Chapter 2

4.4K 723 35
                                    


Rose melangkahkan kakinya dengan riang, senyum manisnya terpatri di wajah cantiknya. Rambut panjang yang segaja ia kepang satu lalu menaruhnya dibahu sebelah kiri membuat dirinya semakin manis.

Memandang cafe yang terletak di pusat kota dengan senyuman. Berdoa semoga hari ini adalah hari yang baik. Cafe ini adalah tempat ia menghasilkan uang, Rose sangat berterimakasih kepada sahabatnya yang bernama Jisoo karena mau mempekerjakan dirinya.

"Halo Rosie posie." sapa Jisoo.

'Tumben sekali, kamu sudah sampai.'

"Aku tidak kesiangan hari ini hahaha."

Rose tertawa mendengar ucapan Jisoo. Namun wanita cantik dihadapan Rose malah terfokus pada kedua telapak tangannya.

"Rosie, kenapa dengan telapak tanganmu?"

'Aku jatuh.'

"Harusnya kau lebih berhati-hati, Rosie. Aku tak mau kau terluka."

Rose tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Fokus keduanya teralihkan ketika melihat Lisa datang dengan senyum lebarnya.

"Eonnie!" pekik Lisa sambil memeluk Jisoo.

"Akhirnya kau datang juga eonnie, aku merindukanmu."

"Hari ini aku akan jaga cafe ini, sedangkan Jhope oppa akan jaga di cafe kami yang baru."

Jhope adalah sepupu Jisoo, mereka berdua memutuskan untuk membangun usaha cafe bersama, bersyukur karena tempat usaha mereka semakin besar. Awalnya, Jhope pun lumayan ragu mempekerjakan Rose karena kondisinya. Namun, Jisoo menjelaskan kalau ia hanya ingin membantu sahabat kecilnya dalam hal mencari nafkah.

Gadis berponi memandang aneh ke arah Rose. Kedua matanya memperhatikan Rose dari atas sampai bawah.

"Telapak tanganmu kenapa?" tanya Lisa ketus.

'Aku terjatuh.'

Rose tersenyum ketika melihat Lisa hanya menganggukkan kepalanya sekilas lalu berlalu ke dapur, bersiap untuk bekerja.

"Jangan di masukkan ke hati ya, dia memang seperti itu. Tapi, aku yakin dia sangat menyayangimu Rosie." ucap Jisoo.

'Iya, aku tahu. Walaupun sikapnya terkesan cuek. Tapi, dia cukup perhatian padaku.'

Jisoo menganggukkan kepalanya. Ia memandang takjub ke arah Rose, sahabat sedari kecilnya ini memiliki hati semurni susu. Dan Jisoo bersyukur Rose bisa menjadi sahabatnya.

'Aku ke belakang dulu, ya.'

Jiso tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Menatap ke arah Rose yang berjalan ke dapur, melakukan pekerjaannya.

"Halo Rosie."

Rose menoleh dan melambaikan tangannya ke arah Jihyo. Dia adalah salah satu sahabat Rose, wanita cantik dan baik hati.

"Hei, ada apa dengan telapak tanganmu?" tanya Jihyo khawatir.

Rose menatap ke arah Jihyo yang memegang kedua telapak tangannya.

'Aku terjatuh kemarin'

"Berhati-hatilah Rosie, jangan membuat dirimu terluka."

Rose menganggukkan kepalanya, sedangkan Jihyo sudah kembali melakukan pekerjaannya setelah mengelus kedua telapak tangannya. Rose bersyukur masih ada orang baik yang mau menerima dirinya dengan segala kekurangannya.

"Rose?"

Rose menoleh dan menatap Lisa yang memanggilnya. Gadis berponi itu berdiri agak jauh darinya.

NayanikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang