Sepuluh tahun yang lalu.Seorang remaja lelaki berumur lima belas tahun itu melangkahkan kakinya santai masuk ke dalam rumahnya. Tempat tinggal bak istana itu terlihat megah dengan gaya klasik, seluruh ornamennya berwarna broken white dengan beberapa warna gold dibagian tertentu.
Remaja bernama lengkap Jeon Jungkook itu menghempaskan tubuhnya di ranjangnya lelah. Ia menatap ke arah langit-langit kamarnya, berbeda dengan rumahnya yang bernuansa putih, kamar miliknya bernuansa hitam dan juga abu-abu.
PRANG
Jungkook bangkit dari ranjangnya ketika ia mendengar bunyi pecahan kaca. Dengan langkah tergesa ia keluar dari kamarnya, Jungkook bisa melihat kedua orang tuanya yang saling menatap tajam ke arah satu sama lain.
"Kita harus segera memberitahunya, Wooshik-ah." ujar Yujin.
Wooshik memandang ke arah istrinya tajam, "Berapa kali aku bilang, itu tidak akan terjadi Jeon Yujin." ucapnya tajam.
Yujin menatap sang suami frustasi, "Beri tahu dia sekarang daripada dia mengetahuinya dari orang lain."
"Baik, lalu apa kau sanggup?"
"Sanggup mengatakan pada Jungkook jika kau bukan wanita yang melahirkannya?!"
"Kau bukan ibu kandungnya! Apa kau sanggup Jeon Yujin?!"
Jungkook mematung mendengar teriakan sang ayah. Wanita yang selalu memeluknya erat, menyayanginya, ternyata bukanlah wanita yang melahirkannya. Kedua tangannya mengepal erat karena amarah. Jungkook sedih, tetapi amarah lebih menguasai dirinya saat ini.
"Sangat bagus." ujar Jungkook lantang.
Yujin dan Wooshik terkejut, mereka menatap Jungkook yang mulai menuruni anak tangga satu per satu, sama sekali tidak menyangka Jungkook sudah berada di rumah. Jungkook tiba dihadapan kedua orang tuanya dengan kedua tangan yang berada dalam saku celananya.
Yujin mendekat berusaha menggapai sang putra namun Jungkook menepis ibunya kasar, "Berani sekali kau!"
"J-jungkook maafkan Eomma.." ujar Yujin terisak.
Tawa Jungkook terdengar ke seluruh ruangan, "Maaf kau bilang? Tidak ada kata maaf untuk kalian berdua!"
Yujin berusaha menggapai sang putra kembali namun Jungkook menepisnya kasar hingga membuat Yujin terjatuh. Wooshik terkejut, ia hendak melayangkan tamparannya sebelum tangan Jungkook mencengkram erat lengannya.
"Aku sangat membenci kebohongan!" sentak Jungkook tajam.
Jungkook melepaskan cengkramannya dan berjalan keluar. Yujin hendak mengejar sang putra sebelum Wooshik mengatakan, "Dia butuh waktu sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nayanika
FanfictionRose yang sedang berbelanja di sebuah minimarket, tidak mengetahui bahwa dirinya menjadi cinta pertama dari seorang CEO muda sekaligus salah satu orang paling berpengaruh di negaranya. "Bahkan, jika kau meminta langit. Aku akan menundukkan langit un...