[4] Badmood prt 1

7 2 0
                                    


Drrt drrt..

"Halo, lo dimana bang? "

"...."

"Oke gue tunggu di kafe deket sekolah gue, "

"...."

Tut tut... Sambungan terputus

Dan ternyata yang menelfon tadi dari suara Ponsel Aira. Diangkatnya yang adalah Alfi.

Tiba tiba
Rintik rintik air terdengar di atap bangunan kafe yang ditempati Aira dan Shea saat ini.

Tin tin..(klakson kendaraan terdengar dari mobil berwarna merah terparkir di depan kafe )

"Ra.. Hmm gue duluan ya bokap gue dah di depan tuh,hmm gimna kalo lo bareng gue aja?" shea bangkit dari tempat duduknya yang bersama Aira tadi, namun aira tak ikut bangkit.

"Gausah deh She gue nunggu abang gue" Aira sembari tersenyum dan juga berniat bangun dari tempat duduknya.

"Hmm. .lo gak pp ni gue tinggal? " Tanya shea memastikan.

"Iya gk pp ko" saut Aira, mereka keluar dari kafe tersebut.

"Yaudah gue duluan ya Ra, lo hati hati" shea meninggalkan Aira disana sendirian. Dan kini aira menunggu Alfi di depan kafe itu kebetulan di area teras masih terdapat kursi.

Cuaca saat ini sedang tidak mendukung yang tadinya rintik seketika menjadi deras pertanda hujan ... Entah sejak kapan sudah di sadari oleh Aira.

Lama lama ia merasakan hembusan angin yang menerpa tubuhnya secara tak disuruh.
Ia merasakan dingin yang tak begitu dingin.Ia pun mengutak atik ponselnya lagi..

Selang beberapa menit..

Mobil berwarna silver berhenti didepan kafe xxx yang Aira tempati saat ini.

Seorang pria dengan jaket hitam polosnya keluar dari mobil dan membawa sebuah payung di genggamannya.

Brakk ..suara pintu mobil pria itu terdengar samar samar oleh aira, dan aira pun menolehnya..

Pria itu menghampiri aira dengan lari kecil.

"Cepet!" Ucap Pria itu, yang ternyata adalah Alfi.lalu Aira berdiri di samping Alfi sengan segera, pikirannya adalah pulang pulang dan pulang karna saat ini ia kedinginan ia ingin cepat cepat berganti pakaian.

Tanpa aba aba tangan alfi merangkul tubuh Mungil Aira memapah jalannya meninggalkan kafe xxx itu.

...

A

ira menuruni anak tangga satu demi satu, sembari mengeringkan Rambutnya dengan sebuah handuk, dan lalu melilitkannya di kepala.

Suara dentingan piring terdengar samar oleh telinga Aira, yang suara itu berasal dari ruang makan. Yang ternyata Bi loli sedang menyiapkan makanan. Dan menaruhnya di meja makan.

Disana ternyata sudah ada Alfi yang stay dan memainkan laptop dengan serius.

Aira menghampiri meja makan itu lalu mendudukan bokongnya di kursi.

DenzelNairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang