harus pergi syuting, dan phi juga. Byeee..." Pamit Chimon lalu berjalan menjauh menuju lokasi syutingnya, lalu Pluem tersenyum tulus, betapa ia mencintai lelaki lucu itu. Tanpa Chimon mungkin hidupnya yang suram bahkan makin suram. Baginya Chimon satu-satu hal yang selalu bisa membuatnya nyaman.

.

Pluem turun dari mobilnya ketika sampai ditempat syuting
"Kau hampir terlambat" ucap sutradara
"Hampirkan tapi belum" senyum Pluem
"Iya sih, tapi kau harus segera bersiap-siap" ucapnya dan Pluem mengangguk mengerti. Namun sebelum ia pergi ia kembali menoleh pada sutradara
"Bisakah saat adengan ciuman, aku tak benar-benar melakukan ciuman ? Cukup ambil dari sisi kamera saja agar terlihat ciuman ?" Tanya Pluem membuat sutradara sedikit heran
"Lagian, aku bukan pemeran utama, peranku tak cukup penting. Jadi kurasa itu bukan hal berat untukmu" mohon Pluem memelas
"Aku usahakan" sang sutradara mana bisa menolak Pluem yang baiknya bak malaikat ditambah wajah malaikatnya. Pluem tersenyum legah, ia berterima kasih untuk hal itu.

'setidaknya aku tak akan merusak kepercayaan Chimonku'

.
.
.
.

Tbc

Jika kalian tertarik akan fanfic ini tolong beri vote (bintang) 🙏 terima kasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jika kalian tertarik akan fanfic ini tolong beri vote (bintang) 🙏 terima kasih.

I'am jealous Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang