[8] dasar Nyebelin

7 1 0
                                    


Aira sudah Setia dengan tempat duduk, di kelasnya. Bersamaan dengan zia dan manda disana mereka dengan asiknya mengobrol. Saat itu baru menunjukkan pukul 06.30.

"Lo kemaren kagak masuk kemana ogeb? " Tanya manda, dengan nada malasnya.

"Ha? Oh gue bolos ke RS. Jenguk abangnya shea" saut aira santai.

"Huu dasar ga ngajak!" kesal zia.begitu juga manda

"emang sakit apaan?" Tanya manda

"Kecapean sama alergi makanan katanya" balas aira.lalu zia dan manda ber-oh tanda paham.

"Tumben si shea belom dateng ni? " Lanjut Aira membuka layar ponselnya.

"Eh iya mana dia, coba lo chat dia ra" saut manda. Dan di iyakan oleh zia juga.

"Ni gue mau chat !" sesaat aira ingin mengubungi shea. Namun..

..

"Annyeong semuaaa kawhan aakhawan akoh" suara menggelegar Dari seorang anak cewe dengan rambut terurai nya memasuki kelas XI ipa 1 .

Siapa lagi kalo bukan shea.

Aira, zia, dan manda yang tak asing lagi dengan suara itu hanya bertingkah biasa saja seperti biasanya.

..

Jam belajar kinipun dimulai..

"Siswa siswi sini liat papan tulis perhatikan, jangan sampai ada yang mengobrol, main hp, ribut, pokoknya harus diperhatikan jika saja mengajar didepan sini ya! "

"Kagak capek ape setiap kali masuk sini ngomong ituuuu aja pembukaannya" gerutu aira malas.lalu sisampingi dengan shea yang tertawa renyah.

..

Samenitan berlalu..

Tok tok.

"Permisi "
Menampilkan seorang pria bertubuh tinggi, putih. Berada tepat didepan pintu kelas XI ipa 1 ,lalu memasukinya.

"Ekhem siswa siswi perhatikan,
ada yang namanya Naira Ilzatti Anggari?" Ucap guru yang mengajar dikelas XI ipa 1 itu.

Namun sayangnya aira tengah asik menulis, juga kebiasaanya ia memakai headset.

Shea yang mendengar tadi ada ketokan pintu, lalu dengan cepat ia melihat kedepan begitu juga siswa lainnya, begitu seorang pria masuk ke kelasnya.

Shea sedikit kaget, dan melirik ragu kepada aira yang tengah asik menulis dan mendengar lagu itu.

Shea yang merasa mendengar suara nama panggilan itu. Yaitu adalah nama sahabatnya. Ia merasa tergugah untuk menoleh kearah Aira dan berniat memanggil.

"Sstt aira, dipanggil noh" shea setengah berbisik ke arah aira.

Namun tidak ada sautan kembali dari aira. Dan shea pun akhirnya menyenggol lengannya, spontan dengan gerak cepat aira melepas headset yang tadi menguasai pendengarannya.

"Ha?  Apa apa?" Aira menoleh kearah shea dengan cepat.

Dengan dibalas gerakan isyarat shea yang menunjuk arah depan "Lo dipanggil tuh!" Sambung Shea.

Dengan sigap aira segera bangkit dari tempat duduknya, lalu ia sedikit gugup karna yang seorang pria yang masuk tadi adalah orang yang ia kenal yaitu Kakak kelas( Aldenzel daputra pratama)

"Fighting aira, hhahahah" ledek shea lalu di barengi dengan tertawa.

Tatapan tajam aira kini seolah memberi isyarat shea.

DenzelNairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang